Yamaha F1ZR: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'right|thumb|300px|Yamaha F1ZR Motor ini pertama kali lahir dengan nama Yamaha Force 1 pada tahun 1992. Model pertama yang datang ke Ind...'
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 23 Mei 2014 18.54

Motor ini pertama kali lahir dengan nama Yamaha Force 1 pada tahun 1992. Model pertama yang datang ke Indonesia ini masih menggunakan model rem teromol di depan dan belakang. Motor ini adalah motor bebek pertama Yamaha di Indonesia yang sudah mengadopsi sistem pendingin YPCS (Yamaha Power Cooling System). Sistem YPCS sendiri merupakan sistem pendingin mesin dengan mengandalkan kipas. Kipas ini berfungsi menyedot udara dari luar untuk mendinginkan bagian mesin. Jadi karena suhu tetap terjaga, kinerja mesin bisa terus optimal. Pada masanya, Suzuki sebenarnya telah lebih dahulu menggunakan teknologi ini di Suzuki RC 80. Kalau di Suzuki dikenal dengan sebutan Jet Cooled. Nah, di tahun 1994 masuk pengganti generasi pertama yang diberi nama Yamaha F1Z. Secara bentuk tidak terlalu banyak perubahan, yang mencolok model ini telah menggunakan sistem pengeremandisc brakedi bagian depan. Hingga tahun 1996, F1Z masih bertahan dengan model yang ditawarkannya. Namun ada beberapa model spesial yang diluncurkan. Perbedaannya, hanya ada pada bagian behel yang dilengkapi lampu, serta penambahan krom dibeberapa komponennya. Generasi terakhir telah adopsi full cluth. Tahun 1997 baru keluar Yamaha F1Z-R yang sudah dilengkapi kopling manual. Tapi, koplingnya masih semi otomatis.

Berkas:Yamaha F1ZR.jpeg
Yamaha F1ZR

Di tahun 2000, PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sebagai produsen, melakukan perombakan besar di F1ZR. Desainnya terlihat lebih modern yang didukung dengan penggunaan pelek bermodel racing. Selain itu, model ini sudah mengaplikasi full cluth atau kopling manual utuh.

Bukan cuma karena desainnya yang membuat para kaula muda kepincut, tapi mesinnya yang bertenaga besar dan bandel alias awet. Makanya, motor ini juga cukup berjaya di ajang balap nasional pada era-nya. Tercatat banyak pembalap top Indonesia yang tenar menggunakan kuda besi ini. Seperti Ahmad Jayadi, Harlan Fadhillah, bahkan Hendriansyah yang terkenal sebagai dewa road race juga pernah membesut motor ini.

Spesifikasi Teknik

  • Mesin
  • Tipe  : 2-stroke, silinder tunggal 110,4cc
  • Bore x Stroke  : 52,0 x 52,0 mm
  • Kompresi  : 7,1 : 1
  • Perseneling  : Manual, Wet, Multi Plate
  • Gear Transmisi  : 4 Speed, N-1-2-3-4
  • Karburator  : VM 20 X 1 MIKUNI
  • Kapasitas Oli  : 1,2 lt
  • Aki  : GM5Z-3B/YB5L-B/12V5AH
  • Busi  : BP 7 HS-10/W 22 FP-10
  • Sistem Pengapian  : CDI
  • Sasis
  • Berat Kosong  : 95 kg
  • Tipe Sasis  : Pipa
  • Kapasitas BBM  : 4,5 liter
  • Wheelbase  : 1.190 mm
  • Ground Clearance  : 135 mm
  • Tinggi tempat duduk  : 750 mm
  • Suspensi/ Ban
  • Suspensi depan  : Teleskopik
  • Ban Belakang  : 2.75-17-4 PR
  • Ban Depan  : 2.50-17-4 PR
  • Performance
  • Dimension (LxWxH)  : 1.870 x 670 x 1.040 mm
  • Starter  : Kick & Electric
  • Maximum Power  : 10,7 PS / 7500 rpm
  • Maximum Torque  : 1,10 KGF.M / 6500 rpm
  • Sistem Pengereman
  • Rem Depan  : cakram
  • Rem Belakang  : Tromol

Pranala luar