Al-Andalus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di zaman + pada zaman)
Wahyu26 (bicara | kontrib)
Saya jelaskan kerusuhan politik hanya dilakukan oleh kaum elit politik, sementara itu masyarakat muslim andalus awal tetap hidup tenteram dan baik.
Baris 32:
 
Karena seringnya terjadi konflik internal dan berperang menghadapi musuh dari luar, maka dalam periode ini kaum Muslimin di Al-Andalus belum memasuki kegiatan pembangunan di bidang peradaban dan kebudayaan.
 
Namun, menurut [[Ahmad Thomson]], pertikaian itu hanya terjadi di kalangan elit politik. Masyarakat Muslim di Andalusia secara umum hidup dalam ketenteraman dan kebaikan. Mereka hidup dengan berusaha mencontoh inspirasi dari sahabat Nabi, juga menerapkan [[Al-Quran]] dan [[Sunnah]] semampu mereka. Misalnya, pada masa itu, orang Muslim berbondong-bondong belajar agama kepada para syaikh dan Ulama, begitu pula masyarakat Andalusia. Mereka mengirim seseorang yang bernama [[Yahya bin Yahya Al-Laytsi|Yahya bin Yahya Al-Laythi]] untuk belajar kepada Imam [[Malik bin Anas]]. Di kemudian hari, ia menjadi Imam Madzhab Maliki.<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 42-43</ref>
 
=== Keamiran dan Kekhalifahan Kordoba ===