Theravāda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bthohar (bicara | kontrib)
Bthohar (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
<!-- TERJEMAHAN BERSAMBUNG-->
{{Buddhisme Theravada}}
{{Buddhisme}}
Baris 39 ⟶ 40:
 
Jalan Theravāda dimulai dengan belajar, diikuti dengan pengamalan, yang berpuncak pada pencapaian Nirwana.<ref>Gombrich 1996, halaman 150.</ref>
 
<!-- TERJEMAHAN BERSAMBUNG-->
=== Prinsip dasar theravada ===
==== Empat kebenaran mulia ====
Baris 117 ⟶ 118:
 
==== Nirwana ====
{{main|Nirwana}}
Nirwana (Sansekerta: निर्वाण, ''Nirvāṇa'', Pali: निब्बान, ''Nibbāna''; Thai: นิพพาน, ''Nípphaan'') adalah tujuan akhir dari Theravadin. Ini merupakan keadaan di mana api hawa nafsu telah ‘ditiup hingga padam,’ dan orang tersebut dibebaskan dari siklus-berulang kelahiran, penyakit, penuaan dan kematian. Dalam Sutta Saṃyojanapuggala dari Aṅgutarra Nikaya, Sang Buddha menjelaskan empat jenis orang dan mengatakan kepada kita bahwa orang terakhir--Arahat--telah mencapai Nirwana dengan menghapus seluruh 10 belenggu yang mengikat makhluk kepada samsara:
:“Dalam Arahat tersebut. Pada orang ini, para bhikkhu, semua belenggu [‘saṃyojanāni’] disingkirkan dari keberhubungannya dengan dunia ini, menimbulkan kelahiran kembali, dan menimbulkan kepantasan.<ref>Woodward, F.L. (2008). ''The Book of Gradual Sayings (Aṇguttara Nikāya)''. Pali Text Society - Oxford. halaman 137.</ref>
 
Menurut kitab suci awal, Nirwana yang dicapai oleh para Arahat adalah identik dengan yang dicapai oleh Sang Buddha sendiri, karena hanya ada satu jenis Nirwana.<ref>Bodhi. [http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/bodhi/wheel409.html "A Treatise on the Paramis: From the Commentary to the Cariyapitaka"]</ref> Theravadin percaya Sang Buddha lebih unggul dari Arahat karena Sang Buddha menemukan sendiri semua jalan itu dan mengajarkannya kepada orang lain (yaitu, secara metaforis dengan memutar roda Dharma). Arahat, di sisi lain, mencapai Nirwana sebagiannya karena ajaran Buddha. Theravadin menghormati Sang Buddha sebagai orang yang sangat berbakat tetapi juga mengakui keberadaan orang lain seperti pada Buddha di masa lalu dan masa depan. [[Maitreya]] (Pali: Metteyya), misalnya, disebutkan dengan sangat singkat dalam Kanon Pali sebagai Buddha yang akan muncul di masa depan.
“Dalam Arahat tersebut. Pada orang ini, para bhikkhu, semua belenggu [‘saṃyojanāni’] disingkirkan dari keberhubungannya dengan dunia ini, menimbulkan kelahiran kembali, dan menimbulkan kepantasan.<ref>Woodward, F.L. (2008). ''The Book of Gradual Sayings (Aṇguttara Nikāya)''. Pali Text Society - Oxford. halaman 137.</ref>
 
Menurut kitab suci awal, Nirwana yang dicapai oleh para Arahat adalah identik dengan yang dicapai oleh Sang Buddha sendiri, karena hanya ada satu jenis Nirwana.<ref>Bodhi. "A Treatise on the Paramis: From the Commentary to the Cariyapitaka"</ref> Theravadin percaya Sang Buddha lebih unggul dari Arahat karena Sang Buddha menemukan sendiri semua jalan itu dan mengajarkannya kepada orang lain (yaitu, secara metaforis dengan memutar roda Dharma). Arahat, di sisi lain, mencapai Nirwana sebagiannya karena ajaran Buddha. Theravadin menghormati Sang Buddha sebagai orang yang sangat berbakat tetapi juga mengakui keberadaan orang lain seperti pada Buddha di masa lalu dan masa depan. Maitreya (Pali: Metteyya), misalnya, disebutkan dengan sangat singkat dalam Kanon Pali sebagai Buddha yang akan muncul di masa depan.
== Kitab Suci ==
 
=== Kanon Pali ===
{{main|Kanon Pali}}