Orang Indo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- asal-usul + asal usul )
Baris 52:
=== Pasca-kemerdekaan Indonesia dan diaspora (1945-1965) ===
[[Berkas:Arrivalrotterdam.jpg|thumb|300px|Orang Indo di atas kapal "Castel Felice" tiba di [[Rotterdam]] tahun 1958, menyusul peristiwa "[[Sinterklas Hitam]]"]]
Perlawanan [[Indonesia]] terhadap Belanda yang mencoba menguasai [[Indonesia]] kembali menimbulkan perasaan permusuhan di kalangan pribumi Indonesia terhadap mereka yang pro-Belanda. Mereka mencurigai siapa saja yang menyerupai orang [[Eropa]] (semua orang kulit putih dianggap pro-Belanda) atau yang mendukung penjajahan kembali. Orang Indo, yang kebanyakan menghendaki kembalinya Belanda, merasa takut dan banyak yang melarikan diri ke koloni jajahan [[Inggris]] - [[Malaysia]] dan [[Singapura]]. MakaPada dimulailahperiode 1945-1946, terjadi gelombang kekerasan pada kelompok Indo oleh kelompok Pemuda yang dikenal sebagai periode "Bersiap". Diperkirakan sekitar 20,000 orang meninggal dalam kejadian ini, dan menurut beberapa sejarawan, dapat dikatakan sebagai genosida<ref>Frederick, William H. [["The killing of Dutch and Eurasians in Indonesia's national revolution (1945–49): a ‘brief genocide’reconsidered."]] ''Journal of Genocide Research'' 14.3-4 (2012): 359-380.</ref>. Setelah 1949, Belanda membuka gelombang "[[repatriasi]]" warga Eropa-Indonesia ke Belanda. Pengakuan kedaulatan [[Indonesia]] pada akhir tahun [[1949]] memicu peningkatan jumlah repatriat. Tidak mudah bagi banyak orang Eropa-Indonesia untuk hidup di Belanda karena terjadi penolakan oleh sebagai warga Belanda yang merasa tersaingi dalam pencarian lapangan pekerjaan. Akibatnya banyak dari mereka yang kemudian kembali beremigrasi ke negara ketiga, seperti [[Amerika Serikat]], [[Australia]], [[Selandia Baru]], atau [[Kanada]].
 
Antara tahun 1945 dan 1965 diperkirakan terdapat 300.000 orang Belanda, Indo, ataupun orang Indonesia yang memilih pergi/kembali ke Belanda. Migrasi ini terjadi secara bergelombang. Banyak di antara mereka belum pernah ke Belanda sama sekali.