Vitalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- asal-usul + asal usul )
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- jaman + zaman)
Baris 14:
-->
 
Vitalisme merupakan doktrin yang seringkali digunakan sebagai acuan pada jamanzaman dahulu. Akan tetapi sekarang doktrin ini ditolak oleh para ilmuan aliran utama.
“organisme hidup secara mendasar berbeda dari wujud yang tidak hidup karena mereka mengandung beberapa elemen non-fisik atau dikendalikan oleh dasar yang berbeda yang mana bukan merupakan benda tidak bernyawa”.
Secara eksplisit vitalisme membawa asas vital, yang mana elemen tersebut seringkali mengacu kepada ''vital spark'', “energi”, atau “''élan vital''”, yang seringkali disamakan dengan “jiwa”.
Baris 21:
==Perkembangan==
Vitalisme merupakan doktrin kuno yang dapat ditemui pada banyak kebudayaan kuno. Doktrin vitalistik murni dapat ditemukan pada Galen dari abad ke dua, seorang psikiater yang menjadi tabib bagi gladiator pada Pergamum. Ketika mempelajari tentang anatomi dari tubuh manusia, dia tidak percaya bahwa mahluk hidup dapat dijelaskan secara mekanis. Seperti [http://www.encyclopedia.com/topic/Erasistratus.aspx Erasitratus], yang mempercayai bahwa kekuatan vital diserap dariudara melalui pernafasan.
Hal ini terjadi karena fungsi tubuh merupakan prinsip vitalistik yang telah ada di semua mahluk hidup yang bahkan sudah ada sejak jamanzaman mesir kuno. Pemikiran vitalis telah mendapat tempat dalam pengobatan tradisional. Mereka mencoba untuk membangun model ilmiah yang bisa dilaksanakan sejak abad 17, saat hal itu masih diperdebatkan menjadi dua bentuk radikal yang berbeda, yang diteliti berdasarkan perilaku mereka berkaitan dengan panas. Kedua bentuk ini disebut dengan organik dan anorganik. Bahan anorganik apat dilelehkan, dapat juga dikembalikan ke bentuk semula dengan dihilangkan panasnya. Bahan organik “masak” ketika dipanaskan, berubah menjadi bentuk baru yang tidak dapat diubah ke bentuk semula. Masih diperdebatkan tentag keberadaan “''vital force''” (perbedaan yang mendasar antara kedua bahan) hanya ada pada bahan organik.
Menurut catatan perkembangan mikroskop di Belanda pada awal abad ke-17, teori kuman dan penyakit menantang 4 ilmu dasar di kedokteran barat, dimana komposisi sel organ dari anatomi manusia dan analisis molekuler tentang pemeliharaan kesehatan hidup secara perlahan-lahan menjadi semakin dimengerti. Pendapat itu mulai mengurangi kebutuhan akan penjelasan tentang “''vital force''”.
Meskipun demikian, konsep quasi-vitalist yang bermacam-macam masih digunakan oleh para ilmuwan untuk menjelaskan berbagai kejadian di kehidupan, perkembangan, dan pemikiran manusia.
Baris 55:
Perhatian dari vitalisme dibandingkan dengan membawa kemenangan pada mekanisme membawanya pada pendekatan baru dalam pendekatan di ilmu pengetahuan. Hal ini membawa pendekatan baru pada ilmu pengetahuan, termasuk di dalamnya holisme, organism, dan evolusi emergen.
Dalam mendiskusikan sejarah dari vitalisme di biologi, Ernst Mayr menulis pada tahun 1988 :
Vitalisme telah menjadi suatu paham yang tidak memiliki reputasi sejak 50 tahun terakhir dimana tidak ada biologis yang hidup di jamanzaman sekarang yang ingin dianggap sebagai seorang vitalis. Masih, tersisa beberapa vitalis yang berfikir dapat menemukannya dalam pekerjaan Alistair Hardy, Sewall Wright, dan Charles Birch, yang kelihatannya percaya pada beberapa prinsip ada sesuatu non material pada organisme.
Beberapa orang non-ilmuwan telah memeprtahankanbentuk dari vitalisme, seperti argument untuk meyakini keberadaan dari kekuatan hidup yang tidak berwujud atau pengaruh yang memiliki tujuan atau kekuatan yang membawanya pada evolusi biologi.