Peperangan era Napoleon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antemister (bicara | kontrib)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diluar +di luar)
Baris 310:
Marsekal Grouchy menebus kesalahannya di atas dengan sukses mengorganisasikan pasukan yang mundur dari kota [[Paris]], sementara marsekal Davout dengan 117.000 tentaranya berhadapan dengan 116.000 tentara Blucher-Wellington. Secara militer sangat dimungkinkan Perancis mengalahkan gabungan kedua tentara ini akan tetapi situasi politik membuktikan bahwa kekaisaran sudah mulai jatuh. Jadi, meskipun akhirnya Davout sukses mengalahkan kedua gabungan pasukan ini, sekitar 400.000 tentara [[Rusia]] dan [[Austria]] tetap maju terus dari arah timur tidak terpengaruh akan kekalahan ini.
 
Ketika tiba di [[Paris]] pada hari ketiga sesudah kekalahan di [[Waterloo]], [[Napoleon]] sebenarnya masih berharap timbulnya perlawanan rakyat untuk membela negara terhadap datangnya pasukan asing yang ingin menguasai [[Perancis]]. Akan tetapi hal ini tidak menjadi kenyataan karena secara umum rakyat Perancis menolak. Para politisi memaksa Napoleon untuk turun takhta lagi pada tanggal [[22 Juni]] [[1815]]. Meskipun akhirnya kaisar turun takhta, pertempuran sporadis masih terus berlanjut di sepanjang perbatasan timur dan diluardi luar kota [[Paris]] sampai disepakatinya gencatan senjata tanggal [[4 Juli]]. Baru pada tanggal [[15 Juli]], Napoleon menyerahkan dirinya ke skuadron Inggris di Rochefort yang selanjutnya membuangnya kembali ke pulau [[Saint Helena]], tempat dia akhirnya meninggal dunia pada tanggal [[5 Mei]] [[1821]].
 
Sementara itu di [[Italia]], [[Joachim Murat]] yang masih menjadi Raja [[Napoli]] setelah menyerahnya Napoleon, sekali lagi menunjukkan loyalitas yang tinggi kepada saudara iparnya itu dengan melancarkan perang Neapolitan (bulan [[Maret]] sampai [[Mei]] [[1815]]). Dia berharap mendapat dukungan para nasionalis yang saat itu sedang dilanda ketakutan atas berkembangnya pengaruh Habsburg. Tetapi dukungan yang diharapkannya tidaklah datang, dan akhirnya datanglah pasukan Austria sehingga pecah pertempuran Tolentino pada tanggal [[2 Mei|2]]-[[3 Mei]] [[1815]] yang memaksanya untuk melarikan diri. [[Bourbon (dinasti)|Dinasti Bourbon]] akhirnya kembali menduduki takhta [[Napoli]] pada tanggal [[20 Mei]] [[1815]]. Murat dieksekusi di depan regu tembak pada tanggal [[13 Oktober]] [[1815]].