Lebak lebung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- hektar + hektare)
Baris 15:
== Investasi Sawit dan HTI Mengancam Kedaulatan Petani ==
 
Kawasan Lebak, terutama di Kabupaten OKI, juga menjadi sasaran investasi perusahaan perkebunan [[sawit]] dan [[hutan tanaman industri]] (HTI). Tak kurang dari 350.000 hektarhektare kawasan ini telah dibuka oleh perusahaan tersebut. Pembuatan kanal-kanal besar untuk drainase merusak tata air di kawasan budi daya padi. Permukaan air tanah turun dan rentan kekeringan. Sebagian kawasan yang dibuka, sebelumnya merupakan padang pengembalaan kerbau dan tempat berkembang biak ikan. Bahkan sebagian lahan merupakan lahan gambut yang seharusnya dikonservasi. Hal ini menurunkan produksi usaha tani padi, ikan, dan ternak. Aktivitas pembangunan—melalui Revolusi Hijau, sistem lelang Lebak Lebung, maupun perusahaan perkebunan dan HTI— seharusnya bertanggung jawab terhadap rusaknya budaya petani Lebak Lebung. Selain pencemaran lingkungan, petani juga kehilangan
kemandirian usaha taninya. Saat ini petani tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan konsumsi dari usaha tani saja. Hanya 30 persen kebutuhan konsumsi yang mampu dipenuhi dari hasil bertani. Petani harus mencari pekerjaan tambahan, seperti menjadi buruh harian di perkebunan,
atau pergi ke kota untuk bekerja di sektor informal.