Tragedi Simpang KKA: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
k +
Farras (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
Wiranto, Menteri Pertahanan sekaligus Kepala Angkatan Bersenjata, mengatakan di sebuah stasiun televisi swasta bahwa, "Tidak logis jika aparat negara menindas rakyat Aceh karena mereka dikirim ke sana untuk melindungi rakyat."<ref name="beginners"/> Pihak militer yang terlibat dalam penembakan ini mengklaim menggunakan peluru karet sebagai bentuk pertahanan diri karena warga melempari markas Koramil dengan batu. Meski begitu, sejumlah dokter di rumah sakit mengaku menemukan peluru timah di 38 jenazah dan 115 korban luka.<ref name="routledge">{{cite book |last=Miller |first=Michelle Ann |date=2008 |title=Rebellion and Reform in Indonesia: Jakarta's Security and Autonomy Policies in Aceh |pages=36–37 |url=http://books.google.co.id/books?id=ZrRkq1zGbA0C |publisher=Routledge |isbn=9781134051212 |accessdate=3 Mei 2014}}</ref><ref name="jakpost">{{cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2013/11/28/rights-abuse-victims-speak-atrocities.html |title=Rights abuse victims speak of atrocities |format= |work=Amnesty International |accessdate=3 Mei 2014}}</ref> Walaupun banyak bukti empiris, Wiranto mengumumkan bahwa tentara PPRM akan dikerahkan ke Aceh untuk menangkap para "provokator" misterius yang bertanggung jawab atas pembantaian Dewantara.<ref name="routledge"/>
 
Tahun 2000, telah dilakukan penyelidikan dan pengkajian oleh Komisi Independen Pengusutan Tindak Kekerasan di Aceh yang dibentuk melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 88/1999. Dalam laporannya, komisi independen ini menyebutkan sebanyak 39 warga sipil tewas (termasuk seorang anak berusia 7 tahun), 156 sipil mengalami luka tembak, dan sekitar 10 warga sipil dinyatakan hilang.<ref name="kontras">{{cite web |url=http://www.kontras.org/aceh/index.php?hal=pers&id=1700&tahun=2013 |title=14 tahun Peristiwa Simpang KKA Aceh |format= |work=KontraS Aceh |accessdate=3 Mei 2014}}</ref><ref name="jakpost">{{cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2013/11/28/rights-abuse-victims-speak-atrocities.html |title=Rights abuse victims speak of atrocities |format= |work=The Jakarta Post |accessdate=3 Mei 2014}}</ref>
 
== Lihat pula ==