Ekonomi Pancasila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP09Zahra (bicara | kontrib)
menambahkan gambar
Tag: BP2014 Suntingan perangkat seluler
BP09Zahra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1:
{{inuseBP|BP09Zahra|15 Mei 2014|27 April 2014}}
[[Berkas:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|thumb|Garuda Pancasila Lambang Nasional Indonesia]]
{{Pancasila| Lambang Negara Republik Indonesia disebut Garuda Pancasila. Bagian utama dari lambang ini adalah burung mitos Garuda yang mengenakan perisai di dadanya dan cakarnya menggenggam pita putih bertuliskan semboyan nasional: "Bhinneka Tunggal Ika", yang secara sederhana dapat diartikan "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Pada perisai terdapat lima gambar yang melambangkan Pancasila, lima sila (prinsip dasar) falsafah nasional Indonesia. Jumlah bulu pada Garuda melambangkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia; 17 bulu pada masing-masing sayap, 8 bulu ekor, 19 bulu pangkal ekor (di bawah perisai, di atas ekor), dan 45 bulu leher; semuanya melambangkan 17-8-1945; 17 Agustus 1945. Garuda Pancasila dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, dan ditetapkan menjadi lambang negara pada tanggal 11 Februari 1950.}}
 
'''Ekonomi Pancasila''' adalah sebuah [[sistem perekonomian]] yang didasarkan pada lima sila dalam [[Pancasila]].<ref name="pertama">{{cite web|url=http://www.ekonoomi.com/2013/10/macam-dan-pengertian-sistem-ekonomi.html|title=Macam dan Pengertian Sistem Ekonomi|accessdate=27 April 3014|publisher=http://www.ekonoomi.com}}</ref> Istilah Ekonomi Pancasila baru muncul pada tahun [[1967]] dalam suatu artikel Dr. [[Emil Salim]].<ref name="kedua">{{citeweb|url=http://www.ekonomikerakyatan.ugm.ac.id/My%20Web/sembul12_2.htm|author=Prof. Dr. Dawam Rahardjo|title=EKONOMI PANCASILA DALAM TINJAUAN FILSAFAT ILMU|accessdate=27 April 2014|publisher=http://www.ekonomikerakyatan.ugm.ac.id}}</ref> Ketika itu belum begitu jelas apa yang dimaksud dengan istilah itu.<ref name="kedua"></ref> Istilah itu menjadi lebih jelas ketika pada tahun 1979, Emil Salim membahas kembali yang dimaksud dengan “Ekonomi Pancasila”.<ref name="kedua"></ref> Pada esensinya, Ekonomi Pancasila adalah suatu konsep kebijaksanaan ekonomi, setelah mengalami pergerakan seperti bandul jam dari kiri ke kanan, hingga mencapai titik keseimbangan.<ref name="kedua"></ref> Kekanan artinya bebas mengikuti [[aturan pasar]], sedangkan ke kiri artinya mengalami [[intervensi negara]] dalam bentuk perencanaan terpusat.<ref name="kedua"></ref> Secara sederhana, Ekonomi Pancasila dapat disebut sebagai sebuah sistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau “ekonomi pasar terkendali”.<ref name="kedua"></ref> Mungkin ada istilah-istilah lain yang mendekati pengertian “Ekonomi Pancasila”, yaitu [[sistem ekonomi campuran]], maksudnya campuran antara [[sistem kapitalisme]] dan [[sosialisme]] atau ''sistem ekonomi jalan ketiga''.<ref name="kedua"></ref>
 
Tetapi kedua istilah itu banyak variasinya di dunia.<ref name="kedua"></ref> [[Sistem ekonomi]] yang berlaku di [[Amerika Utara]] dan [[Eropa Barat]] umpamanya, dapat disebut sebagai sistem ekonomi campuran, karena sudah tidak asli kapitalis, tetapi bukan pula sosialis.<ref name="kedua"></ref> Namun persepsi umum menilai bahwa sistem ekonomi Amerika Serikat adalah sebuah model [[ekonomi kapitalis]] yang paling representatif, sedangkan sistem ekonomi di [[Uni Soviet]] (dulu sampai 1991) atau [[RRC]] adalah [[model ekonomi]] sosialis yang paling baku.<ref name="kedua"></ref> Model ekonomi yang mendekati model ekonomi campuran adalah sistem ekonomi [[Inggris]] atau negara-negara Eropa Barat yang lazim disebut juga sebagai negara kesejahteraan ''[[welfare state]]''.<ref name="kedua"></ref>
{{[[Berkas:Pancasila Perisai.svg|150px|thumb|Kelima Lambang dalam Ideologi Pancasila}}]]
 
==Ontologis==
Baris 21 ⟶ 23:
 
==Karakteristik Ekonomi Pancasila==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een marktkraam met groente op de Pasar te Malang Oost-Java. TMnr 60005861.jpg|thumb|Pasar tradisional merupakan sumber perekonomian bangsa Indonesia dimana di tempat inilah perekonomian bangsa dibangun terutama banyak masyarakat yang menggantungkan diri, salah satunya ialah pasar Malang]]
Terdapat lima ciri pokok pada konsep Ekonomi Pancasila, yakni:
* Dikembangkannya [[koperasi]];
Baris 27 ⟶ 30:
* perencanaan yang terpusat; dan
* pelaksanaannya secara [[desentralisasi]].<ref name="ketiga">{{citeweb|url=http://poskotanews.com/2013/09/02/prof-mubyarto-dan-ekonomi-pancasila/|title=Prof Mubyarto dan Ekonomi Pancasil|accessdate=27 April 2014|publisher=http://poskotanews.com}}</ref>
Tampak bahwa sistem Ekonomi Pancasila memiliki perbedaan mencolok dengan [[sistem ekonomi liberal]].<ref name="ketiga"></ref> Sistem Ekonomi Pancasila berorientasi pada rakyat kebanyakan, sedangkan sistem ekonomi liberal hanya menguntungkan individu-individu tanpa memerhatikan manusia lain sering juga disebut dengan ''[[relative gain]]''.<ref name="ketiga"></ref><ref name="kesembilan"></ref> Namun juga, sistem Ekonomi Pancasila juga berbeda dengan sistem ekonomi sosialis yang tidak mengakui adanya kepemilikan individu.<ref name="ketiga"></ref><ref name="kesembilan">{{citeweb|url=http://www.antaranews.com/en/news/82614/pancasila-needs-to-be-implemented-to-economic-system|title=Pancasila needs to be implemented to economic system|accessdate=29 April 2014|publisher=http://www.antaranews.com}}</ref> Inilah keunggulan dari sistem Ekonomi Pancasila.<ref name="ketiga"></ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Verkoop van pajongs (parasols) langs een van de hoofdstraten van Madiun Oost-Java TMnr 10002688.jpg|200px|jmpl|Pasar merupakan urat nadi perekonomian Indonesia]]
 
==Kebijakan Perekonomian==