The Hunger Games (novel): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: mengosongkan halaman [ * ]
Baris 47:
Collins berkata bahwa inspirasinya dalam menulis ''The Hunger Games'' bermula saat ia mengganti-ganti [[stasiun televisi|saluran televisi]]. Di salah satu saluran, ia menyaksikan orang-orang saling bersaing dalam [[acara realitas]], dan di saluran lainnya ia melihat cuplikan [[Invasi Irak 2003|invasi Irak]]. Kedua acara ini mulai "memenuhi pikirannya dalam cara yang sangat mengganggu", dan gagasan untuk menciptakan ''The Hunger Games'' mulai terbentuk.<ref name="Dark Horse">{{cite news|url=http://www.publishersweekly.com/pw/print/20080609/9915-a-dark-horse-breaks-out.html|title=A dark horse breaks out: the buzz is on for Suzanne Collins's YA series debut.|last=Sellers|first=John A.|date=June 9, 2008|work=[[Publishers Weekly]] |accessdate=July 12, 2010}}</ref> Selain itu, [[Mitologi Yunani|mitos Yunani]] mengenai [[Theseus]] juga menjadi dasar utama ceritanya; Collins menggambarkan Katniss sebagai Theseus dalam versi futuristik, sedangkan pertandingan [[gladiator]] [[Romawi]] dijadikan sebagai sumber kerangka cerita. Rasa kehilangan yang dialami oleh Collins saat ayahnya bertugas di [[Perang Vietnam]] juga turut memengaruhi penceritaan; Katniss kehilangan ayahnya saat berusia 11 tahun, lima tahun sebelum kisah novel dimulai.<ref name="Margolis">{{cite web|last=Margolis|first=Rick|title=A Killer Story: An Interview with Suzanne Collins, Author of 'The Hunger Games'|url=http://www.slj.com/2008/09/authors-illustrators/a-killer-story-an-interview-with-suzanne-collins-author-of-the-hunger-games/|publisher=[[School Library Journal]]|date=September 1, 2008|accessdate=October 16, 2010}}</ref> Collins menyatakan bahwa kematian para karakter muda dan "hal gelap" lainnya adalah bagian novel yang paling sulit untuk ditulisnya, tetapi menganggap bahwa hal-hal seperti itu juga dibutuhkan oleh cerita.<ref name="difficult">{{cite web|url=http://www.scholastic.com/thehungergames/videos/the-most-difficult-part.htm|title=The Most Difficult Part|format=Video|publisher=Scholastic|accessdate=February 25, 2012}}</ref> Sementara momen-momen ketika Katnis membayangkan masa lalunya yang bahagia dianggap oleh Collins sebagai bagian yang menyenangkan untuk ditulis.<ref name="difficult" />
 
Yo bitch..
==Plot==
{{See also|Panem}}
''The Hunger Games'' berlatar tempat di sebuah negara bernama [[Panem]], yang berdiri di Amerika Utara setelah kehancuran peradaban benua akibat peristiwa [[apokalips]] yang tidak diketahui. Negara ini diperintah oleh [[Daftar karakter The Hunger Games|Presiden Snow]] yang diktator dan terdiri dari ibu kota Capitol yang makmur dan dua belas distrik di sekelilinginya, distrik-distrik miskin yang disatukan di bawah kontrol Capitol. [[Panem#Daftar distrik|Distrik 12]], tempat cerita novel dimulai, berlokasi di kawasan kaya [[batu bara]] yang sebelumnya dikenal dengan [[Appalachia]].<ref name="Collins, Suzanne 2008 p. 41">{{cite book|last=Collins|first=Suzanne|year=2008|title=The Hunger Games|publisher=Scholastic|page=41|isbn=0-439-02348-3}}</ref>
 
Sebagai hukuman atas pemberontakan distrik terhadap Capitol yang terjadi di masa lalu, yang berakibat musnahnya Distrik 13, seorang anak lelaki dan perempuan yang berusia antara 12 dan 18 tahun dari masing-masing distrik dipilih melalui pengundian setiap tahunnya untuk ikut serta dalam Hunger Games, pertandingan yang mengharuskan peserta (atau tribut) untuk bertarung sampai mati di arena luar ruangan yang diawasi oleh Capitol, hingga akhirnya hanya menyisakan satu peserta sebagai pemenang. Kisah novel ini dinarasikan oleh seorang gadis 16 tahun bernama [[Katniss Everdeen]], yang berasal dari Distrik 12 dan menjadi sukarelawan menggantikan adiknya, [[Daftar karakter The Hunger Games|Primrose]], dalam Hunger Games ke-74. Sedangkan peserta laki-laki dari Distrik 12 adalah [[Peeta Mellark]], mantan teman sekolah Katniss yang pernah memberinya roti saat keluarganya kelaparan.
 
Katniss dan Peeta dibawa ke Capitol, dimentori oleh seorang pemabuk sekaligus pemenang Hunger Games ke-50 bernama [[Daftar karakter The Hunger Games|Haymitch Abernathy]], yang memerintahkan mereka berdua untuk menyaksikan dan menentukan kelemahan peserta lainnya. Seorang penata gaya dipekerjakan untuk membuat penampilan para peserta menjadi penampilan terbaik; penata gaya Katniss, [[Daftar karakter The Hunger Games#Cinna|Cinna]], adalah satu-satunya warga Capitol yang sepaham dengan Katniss. Para peserta ditampilkan di depan umum kepada khalayak Capitol melalui wawancara televisi yang dipandu oleh [[Daftar karakter The Hunger Games|Caesar Flickerman]], dan mereka harus berusaha menarik perhatian para penonton televisi untuk mendapatkan "sponsor". Saat wawancara, Peeta mengungkapkan cinta lama tak terbalas yang dirasakannya pada Katniss. Katniss percaya bahwa hal tersebut hanyalah taktik Peeta untuk mendapatkan sponsor, yang mana hal ini sangat penting bagi keberlangsungan hidup para peserta di pertandingan, karena para sponsor ini akan mengirimkan hadiah seperti makanan, obat-obatan, dan perlengkapan kepada peserta favorit mereka selama pertandingan.
 
Pada hari pertama pertandingan, nyaris setengah peserta yang telah tewas. Katniss menggantungkan hidupnya pada kemampuannya dalam berburu dan bertahan hidup untuk tetap selamat dan tersembunyi dari peserta lain. Setelah pertandingan berlangsung selama beberapa hari, Katniss menjalin persekutuan dengan [[Daftar karakter The Hunger Games|Rue]], peserta perempuan berusia 12 tahun dari Distrik 11 yang mengingatkan Katniss pada adiknya. Sementara itu, Peeta bergabung dengan para peserta dari distrik kaya, yang dikenal dengan kelompok Karier. Akan tetapi, ketika Peeta memiliki kesempatan untuk membunuh Katniss, ia malah menyelamatkannya dari ancaman peserta lainnya. Persekutuan Katniss dengan Rue berakhir seketika setelah Rue tewas dibunuh oleh peserta lain, yang kemudian dibunuh pula oleh Katniss dengan menggunakan panah. Katniss bernyanyi untuk Rue sampai ia meninggal, dan menebarkan bunga di tubuh Rue sebagai tanda bahwa ia menghormati Rue dan jijik terhadap Capitol.
 
Pandangan penonton mengenai Katniss dan Peeta yang dianggap sebagai "pasangan bernasib sial" menyebabkan peraturan Hunger Games diubah di tengah-tengah pertandingan. Peraturan baru ini memungkinkan dua peserta dari distrik yang sama untuk memenangkan Hunger Games sebagai pasangan. Setelah mendengar hal ini, Katniss mulai mencari Peeta dan akhirnya berhasil menemukannya, terluka dan tersuruk di kubangan lumpur. Setelah Katniss merawatnya hingga pulih, ia mulai memainkan peran sebagai gadis muda kasmaran untuk lebih menarik perhatian penonton, dan alhasil, kiriman hadiah mulai berdatangan dari para sponsor. Ketika pasangan ini menjadi dua peserta terakhir yang masih hidup, panitia pertandingan mengembalikan aturan pertandingan ke sediakala dalam upaya untuk menciptakan final yang dramatis, dengan artian bahwa Katniss dan Peeta akan saling membunuh satu sama lain untuk menjadi pemenang. Katniss, yang mengetahui bahwa panitia pertandingan akan lebih memilih untuk memiliki dua pemenang daripada tidak ada sama sekali, mengambil [[buah beri]] beracun yang dikenal dengan nama "nightlock" dari kantongnya dan menawarkan sebagian pada Peeta. Sadar bahwa Katniss dan Peeta berniat untuk bunuh diri, panitia pertandingan mengumumkan mereka berdua sebagai pemenang Hunger Games ke-74.
 
Meskipun berhasil keluar dengan selamat dari arena Hunger Games dan disambut layaknya seorang pahlawan di Capitol, Katniss diperingatkan oleh Haymitch bahwa saat ini dirinya telah menjadi target politik karena menentang keotoriteran Capitol di depan khalayak. Sementara itu, Peeta terluka setelah mengetahui bahwa sikap mesra Katniss di arena hanyalah siasatnya untuk mendapatkan simpati penonton. Katniss sendiri masih tidak yakin mengenai perasaannya karena ia tahu bahwa ia dan Peeta akan berpisah.
 
==Tema==