Muktazilah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k Bot: Memperbaiki pengalihan ganda ke Mu'taziliyah
k Wagino 20100516 memindahkan halaman Mu'taziliyah ke Muktazilah: per https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembicaraan_Pengguna%3AWagino_20100516&diff=7813119&oldid=7797735
Baris 1:
{{Islam}}
#ALIH [[Mu'taziliyah]]
{{refimprove}}
'''Aliran Mu’taziliyah''' (''i'tazala anna''; "memisahkan diri") muncul di [[Basra]], [[Irak]], pada abad 2 H. Kelahirannya bermula dari tindakan [[Wasil bin Atha']] (700-750 M) berpisah dari gurunya Imam [[Hasan al-Bashri]] karena perbedaan pendapat. [[Wasil bin Atha']] berpendapat bahwa muslim berdosa besar bukan mukmin bukan kafir yang berarti ia [[fasik]]. [[Wasil bin Atha']] berpendapat mukmin berdosa besar masih berstatus mukmin.
 
== Ajaran utama ==
Ajaran Mu'taziliyah kurang diterima oleh kebanyakan ulama [[Sunni]] karena aliran ini beranggapan bahwa akal manusia lebih baik dibandingkan tradisi. Oleh karena itu, penganut aliran ini cenderung menginterpretasikan ayat-ayat Al Qur'an secara lebih bebas dibanding kebanyakan umat muslim.
Mu’taziliyah memiliki lima ajaran utama yang disebut ''ushul al-khamsah'', yakni :
 
# [[Tauhid]]. Mereka berpendapat :
#* Sifat Allah ialah dzatNya itu sendiri.
#* [[al-Qur'an]] ialah makhluk.
#* [[Allah]] di alam akhirat kelak tak terlihat mata manusia. Yang terjangkau mata manusia bukanlah Ia.
# Keadilan-Nya. Mereka berpendapat bahwa Allah SWT akan memberi imbalan pada manusia sesuai perbuatannya.
# Janji dan ancaman. Mereka berpendapat Allah takkan ingkar janji: memberi pahala pada muslimin yang baik dan memberi siksa pada muslimin yang jahat.
# Posisi di antara 2 posisi. Ini dicetuskan [[Wasil bin Atha']] yang membuatnya berpisah dari gurunya, bahwa mukmin berdosa besar, statusnya di antara mukmin dan kafir, yakni fasik.
# Amar ma’ruf (tuntutan berbuat baik) dan nahi munkar (mencegah perbuatan yang tercela). Ini lebih banyak berkaitan dengan hukum/fikih.
 
Aliran Mu’taziliyah berpendapat dalam masalah [[qada]] dan [[qadar]], bahwa manusia sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Manusia dihisab berdasarkan perbuatannya, sebab ia sendirilah yang menciptakannya.
 
== Sejarah ==
Pada saat Imam [[Hasan al-Basri]] sedang mengajar di mesjid, ada seseorang bertanya tentang para pendosa, apakah masih beriman atau telah kafir. Beliaupun diam sejenak untuk berfikir. Saat itulah [[Wasil bin Atha']] menjawab bahwa para pendosa berada di antara mu'min dan kafir. Kemudian ia membentuk jemaah baru di sudut lain mesjid. Imam [[Hasan al-Basri]] berkata "Ia telah i'tizal(mengasingkan diri) dari kita. Jadi mu'tazilah adalah orang yang mengasingkan diri dari Imam [[Hasan al-Basri]], sesuai dengan perkataan beliau tersebut
 
== Tokoh Mu’taziliyah ==
Tokoh-tokoh Mu’taziliyah yang terkenal ialah :
 
# [[Wasil bin Atha']], lahir di [[Madinah]], pelopor ajaran ini.
# [[Abu Huzail al-Allaf]] (751-849 M), penyusun 5 ajaran pokoq Mu’taziliyah.
# an-Nazzam, murid Abu Huzail al-Allaf.
# [[Abu ‘Ali Muhammad bin ‘Abdul Wahab]]/[[al-Jubba’i]] (849-915 M).
 
Meski kini Mu’taziliyah tiada lagi, namun pemikiran rasionalnya sering digali cendekiawan Muslim dan nonmuslim.
 
== Pranala luar ==
* [[http://www.mutazila.com/|Mutazila.com]]
* [http://www.youtube.com/playlist?p=PL39E88D35BCB301A0 The Mutazilla & Rational Theology]
 
[[Kategori:Mazhab]]