Ismail: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{For|tokoh ini dalam sudut pandang Yahudi dan Kristen|Ismael}}
'''
Secara tradisional ia dianggap sebagai "Bapak
== Etimologi ==
== Genealogi ==
'''[[Meriba]]'''
* [[Kedar|Qaidzar]]
* [[Nebaioth|Nabit]]
* [[Adbeel|Izbil]]
* [[Mibsam]] (Masy)
* [[Bashemath]]
'''[[Malchut]]'''
* [[Kedma|Qaidzama]]
* [[Nafish|Nabisy]]
* [[Yetur|Yathur]]
* [[Tema (putra
* [[Hadar|Ayar]]
* [[Masaa|Masma`]]
* [[Dumah]] (Dusha)
* [[Misyma|Maisiy]]
== Kisah Isma`il ==
Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan [[Mesir]] bersama Sarah, istrinya dan Hajar, dayangnya di tempat tujuannya di [[Palestina]]. Ia telah membawa pindah juga semua hewan ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehnya sebagai hasil usaha dagangnya di Mesir.
Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas, berkata:
:"Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen} ialah Hajar ibu Nabi
Untuk sesuatu hikmah yang belum diketahui dan disadari oleh Nabi Ibrahim Allah mewahyukan kepadanya agar keinginan dan permintaan Sarah istrinya dipenuhi dan dijauhkanlah
Maka dengan tawakkal kepada [[Allah]] berangkatlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah membawa Hajar dan
=== Perintah meninggalkan
Setelah berminggu-minggu berada dalam perjalanan jauh yang melelahkan, tibalah Nabi Ibrahim bersama
Alangkah sedih dan cemasnya Hajar ketika akan ditinggalkan oleh Ibrahim seorang diri bersama dengan anaknya yang masih kecil di tempat yang sunyi senyap dari segala-galanya kecuali batu gunung dan pasir. Ia seraya merintih dan menangis, memegang kuat-kuat baju Nabi Ibrahim memohon belas kasihnya, janganlah ia ditinggalkan seorang diri di tempat yang kosong itu, tiada seorang manusia, tiada seekor binatang, tiada pohon dan tidak terlihat pula air mengalir, sedangkan ia masih menanggung beban mengasuh anak yang kecil yang masih menyusu.
Nabi Ibrahim mendengar keluh kesah Hajar merasa tidak tega meninggalkannya seorang diri di tempat itu bersama puteranya yang sangat disayangi akan tetapi ia sadar bahwa apa yang dilakukannya itu adalah kehendak Allah yang tentu mengandung hikmat yang masih terselubung baginya dan ia sadar pula bahwa Allah akan melindungi
:"Bertawakal-lah kepada Allah yang telah menentukan kehendak-Nya, percayalah kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Dialah yang memerintah aku membawa kamu ke sini dan Dialah yang akan melindungimu dan menyertaimu di tempat yang sunyi ini. Sesungguh kalau bukan perintah dan wahyu-Nya, tidak sesekali aku tega meninggalkan kamu di sini seorang diri bersama puteraku yang sangat kucintai ini. Percayalah wahai Hajar, bahwa Allah Yang Maha Kuasa tidak akan melantarkan kamu berdua tanpa perlindungan-Nya. Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas kamu untuk selamanya, insya-Allah."
Mendengar kata-kata Ibrahim itu segeralah Hajar melepaskan genggamannya pada baju Ibrahim dan dilepaskannyalah beliau menunggang untanya kembali ke [[Palestina]] dengan iringan air mata yang bercurahan membasahi tubuh
Ia berkata dalam doanya:" Wahai Tuhanku! Aku telah tempatkan puteraku dan anak-anak keturunannya di dekat rumah-Mu ([[Baitullah]]) di lembah yang sunyi dari tanaman dan manusia agar mereka mendirikan [[shalat]] dan beribadat kepada-Mu. Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari [[buah]]-buahan yang lezat, mudah-mudahan mereka bersyukur kepada-Mu."
Baris 51:
Suatu hari, Hajar pergi berlari tergesa-gesa menuju bukit [[Shafa]] dengan mengharapkan mendapatkan sesuatu yang dapat menolongnya, tetapi hanya batu dan pasir yang didapatnya di situ, kemudian dari bukit [[Shafa]] ia melihat bayangan air yang mengalir di atas bukit [[Marwah]] dan larilah ia berharwahlah ke tempat itu namun ternyata bahwa yang disangkanya air adalah [[fatamorgana]] {bayangan} belaka dan kembalilah ke bukit Shafa karena mendengar seakan-akan ada suara yang memanggilnya tetapi gagal dan melesetlah dugaannya. Demikianlah maka karena dorongan keinginan hidupnya dan hidup anaknya yang sangat disayangi, Hajar mondar-mandir berlari sampai tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah yang pada akhirnya ia duduk termenung merasa capai dan hampir berputus asa.
Diriwayatkan bahwa selagi Hajar berada dalam keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa kecuali dari rahmat Allah dan pertolongan-Nya datanglah kepadanya malaikat [[Jibril]], kemudian diajaklah Hajar mengikutinya pergi ke suatu tempat di mana Jibril menginjakkan telapak kakinya kuat-kuat di atas tanah dan segeralah memancur dari bekas telapak kaki itu [[air]] yang jernih dengan kuasa Allah. Itulah dia mata air [[zam-zam]] yang sehingga kini dianggap suci oleh jemaah [[haji]], berdesakan sekelilingnya untuk mendapatkan setitik atau seteguk air dari padanya dan karena sejarahnya mata air itu disebut orang "Injakan Jibril". Ada juga yang mengatakan itu bekas air mata nabi
Alangkah gembiranya dan lega dada Hajar melihat air yang mancur itu. Segera ia membasahi bibir puteranya dengan air suci itu dan segera pula terlihat wajah puteranya segar kembali, demikian pula wajah si ibu yang merasa sangat bahagia dengan datangnya mukjizat dari sisi Tuhan yang mengembalikan kesegaran hidup kepadanya dan kepada puteranya sesudah dibayang-bayangi oleh bayangan mati kelaparan yang mencekam dada.
=== Perintah pengurbanan
Tiada keragu-raguan antara siapa yang di korbankan Ibrahim sebab Allah telah berfirman dalam [[Al-Quran]], bahwa
Sewaktu Nabi
Namun ia sebagai seorang Nabi, [[rasul|pesuruh Allah]] dan pembawa [[agama]] yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalam bertaat kepada Allah, menjalankan segala perintah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, istri, harta benda dan lain-lain. Ia harus melaksanakan perintah Allah yang diwahyukan melalui mimpinya, apa pun yang akan terjadi sebagai akibat pelaksanaan perintah itu.
Sungguh amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud: "Allah lebih mengetahui di mana dan kepada siapa Dia mengamanatkan risalahnya". Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam (niat) tetap akan menyembelih Nabi
Kisah ini dikisahkan oleh Allah pada salah satu ayat-Nya, yang berbunyi:
{{cquote|''Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu! ([[Surah As-Saffat|Ash-Shaffaat]] 102)}}
Nabi
{{cquote|''Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (Ash-Shaaffaat 102)}}
Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu, agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar meringankan penderitaan dan rasa pedihku, keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaian ku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya."
Kemudian dipeluknyalah
Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki
Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah perkorbanan
Dalam keadaan bingung dan sedih hati, kerana gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya:
{{cquote|''Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah melaksanakan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (Ash-Shaaffaat 104-106)}}
Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa,
===
Nabi
Sekitar tahun [[1892]] SM, ayahnya menerima [[wahyu]] dari Allah agar membangun [[Kaabah]]. Hal itu disampaikan kepada anaknya.
===
Nabi Ibrahim sering berulang kali mengunjungi anaknya. Pada satu hari, beliau tiba di Makkah dan mengunjungi rumah anaknya. Suatu ketika,
Selepas itu Nabi Ibrahim pergi dari situ. Sejurus kemudian, Nabi
Nabi
== Referensi ==
Baris 98:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://almanhaj.or.id/content/2579/slash/0/pembangunan-kabah/ Pembangunan Kabah di Almanhaj.co.id]
* {{id}} [http://www.jurnalhaji.com/wijhat/tempat-ibadah/pembangunan-kabah-dan-kelahiran-ishak.html Pembangunan Kabah dan Kelahiran Ishaq]
{{Nabi-nabi}}
|