Akuatik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Avatzajadeh (bicara | kontrib)
Avatzajadeh (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 46:
Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah beranggotakan 1200 perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 - 1945, kesempatan untuk bisa berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar, karena pemerintahan pendudukan Jepang membuka seluruh kolam renang di tanah air untuk masyarakat umum. Periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di tanah air menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam kancah perjuangan melawan penjajah.
 
Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia berada di bawah pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21 Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan Ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara dan komisi teknik.
Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara dan komisi teknik.
 
Tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi dari Federasi Renang Dunia - FINA (singkatan dari Federation Internationale de Natation). dan International Olympic Committee (IOC).
Baris 57 ⟶ 56:
Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon, di kongres ini terpilih kepengurusan dengan ketuanya tetap dijabat D. Soeprajogi, ditambah 3 pengurus lainnya.
 
Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di Makassar (sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan, di antaranya memilih susunan kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi. Atas permintaan peserta kongres istilah persatuan dalam singkatan PBSI, diganti menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi singkatan dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia. Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa Timur.
 
Kongres PBSI ke V, di mana pada kongres itu di samping memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga renang, singkatan ini juga digunakan oleh [[Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia]].
 
Pada Kongres di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi oleh 2 wakil ketua, dua sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah komisi teknik dengan 2 orang anggota.
Baris 73 ⟶ 72:
renang, loncat indah dan polo air.
 
== Kongres PRSI ==
[http://aquaticsportsindonesia.org Persatuan Renang Seluruh Indonesia]
 
{| class=wikitable
{{uncategorized|date=April 2014}}
!Kongres ke-
!Lokasi
!Tahun
!Ketua
|-
| 1
| Jakarta
| 1951
| [[Prof. dr. Poerwo Soedarmo]]
|-
| 2
| [[Bandung]]
| 1954
| [[D. Seoprajogi]]
|-
| 3
| [[Cirebon]]
|
| D. Seoprajogi
|-
| 4
| Makassar
| 1957
| D. Seoprajogi
|-
| 5
| [[Malang]]
|
| D. Seoprajogi
|-
| 6
| [[Jakarta]]
| 1963
| D. Seoprajogi
|-
| 6
| [[D. Seoprajogi]]
|
|
|-
| 7
|
|
| ''2016''
|}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{official|aquaticsportsindonesia.org}}
 
[[Kategori:Organisasi olahraga Indonesia|Renang]]
[[Kategori:Perkumpulan Olahraga Renang]]
[[Kategori:Renang di Indonesia]]