Filsafat analitik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Edit 12-04-2014
Baris 5:
Di [[Inggris]] misalnya, gerakan filsafat analitik ini sangat dominan dalam bidang [[bahasa]]. Kemunculannya merupakan reaksi keras terhadap pengikut [[Hegel]] yang mengusung [[idealisme]] total. Dari pemikirannya, filsafat analitik merupakan pengaruh dari rasionalisme Prancis, empirisisme Inggris dan kritisisme [[Imanuel Kanti|Kant]]. Selain itu berkat empirisme [[John Locke]] pada abad 17 mengenai empirisisme, yang merupakan penyatuan antara [[empirisisme]] [[Francis Bacon]], [[Thomas Hobbes]] dan [[rasionalisme]] [[Rene Descartes]]. Teori Locke adalah bahwa rasio selalu dipengaruhi atau didahului oleh pengalaman. Setelah membentuk ilmu pengetahuan, maka akal budi menjadi pasif. Pengaruh ini kemudian merambat ke dunia filsafat [[Amerika Serikat]], [[Rusia]], [[Prancis]], Jerman dan wilayah [[Eropa]] lainnya.<ref name="Wibowo">{{id}} Wahyu Wibowo., ''Berani menulis artikel: babak baru kiat menulis artikel untuk media massa cetak'', Jakarta: Gramedia</ref>
 
== Setelah era idealisme dunia Barat yang berpuncak pada [[Georg Wilhelm Friedrich Hegel|Hegel]], maka [[George Edward Moore]] (1873-1958), seorang tokoh dari Universitas Cambridge mengobarkan anti Hegelian. Bagi Moore, filsafat Hegel tidak memiliki dasar logika, sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan secara akal sehat. Kemudian pengaruhnya menggantikan Hegelian, yang sangat terkenal dengan Filsafat bahasa, filsafat analitik atau analisis logik.<ref name="Wibowo" /> ==
 
Tokoh yang mengembangkan filsafat ini adalah [[Bertrand Russell]] dan [[Ludwig Wittgenstein]]. Mereka mengadakan analisis bahasa untuk memulihkan penggunaan bahasa untuk memecahkan kesalahpahaman yang dilakukan oleh filsafat terhadap logika bahasa. Hal inilah yang ditekankan oleh [[Charlesworth]]. Penekanan lain oleh Wittgenstein adalah makna kata atau kalimat amat ditentukan oleh penggunaan dalam bahasa, bukan oleh logika.<ref name="Wibowo"/>