Serikat Buruh Islam Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP49Khoirur (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ' Serikat Buruh Islam Indonesia (SBII) didirikan pada 27 November 1948, oleh para anggota Partai Muslim Masyumi yang menyadari pentingnya sebuah gerakan serikat buruh d...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
BP49Khoirur (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1:
 
Serikat Buruh Islam Indonesia (SBII) didirikan pada [[27 November]] [[1948]], oleh para anggota [[Partai Muslim]] [[Masyumi]] yang menyadari pentingnya sebuah gerakan [[serikat buruh]] di dalam bidang pengaruh [[partai]].<ref name="Buruh"> Tedjasukmana. Iskandar. 2008. “Watak Politik Gerakan Serikat Buruh Indonesia''. Jakarta: Trade Union Rights Centre.</ref> SBII berafiliasi dengan [[Masyumi]] sebagai yang dinamakan anggota istimewa.<ref name="Buruh"/> SBII mengklaim memiliki anggota sebanyak 275.000 pada tahun [[1956]].<ref name="Buruh"/>
 
SBBI merupakan yang disebut Sentral yang mempersatukan, dengan rakyat jelata sebagai anggota langsung, dan mengarahkan mereka menurut suatu kebijakan persatuan dan taktik-taktik yang seragam.<ref name="Buruh"/> Semua cabang SBII diberbagai [[pabrik]], [[perkebunan]], [[tambang]], [[kantor]], dan sebagainya, menggunakan nama SBII.<ref name="Buruh"/> SBII Sentral mempunyai departemen-departemen khusus untuk berurusan dengan berbagai [[industri]] dan satuan-satuan [[ekonomi]].<ref name="Buruh"/>
 
Ketua SBII Sentral ialah [[Jusuf Wibisono]], seorang [[pengacara]] yang juga seorang anggota Presidium [[Partai Masyumi]], dan seorang bekas [[Menteri Keuangan]].<ref name="Buruh"/> Wakil ketuanya adalah [[Muhammad Dalyono]], yang juga seorang [[pengacara]].<ref name="Buruh"/>
Keanggotaan [[partai politik]] ini terdiri atas orang-perseorangan dan organisasi-organisasi [[Islam]].<ref name="Buruh"/> Program yang luar biasa yang dibuat [[SOBSI]] sejak [[1954]] menimbulkan suatu percepatan juga dalam kegiatan-kegiatan SBII.<ref name="Buruh"/>
 
Keistimewan tentang lahirnya perserikatan buruh ini dapat dilihat sebagai buah yang tumbuh dari kancah perjuangan [[ideologi]] yang ada di [[Indonesia]].<ref name="Sandra"/> SBII memunculkan diri karena serikat buruh yang ada didominasi [[ideologi]] [[sosialisme]].<ref name="Sandra"/> Sedangkan ideologi SBII adalah Politik Islam.<ref name="Sandra"/> Menurut SBII, di dalam memperjuangkan masyarakat yang [[sosialistis]], dikehendaki [[sosialisme]] menurut keyakinan yang ditetapkan oleh [[itikad Islam]].<ref name="Sandra"> Sandra. 2007. ''Sejarah Pergerakan Buruh Indonesia''. Jakarta: Trade Union Rights Centre.</ref>
 
SBII mendapatkan gagasan-gagasan dan cita-citanya dari ajaran kitab suci [[al-Qur’an]] yang menyerukan kepada semua [[orang muslim]] untuk hidup dalam perdamaian dan mengejar penegakkan [[keadilan sosial]].<ref name="Buruh"/> [[Konferensi]] para ulama dan tokoh-tokoh serikat buruh, yang diselenggarakan pada tahun [[1948]], menjelang pendirian SBII menyimpulkan bahwa tidak terdapat ketentuan apapun di dalam [[al-Qur’an]] yang membahas perburuhan, tetapi bahwa terdapat beberapa indikasi dalam ayat-ayat dan tradisi [[Nabi Muhammad]] yang menunjukkan jalan untuk memecahkan masalah kaum pekerja.<ref name="Buruh"/>
 
Dasar-dasar untuk mencapai tujuan tidak berbeda dengan cara yang dilakukan organisasi yang ada.<ref name="Sandra"/> Kejelasan ini dinyatakan dalam manifes SBII, bahwa “Siasat SBII tidak berbeda dengan siasat serikat buruh yang ada, dan oleh karenanya SBII bersedia bekerja sama dengan serikat-serikat buruh manapun dan tidak memperkosa dasar-dasar [[keislaman]].<ref name="Sandra"/>
 
Pada tahun [[1957]], SBII menjadi berafiliasi dengan [[International Confederation of Free Trade Unions]] ([[ICFTU]]).<ref name="Buruh"/> SBII juga aktif mengadakan hubungan-hubungan dengan gerakan-gerakan serikat buruh di negeri-negeri [[muslim]] lainnya.<ref name="Buruh"/>
 
== Referensi ==