Candung, Agam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Sejarah: clean up, replaced: merubah → mengubah using AWB
Muri69 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
|kepadatan=421 jiwa/km2;
|provinsi=Sumatera Barat
|peta =[[Berkas:Peta_Candung.jpg|300px]]
}}
'''Candung''' atau Canduang adalah sebuah [[kecamatan]] yang terdapat pada Kabupatendi [[Kabupaten Agam]], Provinsi [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan Candung terdiri dari 3 kenagarian yaitu:
# [[Candung Koto Laweh, Candung, Agam | Canduang Koto Laweh]]
Canduang terletak di lereng utara gunung [[Marapi]], pada ketinggian 960-2500 meter di atas permukaan laut. Sehingga udara di sini cukup dingin untuk dinikmati. Canduang adalah bagian dari [[Minangkabau]] yang terkenal mempunyai budaya khusus.
# [[Lasi, Candung, Agam | Lasi]]
# [[Bukik Batabuah, Candung, Agam | Bukik Batabuah]]
 
==Sejarah==
Nama "Candung" berasal dari sebuah alat sejenis parang yang dipakai masyarakat setempat untuk menunjang berbagai aktivitas sehari-hari, seperti memotong kayu dan lain sebagainya. Canduang adalah istilah yang dipergunakan masyarakat setempat untuk menyebut alat ini. Selain kegunaan tersebut "canduang" juga digunakan masyarakat untuk mempersenjatai diri dalam menghadapi musuh. Pada masa tren masyarakat [[cakak banyak]] sering terjadi perkelahian antarkampung, mayarakat luar lama-kelamaan akrab dengan nama masyarakat Canduang, masyarakat yang selalu menggunakan "Canduang" ketika berkelahi.
Awal muasal wilayah yang bernama Canduang dewasa ini adalah sebuah kampung kecil yang berada di dekat [[Candung Koto Laweh, Candung, Agam | Balai Sati]].
 
==Geografi==
Pada awalnya [[IV Angkek, Agam|Kelarasan Ampek Angkek Canduang]] dengan Kelarasan Canduang berada dalam satu Onderdistrick [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]] Canduang yang diperintah oleh seorang Assisten Demang yang berkedudukan di [[Lasi, Candung, Agam|Lasi]]. Onderdistrick [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]] Canduang merupakan bagian dari [[Agam|Districk Tilatang Kamang IV Angkat Canduang]] dimana Districk ini terdiri atas [[Tilatang Kamang, Agam|Onderdistrick Tilatang Kamang]], Onderdistrick [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]] Canduang dan [[Baso, Agam|Onderdistrick Baso]] yang diperintah oleh seorang Demang yang berkedudukan di [[Biaro Gadang, IV Angkek, Agam|Biaro]].
Kecamatan Candung berada di kaki [[Gunung Marapi]] dengan daerah yang berombak dan berbukit sampai dengan lereng yang sangat terjal. Kecamatan Candung berada pada ketinggian antara 780 hingga 2891 m diatas permukaan laut.
 
Tempratur udara di Kecamatan Candung adalah antara 20°C hingga 28°C. Kelembaban udara 88%, kecepatan angin antara 4 hingga 20 km/jam dan penyinaran matahari rata-rata 58%. Curah hujan daerah Kecamatan Candung adalah antara 3500 hingga 4000 mm/tahun tanpa bulan kering.
Pada jaman penjajahan Jepang, sekitar tahun 1943 bentuk Pemerintahan [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]] Canduang mengalamai perubahan dan diganti menjadi dua bagian yaitu :
# [[Biaro Gadang, IV Angkek, Agam|Nagari Biaro Gadang]], [[Ampang Gadang, IV Angkek, Agam|Ampang Gadang]], dan [[Batu Taba, IV Angkek, Agam|Batu Taba]] bergabung dengan [[Kapau, Tilatang Kamang, Agam|Nagari Kapau]] dan [[Gadut, Tilatang Kamang, Agam|Gadut]] dari [[Tilatang Kamang, Agam|Tilatang Kamang]], dijadikan Daerah [[Kota Bukittinggi]] yang diberi nama Bukittinggi Shi III yang diperintah oleh seorang Demang Muda yang berkedudukan di Pandam Basasak Kapau.
# [[Panampuang, IV Angkek, Agam|Nagari Panampuang]], [[Lambah, IV Angkek, Agam|Lambah]], [[Balai Gurah, IV Angkek, Agam|Balai Gurah]], [[Lasi, Candung, Agam|Lasi]] dan [[Bukik Batabuah, Candung, Agam|Bukik Batabuah]] serta [[Candung Koto Laweh, Candung, Agam|Canduang Koto Laweh]] bergabung dengan Nagari-nagari dari [[Baso, Agam|Kecamatan Baso]] yang diperintah oleh Demang Muda yang berkedudukan di [[Tabek Panjang, Baso, Agam|Baso]].
 
Kecamatan Candung dilalui oleh 2 batang air yaitu Batang Jabua dan Batang Lasi.
Pada bulan [[November]] [[1947]] [[Biaro Gadang, IV Angkek, Agam|Nagari Biaro Gadang]], [[Ampang Gadang, IV Angkek, Agam|Ampang Gadang]] dan [[Batu Taba, IV Angkek, Agam|Batu Taba]] dipisahkan dari [[Kota Bukittinggi]], kemudian bergabung dengan [[Kabupaten Agam]] yang menjadi bagian Pemerintahan [[Baso, Agam|Kecamatan Baso]].
Kecamatan Candung yang berjarak 66 km dari ibukota [[Kabupaten Agam]] itu memiliki batas wilayah administrasi pemerintahan sebagai berikut:
{| class="wikitable" border="1"
|-
| Utara
| [[IV Angkat, Agam|Kecamatan Ampek Angkek]] dan [[Baso, agam | Kecamatan Baso]]
|-
| Selatan
| [[Gunung Marapi]]
|-
| Barat
| [[Banuhampu, agam|Kecamatan Banuhampu]] dan [[Sungai Puar, Agam | Kecamatan Sungai Pua]]
|-
| Timur
| [[Kabupaten Tanah Datar]]
|}
 
==Kependudukan==
=== Etnis ===
Penduduk Kecamatan Candung sebagian besar berasal dari etnis [[Suku Minangkabau|Minangkabau]]. Etnis lain yang juga bermukim di sini adalah [[etnis Jawa | suku jawa]].
===Agama===
Penduduk Kecamatan Candung adalah pemeluk agama [[islam]].
 
==Pemerintahan==
===Masa Kolonial dan Awal Kemerdekaan===
Pada awalnya [[IV AngkekAngkat, Agam|Kelarasan Ampek Angkek Canduang]] dengan [[Candung, Agam | Kelarasan Canduang]] berada dalam satu Onderdistrick [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek Canduang]] Canduang yang diperintah oleh seorang Assisten Demang yang berkedudukan di [[Lasi, Candung, Agam|Lasi]]. Onderdistrick [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]] Canduang]] merupakan bagian dari [[Agam|Districk Tilatang Kamang IV Angkat Canduang]] dimana Districk ini terdiri atas [[Tilatang Kamang, Agam|Onderdistrick Tilatang Kamang]], Onderdistrick [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]] Canduang]] dan [[Baso, Agam|Onderdistrick Baso]] yang diperintah oleh seorang Demang yang berkedudukan di [[Biaro Gadang, IV Angkek, Agam|Biaro]].
Pada jaman [[Pendudukan Jepang di Indonesia| penjajahan Jepang]], sekitar tahun [[1943]] bentuk Pemerintahan [[IV Angkek, Agam| Pemerintahan Ampek Angkek]] Canduang]] mengalamai perubahan dan diganti menjadi dua bagian yaitu :
# [[Biaro Gadang, IV Angkek, Agam|Nagari Biaro Gadang]], [[Ampang Gadang, IV Angkek, Agam|Ampang Gadang]], dan [[Batu Taba, IV Angkek, Agam|Batu Taba]] bergabung dengan [[Kapau, Tilatang Kamang, Agam|Nagari Kapau]] dan [[Gadut, Tilatang Kamang, Agam|Gadut]] dari [[Tilatang Kamang, Agam|Tilatang Kamang]], dijadikan Daerah [[Kota Bukittinggi]] yang diberi nama [[Kota Bukittinggi | Bukittinggi Shi III]] yang diperintah oleh seorang Demang Muda yang berkedudukan di [[Kapau, Tilatang Kamang, Agam |Pandam Basasak Kapau]].
# [[Panampuang, IV Angkek, Agam|Nagari Panampuang]], [[Lambah, IV Angkek, Agam|Lambah]], [[Balai Gurah, IV Angkek, Agam|Balai Gurah]], [[Lasi, Candung, Agam|Lasi]] dan [[Bukik Batabuah, Candung, Agam|Bukik Batabuah]] serta [[Candung Koto Laweh, Candung, Agam|Canduang Koto Laweh]] bergabung dengan Nagari-nagari dari [[Baso, Agam|KecamatanPemerintahan Wilayah Baso]] yang diperintah oleh Demang Muda yang berkedudukan di [[Tabek Panjang, Baso, Agam|Baso]].
Pada bulan [[November]] [[1947]] [[Biaro Gadang, IV Angkek, Agam|Nagari Biaro Gadang]], [[Ampang Gadang, IV Angkek, Agam|Ampang Gadang]] dan [[Batu Taba, IV Angkek, Agam|Batu Taba]] dipisahkan dari [[Kota Bukittinggi]], kemudian bergabung dengan [[Kabupaten Agam]] yang menjadi bagian Pemerintahan [[Baso, Agam|Kecamatan Pemerintahan Wilayah Baso]].
Pada Agresi Militer II dimulai bulan [[Februari]] [[1949]], Pemerintahan di Ampek Angkek Canduang berubah menjadi 2 bagian :
# Nagari di sebelah Selatan rel Kereta Api diperintah oleh Wali Nagari PerangPerangAmpek IV AngkatAngkek Selatan di bawah [[Candung, Agam | Camat Militer IV Angkat Selatan]].
# Nagari di sebelah Utara rel Kereta Api diperintah oleh Wali Nagari Perang IVAmpek AngkatAngkek Utara di bawah [[Baso, Agam| Camat Militer Baso]].
 
===Setelah Kemerdekaan===
# Nagari di sebelah Selatan rel Kereta Api diperintah oleh Wali Nagari Perang IV Angkat Selatan di bawah Camat Militer IV Angkat Selatan.
Selanjutnya dengan Ketetapan Bupati/Ketua Dewan Pemerintah Daerah Sementara [[Kabupaten Agam]] melalui Surat Keputusan Nomor 038/2-2/1950 tanggal [[22 Juni]] [[1950]], kedua wilayah di atas disatukan kembali menjadi [[IV Angkat, Agam | Ampek Angkek]][[Candung, Agam | Canduang]] yang Pemerintahannya dipimpinan oleh seorang Assisten Wedana. Kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, maka pada tahun 1975 istilah Assisten Wedana diganti dengan [[Camat]] selaku Kepala Wilayah.
# Nagari di sebelah Utara rel Kereta Api diperintah oleh Wali Nagari Perang IV Angkat Utara di bawah Camat Militer Baso.
Setelah beberapa tahun berjalan, maka pada tahun 1984 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Barat Nomor 337/GSB/1984, dimana untuk Kecamatan [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek Canduang]] Canduang dibentuk Perwakilan Kecamatan [[IV AngkekCandung, Agam| Perwakilan Kecamatan Ampek Angkek]] Canduang]] yang dipimpin oleh Kepala Perwakilan Kecamatan (Camat Pembantu) yang berkedudukan di [[Lasi, Candung, Agam|Lasi]] dengan membawahi 3 Nagari dan 18 Desa. Dengan demikian maka Kecamatan Induk (Kecamatan [[IV Angkek, Agam| Kecamatan Ampek Angkek Canduang]] Canduang) membawahi 7 Nagari dengan 33 Desa yang tetap dipimpin oleh Camat selaku Kepala Wilayah Kecamatan yang berkedudukan di [[Biaro Gadang, IV Angkek, Agam|Biaro]].
Sistim dan kondisi Pemerintah Kecamatan [[IV Angkek, Agam| Kecamatan Ampek Angkek]] Canduang]] dengan Nagari tersebut tidak lagi mengalami perumbahan, kecuali terjadi 4 kali perubahan pada tingkat Desa atas dasar kebijakan Pemerintah Pusat dengan Program Penataan Desa, dimana jumlah desa yang ada di [[IV Angkek, Agam| Kecamatan IVAmpek AngkatAngkek Canduang]] dan [[Candung, Agam| Kecamatan Perwakilan Ampek Angkek Canduang]]sebanyak 51 desa menjadi sebagai berikut :
# [[IV Angkek, Agam|Kecamatan IVAmpek AngkatAngkek Canduang]] membawahi 17 Desa
# [[Candung, Agam| Perwakilan Kecamatan Ampek Angkek Canduang]]membawahi 13 Desa
Akhirnya seiring dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, maka Pemerintah Provinsi [[Sumatera Barat]] menyikapi peluang otonomi tersebut untuk kembali ke sistim Pemerintahan [[Nagari]]. Untuk itu dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat nomor 09 Tahun 2000 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Nagari yang sekaligus juga disikapi oleh Pemerintah Darah [[Kabupaten Agam]] dengan mengeluarkan Peraturan Daerah [[Kabupaten Agam]] Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pemerintahan Nagari yang secara langsung ataupun tidak langsung mengubah sistim pemerintahan dan jumlah desa menjadi Jorong, namun tidak mengubah batas, jumlah dan nama [[Nagari]].
Tidak cuma itu, untuk memacu pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang merata serta pertimbangan lainnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Agam langsung melakukan pemekaran Kecamatan[[Candung, Agam| Perwakilan IVKecamatan Ampek AngkatAngkek Canduang]] menjadi Kecamatan Definitif melalui Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 33 Tahun 2001 tentang Pemekaran [[Kecamatan]].
Berdasarkan Peraturan Daerah [[Kabupaten Agam]] tersebut pada hari Selasa tanggal 05 Maret 2002 maka diresmikanlah [[Candung, Agam | Kecamatan Canduang]] definitive oleh Bupati Agam dan Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah]] [[Kabupaten Agam]].
==Pembagian Adminisratif==
Kecamatan Candung saat ini terbagi atas 3 Nagari.
==Kesehatan==
Pelayanan kesehatan di kecamatan Baso telah memadai, yang mana di kecamatan Baso telah terdapat 1 [[puskesmas]], 6 puskesmas pembantu dan 1 puskesmas keliling.
 
==Pendidikan==
Selanjutnya dengan Ketetapan Bupati/Ketua Dewan Pemerintah Daerah Sementara [[Kabupaten Agam]] melalui Surat Keputusan Nomor 038/2-2/1950 tanggal [[22 Juni]] [[1950]], kedua wilayah di atas disatukan kembali menjadi IV Angkat Canduang yang Pemerintahannya dipimpinan oleh seorang Assisten Wedana. Kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, maka pada tahun 1975 istilah Assisten Wedana diganti dengan [[Camat]] selaku Kepala Wilayah.
Sarana pendidikan di Kecamatan Candung sudah sangat memadai, dimana di Candung terdapat pesantren-pesantren yang terkenal di seluruh Indonesia, diantaranya MTI Canduang yang didirikan oleh [[Sulaiman Ar-Rasuli| Syekh Sulaiman Arrasuli]]
 
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Setelah beberapa tahun berjalan, maka pada tahun 1984 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Barat Nomor 337/GSB/1984, dimana untuk Kecamatan [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]] Canduang dibentuk Perwakilan Kecamatan [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]] Canduang yang dipimpin oleh Kepala Perwakilan Kecamatan (Camat Pembantu) yang berkedudukan di [[Lasi, Candung, Agam|Lasi]] dengan membawahi 3 Nagari dan 18 Desa. Dengan demikian maka Kecamatan Induk (Kecamatan [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]] Canduang) membawahi 7 Nagari dengan 33 Desa yang tetap dipimpin oleh Camat selaku Kepala Wilayah Kecamatan yang berkedudukan di [[Biaro Gadang, IV Angkek, Agam|Biaro]].
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | [[Pendidikan formal]]
 
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Taman kanak-kanak |TK]] atau [[Raudatul athfal|RA]] negeri dan swasta
Sistim dan kondisi Pemerintah Kecamatan [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]] Canduang dengan Nagari tersebut tidak lagi mengalami perumbahan, kecuali terjadi 4 kali perubahan pada tingkat Desa atas dasar kebijakan Pemerintah Pusat dengan Program Penataan Desa, dimana jumlah desa yang ada di Kecamatan IV Angkat Canduang dan Kecamatan Perwakilan sebanyak 51 desa menjadi sebagai berikut :
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [sekolah dasar|SD]] atau [[madrasah ibtidaiyah|MI]] negeri dan swasta
 
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah pertama|SMP]] atau [[madrasah tsanawiyah|MTs]] negeri dan swasta
# [[IV Angkek, Agam|Kecamatan IV Angkat Canduang]] membawahi 17 Desa
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah atas|SMA]] atau[[madrasah aliyah|MA]] negeri dan swasta
# Kecamatan Perwakilan IV Angkat Canduang membawahi 13 Desa
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah kejuruan|SMK]] negeri dan swasta
 
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perguruan tinggi]]
Akhirnya seiring dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, maka Pemerintah Provinsi [[Sumatera Barat]] menyikapi peluang otonomi tersebut untuk kembali ke sistim Pemerintahan [[Nagari]]. Untuk itu dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat nomor 09 Tahun 2000 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Nagari yang sekaligus juga disikapi oleh Pemerintah Darah [[Kabupaten Agam]] dengan mengeluarkan Peraturan Daerah [[Kabupaten Agam]] Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pemerintahan Nagari yang secara langsung ataupun tidak langsung mengubah sistim pemerintahan dan jumlah desa menjadi Jorong, namun tidak mengubah batas, jumlah dan nama [[Nagari]].
|- Align="center"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Jumlah satuan
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 11
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 18
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 9
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 4
| style="background: #FFFFFF; color: black;" |
| style="background: #FFFFFF; color: black;" |
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di Kecamatan Candung<br />'''Sumber:''' Profil Kecamatan Candung
|}</center>
 
==Perhubungan==
Tidak cuma itu, untuk memacu pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang merata serta pertimbangan lainnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Agam langsung melakukan pemekaran Kecamatan Perwakilan IV Angkat Canduang menjadi Kecamatan Definitif melalui Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 33 Tahun 2001 tentang Pemekaran [[Kecamatan]].
Kecamatan Candung memiliki 49 KM jalan kabupaten.
Selain itu, kecamatan Candung mempunyai transportasi angkutan umum yang sangat memadai. Ada beberapa rute yang dilalui oleh beberapa angkutan umum di Kecamatan Candung. Yang mana rute tersebut menghubungkan beberapa lokasi maupun tempat wisata di Kecamatan Candung dengan Kota [[Bukittinggi]].
 
Berdasarkan Peraturan Daerah [[Kabupaten Agam]] tersebut pada hari Selasa tanggal 05 Maret 2002 maka diresmikanlah Kecamatan Canduang definitive oleh Bupati Agam dan Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah]] [[Kabupaten Agam]].
 
== Pranala luar ==