Semaun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 26:
Pada tahun [[1923]], VSTP merencanakan demonstrasi besar-besaran dan langsung dihentikan oleh pemerintah [[kolonial]] Belanda, dan setelah itu Semaun diasingkan ke [[Belanda]]. Selama masa pengasingannya dia kembali ke [[Uni Sovyet]], dimana dia tinggal disana lebih dari 30 tahun. Pada masa itu dia tetap menjadi aktivis tapi hanya dalam aksi-aksi terbatas, berbicara beberapa kali di [[Perhimpunan Indonesia]], organisasi mahasiswa di Belanda pada masa itu. Dia juga sempat belajar di [[Universitas Tashkent]] untuk beberapa waktu.
Selama pembuangan ke Eropa, Semaoen aktif di [[Executive Committee of the Comintern]], Komite Eksekutif Komunis Internasional (ECCI). Setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, Semaoen lalu menetap di [[Uni Soviet]] dan menjadi warga negara di sana. Ia pernah bekerja sebagai pengajar bahasa Indonesia dan penyiar berbahasa Indonesia pada radio [[Moscow]]. Puncak "
Setelah masa pengasingannya dia kembali ke Indonesia, dan pindah ke [[Jakarta]]. Kepulangan Semaoen ke Indonesia pada tahun [[1953]] merupakan inisiatif [[Iwa Kusumasumantri]]. Semaoen, Iwa, dan Sekjen Partai Komunis Iran
Saat kembali ke Indonesia dalam usia setengah abad lebih, Semaoen telah terputus dari PKI, partai yang ia dirikan. Dari tahun [[1959]] sampai dengan tahun [[1961]] dia bekerja sebagai pegawai pemerintah. Dia juga mengajar mata kuliah [[ekonomi]] di [[Universitas Padjadjaran]], [[Bandung]]. ==Referensi==
|