Martin Heidegger: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 Suntingan perangkat seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 Suntingan perangkat seluler |
||
Baris 31:
== Masa kecil dan pendidikan ==
Heidegger dilahirkan di sebuah keluarga desa di [[Messkirch|Meßkirch]], Jerman, dan diharapkan kelak menjadi seorang pendeta. Di masa remajanya, ia dipengaruhi oleh [[Aristoteles]] yang dikenalnya lewat [[teologi]] Kristen. Konsep tentang [[Ada]], dalam pengertian tradisional ini, yang berasal dari [[Plato]], adalah perkenalan pertamanya dengan sebuah gagasan yang kelak ditanamkannya pada
Heidegger mulanya adalah seorang pengikut [[fenomenologi]]. Secara sederhana, kaum [[fenomenologi|fenomenolog]] menghampiri filsafat dengan berusaha memahami pengalaman tanpa diperantarai oleh pengetahuan sebelumnya dan asumsi-asumsi teoretis abstrak. [[Edmund Husserl]] adalah pendiri dan tokoh utama aliran ini, sementara Heidegger adalah mahasiswanya dan hal inilah yang meyakinkan Heidegger untuk menjadi seorang fenomenolog. Heidegger menjadi tertarik akan pertanyaan tentang "Ada" (atau apa artinya "berada"). Karyanya yang terkenal ''Being and Time'' (Ada dan Waktu) dicirikan sebagai sebuah ontologi fenomenologis. Gagasan tentang Ada berasal dari [[Parmenides]] dan secara tradisional merupakan salah satu pemikiran utama dari filsafat [[Barat]]. Persoalan tentang keberadaan dihidupkan kembali oleh Heidegger setelah memudar karena pengaruh tradisi metafisika dari [[Plato]] hingga [[Descartes]], dan belakangan ini pada [[Masa Pencerahan]]. Heidegger berusaha mendasarkan keberadaan di dalam waktu, dan dengan demikian menemukan hakikat atau makna yang sesungguhnya dalam artian kemampuannya untuk kita pahami.
Demikianlah Heidegger memulai di mana Ada itu dimulai, yakni di dalam filsafat [[Yunani]], dengan membangkitkan kembali suatu masalah yang telah lenyap dan yang kurang dihargai dalam filsafat masa kini. Upaya besar Heidegger adalah menangani kembali gagasan Plato dengan serius, dan pada saat yang sama menggoyahkan seluruh dunia Platonis dengan menantang saripati Platonisme - memperlakukan Ada bukan sebagai sesuatu yang nirwaktu dan transenden, melainkan sebagai yang imanen (selalu hadir) dalam waktu dan sejarah. Hal ini yang mengakibatkan kaum Platonis seperti [[George Grant]] yang menghargai kecemerlangan Heidegger sebagai seorang pemikir meskipun mereka tidak setuju dengan analisisnya tentang Ada dan konsepsinya tentang gagasan Platoniknya.
Meskipun Heidegger adalah seorang pemikir yang luar biasa kreatif dan asli, dia juga meminjam banyak dari pemikiran [[Friedrich Nietzsche]] dan [[Soren Kierkegaard]]. Heidegger dapat dibandingkan dengan [[Aristoteles]] yang menggunakan dialog Plato dan secara sistematis menghadirkannya sebagai satu bentuk gagasan.
Martin Heidegger dianggap sebagai salah satu filsuf terbesar dari [[abad 20]]. Arti pentingnya hanya dapat disaingi oleh [[Ludwig Wittgenstein]]. Gagasannya merasuki berbagai bidang penelitian yang luas. Karena diskusi Heidegger tentang ontologi maka dia kerap dianggap salah satu pendiri eksistensialisme dan gagasannya kerap mewarnai banyak karya besar filsafat seperti karya [[Jean-Paul Sartre|Sartre]] yang mengadopsinya banyak gagasannya, meskipun Heidegger bersikeras bahwa Sartre salah memahami gagasannya. Gagasannya diterima di seluruh Jerman, Perancis, dan Jepang hingga banyak pengikut di Amerka Utara sejak [[1970]]-an. Meskipun demikian, gagasannya dianggap sebagai tak bernilai oleh beberapa pemikir kontemporer seperti mereka yang di dalam [[Lingkaran Wina]],[[Theodor Adorno]], dan filsuf Inggris [[Bertrand Russell]] dan [[Alfred Ayer]].
Penolakan Heidegger akan konsep seperti pembedaan fakta dan nilai, penambahan komponen etis pada filsafatnya, kekritisannya terhadap sains dan [[teknologi]] modern, dan klaimnya akan kesalahpahaman akan pikirannya kerap membingungkan para filsuf lain. Serangan terhadap gagasannya nampak menjadi satu-satunya kemungkinan yang dapat dilakukan, terlebih ditambah dengan tingkah laku pribadinya yang tampak secara moral dan politik ambigu.
== Philosophy ==
|