Surat Petrus yang Kedua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
Tujuan penulisan surat ini adalah untuk menasihati penerimanya terhadap bahaya yang mengancam dari pihak penyesat, nabi-nabi palsu, serta guru-guru palsu.<ref name="Duyverman">M. E . Duyverman. 1992. Pembimbing ke Dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hal. 187.</ref> Selain itu, terdapat juga nasihat mengenai pengertian Firman.<ref name="Duyverman"/> Firman merupakan nubuat-nubuat dalam Kitab Suci yang tidak boleh ditafsir dengan kehendak sendiri.<ref name="Duyverman"/>
 
Surat ini diyakini ditulis sesaat setelah Paulus meninggal, dan merupakan kelanjutan dari [[Surat 1 Petrus]].<ref name=wallace/> Petrus sendiri menyadari bahwa kematiannya sudah dekat, sesuai nubuat [[Yesus]] [[Kristus]]. "{{Alkitab|2 Petrus 1:12-15}} penuh dengan bahasa khas pidato perpisahan... dan secara eksplisit mengutarakan alasan penulisan surat 2 Petrus ini adalah kesadaran Petrus bahwa kematiannya mendekat dan keinginannya agar ajarannya tetap diingat setelah ia mati."<ref>Bauckham, RJ. ''Jude, 2 Peter''. Word Biblical Commentary.</ref> Kematian Paulus (dihukum pancung atas perintah Kaisar Romawi), membuat rasul Petrus, yang sebelumnya mengkhususkan diri untuk melayani orang bersunat (orang Yahudi), terdorong untuk menulis nasihat bagi jemaat-jemaat yang ditinggalkan oleh Paulus dari kalangan bangsa bukan Yahudi; hal mana diyakini tidak akan terjadi jika Paulus masih hidup (sesuai perjanjian di antara mereka sebelumnya, sebagaimana tercatat di bagian Perjanjian Baru lain).<ref name=wallace/> Petrus mengantisipasi datangnya para pengajar palsu dalam gereja segera setelah meninggalnya para rasul (termasuk dirinya dalam waktu dekat) dan menulis untuk meyakinkan jemaat bahwa mereka tidak akan dirugikan sebagai orang Kristen yang percaya, meskipun para rasul saksi mata (antara lain Petrus sendiri) sudah tidak bersama mereka lagi.<ref name=wallace/> Paulus sendiri juga telah memperingatkan jemaat atas datangnya guru-guru palsu ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 20:29-30}}). Jadi, Surat 2 Petrus ini merupakan suatu surat wasiat, testamen dan sekaligus menguatkan para jemaat agar mereka tetap setia pada ajaran para rasul yang benar ({{Alkitab|2 Petrus 3:2, 15-16}}).<ref name=wallace/> Untuk itulah ia menyatakan tidak hanya otoritas dirinya sendiri (1:16-19), tetapi juga otoritas Paulus (3:15-16) dan para sejawatnya (3:2), karena setelah kematiannya jemaat hanya mempunyai sumber-sumber tertulis, melawan guru-guru palsu yang hidup pada zaman setelahnya.<ref name=wallace/>
 
== Ayat-ayat terkenal ==