Semantik (linguistik): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Toonyf (bicara | kontrib)
BP53Reza (bicara | kontrib)
Baris 35:
Dalam [[linguistik]], '''semantik''' adalah sub bidang yang dikhususkan untuk studi tentang makna, seperti yang melekat di tingkat kata, frasa, kalimat, dan unit yang lebih besar dari wacana (disebut teks). Daerah dasar studi ini adalah arti dari tanda-tanda, dan studi tentang hubungan antara unit linguistik yang berbeda dan senyawa: [[homonimi]], [[sinonim]], [[antonim]], [[hypernymy]], [[hyponymy]], [[meronymy]], [[metonimia]], [[holonymy]], [[paronyms]]. Perhatian utama adalah bagaimana makna menempel pada potongan yang lebih besar dari teks, mungkin sebagai akibat dari komposisi dari unit yang lebih kecil dari makna. Secara tradisional, semantik sudah termasuk studi tentang arti dan referensi denotatif, kondisi kebenaran, struktur argumen, peran tematik, analisis wacana, dan hubungan semua ini untuk sintaks.
 
Problem pada Penamaan dan Pelabelan dalam Semantik Linguistik.
 
Menurut Robert Palmer (2010), penamaan dan penafsiran sebuah objek lebih mudah dilakukan pada kelas kata benda (nomina), namun akan terasa sulit pada kelas kata sifat (ajektiva) dan kerja (verba), kata benda tidak nyata, kata benda abstrak, dan kata benda yang memiliki makna terkait dengan lainnya.
 
 
 
1. Kesulitan pada kata Kerja dan Ajektiva.
 
 Contoh:
 
 Kata Ajektiva:  cantik, terkenal, baik, jahat.
 
 Kata Verba: Berlari, bekerja, melihat, dsb.
 
 
 
Kata-kata ini dianggap sulit untuk menemukan karakteristik-karakteristiknya secara rinci. Misalnya pada kata lari, seseorang harus membayangkan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan lari? Lalu atribut apa sajakah yang terlibat dalam kegiatan berlari? Apakah itu menggerakkan kaki atau tangan saja?
 
 
 
2. Kata benda yang tidak eksis di dunia nyata, kata benda imajiner.
 
 Contoh:  kuda tanduk, tuyul, peri dan lainnya. 
 
 
 
Kata-kata benda tersebut merupakan contoh bahwa kata tidak selalu memiliki kaitan makna dengan segala sesuatu yang kita alami di dunia nyata. Dalam kasus ini, sang pengucap harus terlebih dahulu memisahkan dua jenis dunia yang terdapat di pikirannya, yaitu antara dunia nyata dan dunia imajiner agar mendapatkan makna yang diinginkan.
 
 
 
3. Kata-kata yang tidak termasuk kata benda imajiner maupun fisik.
 
 Contoh: Cinta, benci, indah, dan lainnya.
 
 
 
Semua ini adalah kata benda, meskipun bersifat abstrak. Dan biasanya kata-kata benda tersebut berdampingan dengan kata benda lainnya.
 
 
 
4. Objek yang memiliki makna yang berbeda, namun merujuk pada objek yang sama.
 
 Contoh: bintang pagi dan bintang sore.
 
 
 
Dua objek ini memiliki perbedaan dalam hal kenampakkan dan istilah, namun merujuk pada objek yang sama.
 
 
 
5. Kata-kata yang secara visual bersangkutan dan objek-objek lainnya yang pernah kita temui. 
 
 Contoh: Bangku, bisa berkaitan dengan banyak jenis bangku dengan namanya masing-masing.
 
 
 
Ada dua penjelasan mengenai hal ini:
 
 
 
• Yang pertama adalah ‘realist’, yang berpendapat bahwa semua benda yang disebut dengan nama yang sama memiliki property yang sama – bahwa ada beberapa hal baku mengenai bangku, bukit, ataupun rumah. 
 
• Kedua pandangan ‘nominalist’, yang berpendapat bahwa setiap kata sama sekali tidak terhubung dengan lainnya, atau mereka memiliki maknanya tersendiri. 
 
 
 
6. Kata atau istilah yang memiliki kelas makna yang sudah sewajarnya. 
 
 Contoh: Singa adalah singa, kucing adalah kucing, zat kimia, dan lainnya.
 
 
 
Tetapi, tidak semua kata yang kita kenal hanya terpaku pada satu macam makna.
 
 
 
 Contoh: Bloomfiled memaknai garam sebagai campuran zat NaCl. Tetapi, lazimnya kita mengatakan garam adalah sesuatu yang digunakan untuk memasak sayur, telur dadar, atau lainnya.
==Ilmu komputer==
Dalam [[ilmu komputer]], semantik merujuk pada arti bahasa, sebagai lawan dari bentuk mereka ([[sintaks]]). Menurut Euzenat, semantik "menyediakan aturan untuk menafsirkan sintaks yang tidak memberikan makna secara langsung tetapi membatasi kemungkinan penafsiran dari apa yang dinyatakan."<ref>Euzenat, Jerome. ''Ontology Matching.'' Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2007, p. 36</ref> Dengan kata lain, semantik adalah tentang penafsiran dari sebuah ekspresi. Selain itu, istilah ini diterapkan untuk beberapa jenis struktur data khusus dirancang dan digunakan untuk mewakili konten informasi.