Imperium Britania: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k rrt
Baris 15:
Kebangkitan [[Jerman]] dan [[Amerika Serikat]] pada akhir abad ke-19 turut menyebabkan pudarnya kejayaan Inggris. Ketegangan militer dan ekonomi antara Inggris dan Jerman adalah penyebab utama [[Perang Dunia I]], ketika Inggris sangat bergantung pada imperiumnya. Perang tersebut telah menyebabkan hancurnya sistem keuangan Inggris dan walaupun Inggris masih merupakan negara dengan wilayah jajahan terluas setelah Perang Dunia I, Inggris tidak lagi menjadi pemimpin perekonomian dan militer di dunia. [[Perang Dunia II]] menyebabkan sebagian besar koloni Inggris di [[Asia Tenggara]] diduduki oleh [[Jepang]]. Meskipun pada akhirnya Inggris dan [[Sekutu]] berhasil memenangkan Perang Dunia II, perang ini turut berdampak pada semakin sempitnya wilayah imperium Inggris. Dua tahun setelah perang berakhir, India - koloni Inggris yang paling berharga - memperoleh kemerdekaannya.
 
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagai akibat dari gerakan [[dekolonisasi]] negara-negara terjajah, Inggris memberi kemerdekaan pada sebagian besar koloninya. Proses dekolonisasi ini berakhir dengan diserahkannya [[Hong Kong]] ke tangan [[Republik Rakyat CinaTiongkok]] pada tahun 1997. Empat belas koloni Inggris yang masih tersisa (disebut dengan [[Wilayah Seberang Laut Britania]]) tetap berada di bawah kedaulatan Britania Raya. Setelah kemerdekaan, banyak bekas koloni Inggris yang bergabung dengan [[Negara-Negara Persemakmuran]], yaitu suatu persatuan secara sukarela yang melibatkan negara-negara berdaulat yang didirikan atau pernah dijajah oleh Inggris. Enam belas [[Wilayah Persemakmuran|anggota Persemakmuran]] mengakui [[Ratu Elizabeth II]] sebagai Ketua Persemakmuran sekaligus kepala negara.
{{TOC limit|limit=3}}
 
Baris 214:
Pemberian kemerdekaan kepada Rhodesia (sebagai Zimbabwe), Hebrides Baru (sebagai Vanuatu) pada tahun 1980, dan Belize pada tahun 1981 menandakan bahwa selain pulau-pulau kecil yang bertaburan, proses [[dekolonisasi]] koloni-koloni Inggris yang dimulai setelah Perang Dunia II sudah selesai. Namun pada tahun 1982, tekad Inggris untuk mempertahankan wilayah seberang lautannya yang tersisa diuji ketika [[Argentina]] menyerang [[Kepulauan Falkland]], yang disebutnya sebagai klaim atas "warisan" dari [[Imperium Spanyol]] yang gagal pada tahun 1810.<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;624–625.</ref> Inggris merespon dengan mengerahkan pasukan militernya untuk merebut kembali pulau-pulau tersebut dan kemudian memicu meletusnya [[Perang Falkland]]. Inggris berhasil mempertahankan Kepulauan Falkland dari Argentina. Kemenangan ini dipandang oleh banyak pihak telah memberikan kontribusi dalam mengembalikan status Inggris sebagai kekuatan dunia.<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;629.</ref> Sementara itu pada tahun yang sama, [[Kanada]] memutuskan untuk tidak lagi melibatkan Inggris dalam urusan konstitusionalnya.<ref name="refohbev594">[[#refOHBEv4|Brown]], hal.&nbsp;594.</ref> Tindakan serupa juga dilakukan oleh [[Australia]] dan [[Selandia Baru]] pada tahun 1986.<ref>[[#refOHBEv4|Brown]], hal.&nbsp;689.</ref>
 
Pada bulan September 1982, [[Perdana Menteri]] [[Margaret Thatcher]] berkunjung ke [[Beijing]] untuk berunding dengan Pemerintah [[RRCRRT]] mengenai masa depan [[Hong Kong]] yang pada saat itu merupakan koloni seberang laut terakhir Inggris yang paling utama dan paling padat penduduknya.<ref>[[Imperium Britania#refBrendon|Brendon]], hal.&nbsp;654.</ref> Menurut ketentuan [[Perjanjian Nanking|Perjanjian Nanking 1842]], Pulau Hong Kong diberikan "selama-lamanya" kepada Inggris namun mayoritas koloni itu dibentuk oleh [[Hong Kong#Geografi|Teritori Baru]] yang diperoleh dalam sewa selama 99 tahun sejak tahun 1898 dan akan berakhir pada tahun 1997.<ref>[[#refJoseph2010|Joseph]], hal.&nbsp;355.</ref><ref>[[#refRothermund2006|Rothermund]], hal.&nbsp;100.</ref> Thatcher awalnya berniat untuk mempertahankan Hong Kong di bawah Pemerintahan Inggris tetapi berada di bawah kedaulatan Cina, namun hal ini ditolak oleh Pemerintah Cina.<ref>[[Imperium Britania#refBrendon|Brendon]], hal.&nbsp;654–55.</ref> Sebuah kesepakatan akhirnya berhasil dicapai pada tahun 1984 dengan ditandatanganinya [[Deklarasi Bersama Cina-Britania]]; Hong Kong ditetapkan sebagai [[Daerah Administratif Khusus Republik Rakyat CinaTiongkok]] yang diizinkan untuk mempertahankan gaya hidupnya sekurang-kurangnya 50 tahun.<ref>[[Imperium Britania#refBrendon|Brendon]], hal.&nbsp;656.</ref> Upacara Penyerahan Hong Kong pada tahun 1997 ditandai oleh banyak orang, termasuk [[Pangeran Charles]],<ref>{{Cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/4740684.stm|title=Charles' diary lays thoughts bare|publisher=BBC News|accessdate=13 December 2008 |date=22 February 2006}}</ref> sebagai "akhir dari Imperium Britania".<ref name="refohbev594"/><ref>{{Cite web|url=http://www.bbc.co.uk/history/british/modern/endofempire_overview_07.shtml|title=BBC - History - Britain, the Commonwealth and the End of Empire|publisher=BBC News|accessdate=13 December 2008}}</ref>
 
== Peninggalan ==