Imperium Britania: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k (Script) File renamed: File:Tobacco.JPG → File:Slaves working in the tobacco sheds on a plantation (1670 painting).jpg no actual tobacco is visible here |
OrophinBot (bicara | kontrib) k rrt |
||
Baris 15:
Kebangkitan [[Jerman]] dan [[Amerika Serikat]] pada akhir abad ke-19 turut menyebabkan pudarnya kejayaan Inggris. Ketegangan militer dan ekonomi antara Inggris dan Jerman adalah penyebab utama [[Perang Dunia I]], ketika Inggris sangat bergantung pada imperiumnya. Perang tersebut telah menyebabkan hancurnya sistem keuangan Inggris dan walaupun Inggris masih merupakan negara dengan wilayah jajahan terluas setelah Perang Dunia I, Inggris tidak lagi menjadi pemimpin perekonomian dan militer di dunia. [[Perang Dunia II]] menyebabkan sebagian besar koloni Inggris di [[Asia Tenggara]] diduduki oleh [[Jepang]]. Meskipun pada akhirnya Inggris dan [[Sekutu]] berhasil memenangkan Perang Dunia II, perang ini turut berdampak pada semakin sempitnya wilayah imperium Inggris. Dua tahun setelah perang berakhir, India - koloni Inggris yang paling berharga - memperoleh kemerdekaannya.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagai akibat dari gerakan [[dekolonisasi]] negara-negara terjajah, Inggris memberi kemerdekaan pada sebagian besar koloninya. Proses dekolonisasi ini berakhir dengan diserahkannya [[Hong Kong]] ke tangan [[Republik Rakyat
{{TOC limit|limit=3}}
Baris 214:
Pemberian kemerdekaan kepada Rhodesia (sebagai Zimbabwe), Hebrides Baru (sebagai Vanuatu) pada tahun 1980, dan Belize pada tahun 1981 menandakan bahwa selain pulau-pulau kecil yang bertaburan, proses [[dekolonisasi]] koloni-koloni Inggris yang dimulai setelah Perang Dunia II sudah selesai. Namun pada tahun 1982, tekad Inggris untuk mempertahankan wilayah seberang lautannya yang tersisa diuji ketika [[Argentina]] menyerang [[Kepulauan Falkland]], yang disebutnya sebagai klaim atas "warisan" dari [[Imperium Spanyol]] yang gagal pada tahun 1810.<ref>[[#refJames2001|James]], hal. 624–625.</ref> Inggris merespon dengan mengerahkan pasukan militernya untuk merebut kembali pulau-pulau tersebut dan kemudian memicu meletusnya [[Perang Falkland]]. Inggris berhasil mempertahankan Kepulauan Falkland dari Argentina. Kemenangan ini dipandang oleh banyak pihak telah memberikan kontribusi dalam mengembalikan status Inggris sebagai kekuatan dunia.<ref>[[#refJames2001|James]], hal. 629.</ref> Sementara itu pada tahun yang sama, [[Kanada]] memutuskan untuk tidak lagi melibatkan Inggris dalam urusan konstitusionalnya.<ref name="refohbev594">[[#refOHBEv4|Brown]], hal. 594.</ref> Tindakan serupa juga dilakukan oleh [[Australia]] dan [[Selandia Baru]] pada tahun 1986.<ref>[[#refOHBEv4|Brown]], hal. 689.</ref>
Pada bulan September 1982, [[Perdana Menteri]] [[Margaret Thatcher]] berkunjung ke [[Beijing]] untuk berunding dengan Pemerintah [[
== Peninggalan ==
|