Tionghoa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
 
Sejak akhir 1980an, perubahan paling mendasar dalam kewarganegaraan dan kebijakan minoritas di [[Republik Rakyat Tiongkok]] adalah perubahan nama dari "rakyat Tiongkok" ({{lang-zh|中国人民}} atau '''''zhongguo renmin''''') menjadi "rakyat Tionghoa" ({{lang-zh|中华民族}} '''''zhonghua minzu'''''),<ref name="BloxhamMoses2010">{{cite book|author1=Donald Bloxham|author2=A. Dirk Moses|title=The Oxford Handbook of Genocide Studies|url=http://books.google.com/books?id=xCHMFHQRNtYC&pg=PR150|accessdate=23 February 2013|date=15 April 2010|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-161361-6|pages=150–}}</ref> yang menandakan perubahan paradigma dari suatu negara komunis dengan berbagai suku bangsa, menjadi suatu negara nasional dengan sebuah identitas tunggal..<ref name="BloxhamMoses2010"/>
 
=== Sejarah konsep ===
Ketika para penguasa [[Dinasti Qing]] mengadopsi model kekaisaran [[Dinasti Han]], dan menganggap negara mereka sebagai "[[Tiongkok (istilah)|Tiongkok]]" ("中國", lit. Negara Pusat), namun tokoh-tokoh nasionalis Tiongkok seperti Dr. Sun Yat-sen mendeskripsikan pemerintahan Manchu sebagai "penjajah asing" yang harus diusir keluar,<ref name="French Centre"/> dan merencanakan untuk membangun sebuah [[negara]] Tiongkok modern, yang didambakan seperti negara-negara modern lainnya pada saat itu. Setelah keruntuhan dinasti Qing, maka muncullah kontroversi seputar status wilayah yang didominasi oleh etnis minoritas, seperti [[Tibet]] dan [[Mongolia]]. Walaupun Kaisar Qing terakhir yang turun takhta telah menganugerahkan semua wilayah Qing kepada [[Pemerintahan Sementara Republik Tiongkok (1912)|republik yang baru lahir]], namun posisi bangsa Mongol dan Tibet ketika itu adalah hanya setia kepada penguasa monarki Qing, sehingga mereka tidak merasa setia kepada pemerintah republik yang baru menggantikan monarki Qing. Posisi kedua wilayah ini hingga saat ini ditolak oleh [[Republik Tiongkok]] maupun [[Republik Rakyat Tiongkok]].
 
[[Berkas:Flag_of_the_Republic_of_China_1912-1928.svg|thumb|Chinese national flag during the early Republican period, with five colors representing [[a republic of five races|the union of five races]]]]
Pada masa awal Republik ([[Pemerintah Beiyang|1912–27]]) dan Nasionalis ([[Pemerintahan Nasionalis di Tiongkok|1928–49]]), istilah ''Zhonghua minzu'' pertama kali disebut oleh [[Liang Qichao]], yang pada mulanya hanya merujuk pada bangsa Han,. danKemudian istilah tersebut diperluas untuk mencakup empat bangsa mayoritas lainnya: bangsa Man (Manchu), bangsa Menggu (Mongol), bangsa Hui (kelompok etnis beragama Islam di barat laut Tiongkok), dan bangsa Zang (Tibet),<ref name="Fitzgerald1995"/><ref name="BlumJensen2002">{{cite book|author1=Susan Debra Blum|author2=Lionel M. Jensen|title=China Off Center: Mapping the Margins of the Middle Kingdom|url=http://books.google.com/books?id=pA_MP4Q11qgC&pg=PA170|accessdate=23 February 2013|year=2002|publisher=University of Hawaii Press|isbn=978-0-8248-2577-5|pages=170–}}</ref>, denganyang merupakan pembagian yang dilakukan oleh Dinasti Qing, di bawah konsep [[satuLima republikBangsa limadi etnisBawah Satu Negara]] ({{lang-zh|五族共和}}) yang dipelopori oleh. [[Sun Yat-sen]] dankemudian Partaimemperluas Nasionalislagi [[Kuomintang]].konsep ini, dia menulis:
 
{{quote|有人說,清室推翻以後,民族主義可以不要。這話實在錯了。……現在說五族共和,我們國內何止五族呢?我的意思,應該把我們中國所有各民族融化成一個中華民族。……並且要把中華民族造成很文明的民族,然後民族主義乃為完了。
 
Ada beberapa orang berkata bahwa setelah Qing digulingkan, kita tidak butuh lagi nasionalisme. Ini salah. ... Pada saat ini kita berbicara tentang mempersatukan lima ras, tapi apakah bangsa kita hanya memiliki lima ras? Maksud saya, kita harus mempersatukan semua etnis di Tioingkok menjadi satu bangsa (''Zhonghua minzu''). ... dan lebih jauh lagi, mengembangkan bangsa Tionghoa menjadi bangsa yang yang maju, baru setelah itu nasionalisme selesai.}}
 
PadaSetelah masa pemerintahan komunis setelah kematianpendirian [[MaoRepublik Zedong|MaoRakyat Tiongkok]], istilahkonsep ''zhonghua minzu'' dihidupkandipengarui kembalioleh dan[[bangsa mencakupSoviet|kebijakan 56kewarganegaraan etnisSoviet]]. diSecara Tiongkokresmi RRT menjadi [[negara kesatuan]] yang terdiri dari 56 kelompok etnis, termasukdan etnis Han merupakan mayoritas Han,di danantaranya 55(lebih etnisdari minoritas90% sebagaidari suatujumlah keluargapenduduk). besarKonsep ''zhonghua minzu'' menjadi kategori yang mencakup semua bangsa Tionghoadi dalam batas wilayah negara RRT.<ref name="LandisAlbert2012">{{cite book|author1=Dan Landis|author2=Rosita D. Albert|title=Handbook of Ethnic Conflict: International Perspectives|url=http://books.google.com/books?id=5EFihegRpmkC&pg=PA182|accessdate=23 February 2013|date=14 February 2012|publisher=Springer|isbn=978-1-4614-0447-7|pages=182–}}</ref><ref name="Lawrance2004"/>
 
Di Taiwan, konsep "bangsa Tionghoa" ini juga digunakan oleh Presiden [[Ma Ying-jeou]] sebagai konsep pemersatu yang mempersatukan Taiwan dan Tiongkok Daratan, tanpa menggunakan istilah "orang Tiongkok" yang bermakna ambigu.<ref name="Ma2008"/>
Pada masa pemerintahan komunis setelah kematian [[Mao Zedong|Mao]], istilah ''zhonghua minzu'' dihidupkan kembali dan mencakup 56 etnis di Tiongkok, termasuk etnis mayoritas Han, dan 55 etnis minoritas sebagai suatu keluarga besar bangsa Tionghoa.<ref name="LandisAlbert2012">{{cite book|author1=Dan Landis|author2=Rosita D. Albert|title=Handbook of Ethnic Conflict: International Perspectives|url=http://books.google.com/books?id=5EFihegRpmkC&pg=PA182|accessdate=23 February 2013|date=14 February 2012|publisher=Springer|isbn=978-1-4614-0447-7|pages=182–}}</ref><ref name="Lawrance2004"/>
 
=== Ambiguitas ===
Berdasarkan pengertian di atas, seorang [[Orang Korea di Tiongkok|etnis Korea dari Tiongkok]] yang tinggal dan bekerja di Korea, atau seorang [[Orang Mongolia di Tiongkok|etnis Mongolia dari Tiongkok]] yang tinggal dan bekerja di Mongolia akan dianggap sebagai anggota dari ''zhonghua minzu'', yang dapat memunculkan masalah identitas orang tersebut (termasuk kesetiaan terhadap negara asal/tempat tinggalnya, batas antara negara dan bangsa, dan kategorisasi modern terhadap negara-negara historis).<ref name="CUNY">[http://www.smhric.org/E_Bulag_2.pdf The Chinese Cult of Chinggis Khan: Genealogical Nationalism and Problems of National and Cultural Integrity], City University of New York.</ref>{
 
Persoalan apakah etnis Tionghoa yang tinggal di luar Tiongkok dan bukan warganegara Tiongkok juga menjadi bagian dari definisi ''zhonghua minzu'' tergantung pada konteksnya. Seringkali, orang-orang Tionghoa di [[Indonesia]], [[Malaysia]] dan [[Singapura]] membuat garis yang jelas antara menjadi warganegara Tiongkok dan menjadi orang Tionghoa, sehingga tidak memunculkan salah tafsir maupun pertanyaan tentang negara kewarganegaraan mereka.
Baris 61 ⟶ 70:
 
=== Orde Baru ===
{{utama|Diskriminasi terhadap Tionghoa-Indonesia}}
Tahun 1967 pemerintahan Orde Baru pada di bawah pemerintahan Presiden [[Soeharto]] dalam salah satu tindakan pertamanya mengeluarkan [[wikisource:id:Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967|Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967]] yang melarang segala kegiatan keagamaan, kepercayaan, dan adat-istiadat Tiongkok dilakukan di Indonesia, dan mengeluarkan [[wikisource:id:Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor 06 Tahun 1967|Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor 06 Tahun 1967]] yang mengubah kata "Tionghoa"-"Tiongkok" menjadi "Cina"<ref>[http://www.indonesiamedia.com/lipsus/lipsus-2003-cinationghoa3.htm Cina atau Tionghoa]</ref>