Tionghoa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
Persoalan apakah etnis Tionghoa yang tinggal di luar Tiongkok dan bukan warganegara Tiongkok juga menjadi bagian dari definisi ''zhonghua minzu'' tergantung pada konteksnya. Seringkali, orang-orang Tionghoa di [[Indonesia]], [[Malaysia]] dan [[Singapura]] membuat garis yang jelas antara menjadi warganegara Tiongkok dan menjadi orang Tionghoa, sehingga tidak memunculkan salah tafsir maupun pertanyaan tentang negara kewarganegaraan mereka.
 
Batas-batas konseptual ''zhonghua minzu'' lebih kompleks di negara-negara yang berbatasan langsung dengan Tiongkok, seperti [[Mongolia]] dan [[Korea]]. Sebagai contoh, wacana [[Genghis Khan]] sebagai "pahlawan nasional" di Tiongkok<ref name="CUNY"/> ditentang oleh Mongolia, yang sejak keluar dari sosialisme telah secara eksplisit memposisikan Genghis Khan sebagai bapak bangsa/negara Mongolia. Pada kenyataannya, saat ini terdapat lebih banyak etnis Mongolia di Tiongkok (kebanyakan di wilayah [[Mongolia Dalam]]), daripada di negara Mongolia itu sendiri.
 
=== Implikasi ===
Penggunaan konsep ''Zhonghua minzu'' dapat memunculkan interpretasi ulang terhadap [[sejarah Tiongkok]]. Sebagai contoh, [[Dinasti Qing]] yang didirikan oleh bangsa Manchu pada masa itu dianggap sebagai rezim "asing", atau "non-Han". Demikian pula dengan [[Dinasti Yuan]] yang didirikan bangsa Mongol. Setelah ideologi ''zhonghua minzu'' diadopsi, maka kedua suku bangsa tersebut adalah bagian dari ''zhonghua minzu'', dengan demikian mereka tidak lagi dianggap sebagai bangsa asing, dan dinasti mereka dianggap merupakan dinasti yang didirikan oleh salah satu etnis minoritas Tiongkok.
 
Di pihak lain, beberapa tokoh pahlawan tradisional Tiongkok juga dikaji ulang sejarahnya. Pahlawan seperti [[Yue Fei]] dan [[Koxinga]] yang pada mulanya dianggap telah berjasa membela Tiongkok dari serangan bangsa "[[barbar]]", sekarang telah dikarakterisasi ulang sebagai "pahlawan etnis (Han)" yang berperang bukan melawan bangsa barbar, melainkan etnis lain yang masih merupakan sesama orang Tionghoa (bangsa [[Jurchen]] dan [[Manchu]]).<ref name="chinadaily.com.cn"/>
 
Dalam prakteknya, konsep ''zhonghua minzu'' telah memberikan akses yang sangat luas kepada warganegara Tiongkok dari etnis minoritas. Mereka memperoleh hak masuk universitas pilihan, kebijakan pajak yang longgar, tidak perlu mengikuti program [[kebijakan satu anak]], dan beberapa kelonggaran lainnya di bawah undang-undang Tiongkok tentang etnis minoritas<ref name="Ethnic Mosaic"/> Hal ini otomatis membuat populasi etnis minoritas di Tiongkok melesat tajam, dari sekitar 5% total etnis minoritas di Tiongkok pada tahun 50-an, menjadi 10% di tahun 2006-7.
 
== Tionghoa di Indonesia ==
Baris 36 ⟶ 43:
Istilah-istilah lain yang digunakan untuk menyebut orang Tionghoa-Indonesia antara lain: [[tenglang]], [[totok]], [[peranakan]], [[WNI keturunan]], [[babah]], [[nyonya]], dll.
 
=== SejarahEra penggunaanHindia istilahBelanda ===
Pada tahun [[1900]] di Indonesia didirikan organisasi [[Tiong Hoa Hwee Koan]] terpengaruh gerakan pembaruan di [[daratan Tiongkok]]. Organisasi internasional ini dipimpin oleh [[Kang Youwei]] dan [[Liang Qichao]], dan di Indonesia dipimpin oleh [[Phoa Keng Hek]] di [[Jakarta]] dengan tujuan antara lain mengembangkan adat-istiadat dan tradisi Tionghoa sesuai ajaran-ajaran [[Kong Hu Cu]] dan mengembangkan ilmu pengetahuan, terutama di bidang tulis-menulis dan bahasa.