Kode Alkitab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
Budaya Yahudi mempunyai tradisi panjang untuk penafsiran, anotasi dan komentari [[Alkitab Ibrani]], menghasilkan baik [[eksegesis]] dan [[eisegesis]] (menarik makna dari teks dan menerapkan makna pada teks). Kode Alkitab dapat dipandang sebagai suatu bagian dari tradisi ini, meskipun bersifat kontroversial. Sepanjang sejarah, banyak orang Yahudi, dan kemudian orang [[Kristen]], mencoba menemukan pesan-pesan tersembunyi dalam teks Alkitab, termasuk [[Isaac Newton]].<ref>{{cite web|title=Isaac Newton|url=http://jahtruth.net/newton.htm|publisher=JAH Publications}}</ref><ref>{{cite web|title=Bible Code|url=http://www.paranormality.com/bible_code.shtml|publisher=paranormality.com}}</ref>
 
Seorang [[rabbi]] yang tinggal di [[Spanyol]] pada abad ke-13, [[Bachya ben Asher]], mungkin merupakan orang pertama yang menggambarkan ELS dalam Alkitab. Contohnya yang terdiri dari 4 huruf berkaitan dengan titik nol dari [[Kalender Ibrani]]. Berabad-abad kemudian, ada gejala bahwa teknik ELS sudah diketahui, tetapi hanya sedikit contoh definitif yang muncul sebelum pertengahan abad ke-20. Pada titik ini banyak contoh ditemukan dan dikumpulkan oleh rabbi yang tinggal di Slovakia, Rabbi [[Michael Ber Weissmandl]] dan dipublikasikan oleh murid-muridnya setelah ia meninggal pada tahun 1957. Namun, praktik ini terus dilakukan oleh sedikit orang sampai awal tahun 1980-an, ketika sejumlah penemuan seorang guru sekolah Israel, Avraham Oren, menarik perhatian ahli matematika [[Eliyahu Rips]] pada [[Hebrew University]] di Yerusalem. Rips kemudian mempelajarinya bersama partner studi agamanya [[Doron Witztum]] dan Alexander Rotenberg, serta yang lain.
<!--
Rips and Witztum designed computer software for the ELS technique and subsequently found many examples. About 1985, they decided to carry out a formal test, and the "Great rabbis experiment" was born. This experiment tested the hypothesis that ELS's of the names of famous rabbinic personalities and their respective birth and death dates form a more compact arrangement than could be explained by chance. Their definition of "compact" was complex but, roughly, two ELSs were compactly arranged if they can be displayed together in a small window. When Rips ''et al.'' carried out the experiment, the data was measured and found to be statistically significant, supporting their hypothesis.