Timor Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 31:
|year_leader2 = 1998–1999
|title_representative = [[Gubernur]]
|representative1 = [[Arnaldo dos Reis Araújo]]
|year_representative1 = 1976–1978
|representative2 = [[
|year_representative1 = 1978–1983
|representative3 = [[Mário Viegas Carrascalão]]
|year_representative1 = 1978–1983
|representative4 = [[Abílio José Osório Soares|José Abílio Osório Soares]]
|year_representative2 = 1992–1999
|currency = [[Rupiah]] (IDR)
}}
{{tentang|Provinsi Timor Timur yang
'''Timor Timur''' merupakan sebuah wilayah bekas koloni [[Portugis]] yang dianeksasi oleh militer Indonesia menjadi sebuah provinsi
Timor Timur secara resmi merdeka menjadi negara [[Timor Leste]] pada [[20 Mei]] [[2002]].
== Proses Integrasi ==
Berawal dari keinginan sebuah partai politik yaitu APODETI bersama UDT yang ingin berintegrasi dengan [[Indonesia]] pada [[28 November]] [[1975]], [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia|ABRI]] melakukan [[Operasi Seroja|invasi militer ke Timor Timur]] pada [[7 Desember]] [[1975]]. Selama masa invasi, massa penolak integrasi (FRETILIN) dibantai oleh pasukan ABRI, sedangkan anak-anaknya dibawa ke Indonesia untuk diasuh oleh keluarga militer Indonesia. Setelah berhasil ditaklukkan, koalisi APODETI-UDT membentuk Pemerintah Sementara Timor Timur dengan [[Arnaldo dos Reis Araújo]] sebagai ketuanya. Masyarakat merasa ingin bersatu dengan Indonesia karena persamaan budaya dengan saudara serumpunnya, [[Timor Barat]]. Bahkan pada saat Presiden [[Soeharto]] menghadiri peringatan 2 tahun Integrasi Timtim di Gedung DPRD Tingkat I Timor Timur, ia mengatakan bahwa Timor Timur adalah 'anak yang hilang dan telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi'.
== Demografi ==
Baris 51 ⟶ 58:
{| class="wikitable sortable"
|-
! No.
! Kabupaten
! Ibukota
|