Orang bunian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
SamanthaPuckettIndo (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 118.97.95.74 (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh Denny eR Ge. (TW)
Baris 1:
'''Orang bunian''' atau sekedar '''bunian''' adalah [[mitos]] sejenis [[makhluk halus]] dari wilayah [[Minangkabau]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Berdasar mitos tersebut, orang bunian berbentuk menyerupai [[manusia]] dan tinggal di tempat-tempat sepi, di [[rumah]]-rumah kosong yang telah ditinggalkan penghuninya dalam waktu lama.
 
== Latar belakang ==
'''Orang bunian''' atau sekedar '''bunian''' adalah [[mitos]] sejenis [[makhluk halus]] dari wilayah [[Minangkabau]], [[Sumatera Barat]], sebenarnya disetiap wilayah Indonesia memiliki Kampung Orang Bunian.Orang Bunian merupakan bisa hidup diantara dua Alam, yaitu Alam nyata dan Alam Goib. Kampung Orang Bunian terbesar terletak di hutan lindung Sumatera. Layaknya Manusia, mereka juga memakan nasi atau beras, buah-buahan setiap kampung memiliki Kepala Suku. Rata-rata mayoritas Orang Bunian beragama Muslim.
Istilah ini dikenal di wilayah Istilah [[orang bunian]] juga kadang-kadang dikaitkan dengan istilah [[dewa]] di Minangkabau, pengertian "[[dewa]]" dalam hal ini sedikit berbeda dengan pengertian dewa dalam ajaran [[Hindu]] maupun [[Buddha]]. "Dewa" dalam istilah [[Minangkabau]] berarti sebangsa makhluk halus yang tinggal di wilayah [[hutan]], di [[rimba]], di pinggir [[bukit]], atau di dekat [[kuburan|pekuburan]]. Biasanya bila hari menjelang [[matahari terbenam]] di pinggir bukit akan tercium sebuah aroma yang biasa dikenal dengan nama "[[masakan]] [[dewa]]" atau "[[samba]] dewa". Aroma tersebut mirip bau [[kentang]] [[goreng]]. Hal ini dapat berbeda-beda namun mirip, berdasarkan kepercayaan lokal masyarakat Minangkabau di daerah berbeda. "Dewa" dalam kepercayaan Minangkabau lebih diasosiasikan sebagai ber[[gender]] [[perempuan]], yang [[cantik]] rupawan, bukan [[laki-laki]] seperti persepsi yang umum di kepercayaan lain.
Ciri-ciri Orang Bunian adalah tidak memiliki belahan atau lekukan antara hidung bawah dengan bertemunya bibir, dan Alis mereka saling menyatu. Sebenarnya Paras wajah mereka memiliki paras wajah yang sangat Cantik atau Tampan namun berbeda kecantikan mereka dengan Manusia, mereka memiliki ciri kas tersendiri, dan tubuh mereka selalu mengeluarkan aromah wangi.
mengenai umur, Orang Bunian berumur panjang hingga akhir kiamat.
mengenai keturunan, Orang Bunian bereproduksi dalam 3 Thn sekali, namun dunia waktu mereka berbeda, yaitu dunia waktu goib. satu hari di dunia waktu goib sama dengan 1 Minggu di dunia waktu Nyata.
 
Dianjurkan bagi Manusia yang telah mendaki Gunung, yang telah memasuki Hutan Lindung untuk berakhlak Baik, berniat baik, dan berkelakuan Baik disaat sampai di tujuan atau masi diperjalanan, karena Orang Bunian memiliki peraturan atau hukum-hukum yang harus dipatuhi apabila memasuki daerah, wilayah, kampung mereka.
 
BAGI YANG MENGETAHUI
 
 
 
Selain itu, masyarakat Minangkabau juga meyakini bahwa ada peristiwa orang hilang disembunyikan dewa / orang bunian. Ada juga istilah "orang dipelihara dewa", yang saat [[bayi]] telah dilarikan oleh dewa. Mitos ini masih dipercaya banyak masyarakat Minangkabau sampai sekarang.
 
{{Mitos supernatural Indonesia}}