Kuda lumping: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dubaya (bicara | kontrib)
deskripsi tentang kuda lumping (jaran kepang)
Baris 3:
'''Kuda lumping''' juga disebut '''jaran kepang''' atau '''[[jatilan|jathilan]]''' adalah tarian tradisional [[Suku Jawa|Jawa]] menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang [[kuda]]. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari [[bambu]] yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi [[kesurupan]], kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan [[kaca|beling]] dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari [[Reog (Ponorogo)|reog]]. Meskipun tarian ini berasal dari [[Jawa]], [[Indonesia]], tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di [[Sumatera Utara]] dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di [[Malaysia]] ,Suriname, Hongkong, Jepang dan Amerika.
 
Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga pada masyarakat jawa sering disebut sebagai jaran kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
 
Konon, tari kuda lumping adalah tari kesurupan. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah seorang pasukan pemuda cantik bergelar Jathil penunggang kuda putih berambut emas, berekor emas, serta memiliki sayap emas yang membantu pertempuran kerajaan bantarangin melawan pasukan penunggang babi hutan dari kerajaan lodaya pada serial legenda reyog abad ke 8.