Akidah Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 11:
== Pembagian akidah tauhid ==
 
Walaupun masalah [[qadha']] dan [[qadar]] menjadi ajang perselisihan di kalangan umat Islam, tetapi Allah telah membukakan hati para hambaNya yang beriman, yaitu para Salaf Shalih yang mereka itu senantiasa menempuh jalan kebenaran dalam pemahaman dan pendapat. Menurut mereka qadha' dan qadar adalah termasuk rububiyah Allah atas makhlukNya. Maka

Tauhid masalah ini termasuk keterbagi dalam salahdua, satuyakni ditauhid antarateoritis tiga macamdan tauhid menurut pembagian ulamapraktis:
 
'''A.Tauhid teoritis''' adalah seperti yang termaktub dalam QS. Al-ikhlas, yakni :
 
1. Alloh itu adalah "Ahad"; mengapa alloh itu ahad karena ke-ahad-an itu yang memungkinkan akan menjadikan alloh itu maha segalanya
 
2. Alloh itu tempat bergantungnya segala sesuatu, segala sesuatu tidak bisa lepas dari kebergantungan kepada Alloh SWT. seperti halnya kita tidak bisa lepas dari kebergantungan untuk makan, dan buang air, tidur dan sebagainya semuanya adalah hukum Alloh, sehingga kita tidak bisa lepas dari semuanya kita semua pasti akan bergantung pada-Nya.
 
3. Alloh itu tidak beranak dan tidak diperanakan, masalah anak dan diperanakan adalah berhubungan dengan masalah kekuasaan, jika Alloh beranak maka kekuasan akan diwariskan, jika diwariskan maka kekuasaan yang kini ada pada Allohpun adalah warisan. dan jika terjadi demikian maka Alloh itu tidak maha, dan hilanglah sifat ketuhananan itu.
 
4. Alloh itu tidak ada yang sekupu/sebanding dengan apapun, artinya alloh itu maha segalanya. tiadak patut alloh disandingkan dengan siapapun dan dengan apapun.
 
'''B. Tauhid Praktis '''
 
Maka masalah ini termasuk ke dalam salah satu di antara tiga macam tauhid menurut pembagian ulama:
 
* '''Tauhid Al-Uluhiyyah''', (Qs.al-fatihah ayat 4 dan an-nas ayat 3) <br />mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karenaNya semata.
* '''Tauhid Ar-Rububiyyah''', (Qs. al-fatihah ayat 2, dan an-nas ayat 1) <br />mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.
* '''Tauhid Mulkiyah''' : (QS. Annas ayat 2) Yaitu mentauhidkan Allah dalam mulkiyahnya bermakna kita mengesakan Allah terhadap pemilikan, pemerintahan dan penguasaanNya terhadap alam ini. Dialah Pemimpin, Pembuat hukum dan Pemerintah kepada alam ini. Hanya landasan kepemimpinan yang dituntut oleh Allah saja yang menjadi ikutan kita. Hanya hukuman yang diturunkan oleh Allah saja menjadi pakaian kita dan hanya perintah dari Allah saja menjadi junjungan kita.<br>
 
"Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" [Al Maidah : 50]