Rāhula: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''RāhulaRahula''' (lahir sekitar 534 SM) adalah anak semata wayang dari Pangeran Siddharta Gautama yang kelak menjadi Buddha. Ibunya adalah Putri [[Yasodhara]]. Terdapat beberapa catatan sejarah mengenai dirinya di dalam kitab [[Tipitaka]] berbahasa Pali.
 
== Riwayat Hidup ==
[[Berkas:Prince RāhulaRahula and Buddha.jpg|thumb|left|Pangeran RāhulaRahula meminta warisan kepada kepada ayahnya, Buddha Gautama.]]
Anak yang dilahirkan oleh Putri Yasodhara diberi nama RāhulaRahula oleh Pangeran Siddhartha. RāhulaRahula berarti "belenggu" atau "ikatan", sedangkan beberapa ahli mengatakan ''rāhu'' bukan berarti belenggu. Menurut sumber lain, yang ditemukan dalam [[Mūlasarvāstivāda]] [[vinaya]], putranya dinamakan RāhulaRahula karena sesuai dengan gerhana bulan yang terjadi, yang dipercayai disebabkan oleh ular [[Rahu]].<ref>Raniero Gnoli (ed.) ''The Gilgit Manuscript of the Samghabhedavastu''. Rome: Instituto Italiano per il Medio ed Estremo Oriente, 1977. 1:119.</ref>
 
RāhulaRahula dibesarkan oleh ibu dan kakeknya, Raja [[Suddhodana]]. Ketika dia berusia tujuh tahun, RāhulaRahula meminta warisan dari ayahnya ketika Buddha kembali mengunjungi Kerajaan Kapilavastu. Pada hari ketujuh dari kepulangan Buddha Gautama, Yasodhara membawa RāhulaRahula untuk melihat ayahnya, yang kini telah menjadi seorang Buddha. Dia mengatakan pada RāhulaRahula karena ayahnya telah melepaskan kehidupan istana dan bahwa dialah penerus kerajaan itu nantinya, dia harus meminta warisan [[mahkota]] dari ayahnya demi masa depannya.
 
Setelah [[makan siang]], RāhulaRahula mengikuti Buddha dan berkata "Berikan padaku warisanku." Tidak seorang pun mencoba untuk menghentikannya. Buddha pun tidak mencegahnya untuk mengikuti dirinya. RāhulaRahula kemudian melihat ayahnya dan berkata, "Yang Mulia, bahkan bayang-bayangmu menyenangkan bagiku."
 
Setelah tiba di Taman Nigrodha, tempat Buddha tinggal untuk sementara waktu, Buddha berpikir: "Dia menginginkan warisan ayahnya, tetapi warisan itu penuh masalah. Aku akan berikan manfaat dari pencerahan spiritualku dan membuatnya sebagai pemilik warisan agung."
 
Buddha memanggil Yang Mulia [[Sariputta]] dan memintanya menahbiskan RāhulaRahula kecil yang kemudian dikenal sebagai [[Samanera]] pertama di dunia. Samanera berarti calon biksu.
 
Raja Suddhodana yang mengetahui perihal cucunya telah ditahbiskan menjadi seorang samanera kemudian meminta kepada Buddha agar hanya menahbiskan mereka yang masih di bawah umur dengan persetujuan orang tua atau walinya. Buddha menyetujui hal ini. Peraturan ini pun kemudian ditetapkan termasuk perihal meminta ijin dari pasangan sebelum seorang pria maupun wanita ditahbiskan menjadi seorang biksu dan biksuni.<ref>{{cite web |url=http://www.buddhamind.info/leftside/arty/his-life/home.htm |title=Wall paintings ·· coming home, see section Buddha's son |publisher=buddhamind.info |accessdate=10 December 2010 }}</ref>
 
Segera setelah penahbisannya, Buddha mengajarkan RāhulaRahula tentang arti pentingnya mengatakan kebenaran. Khotbah ini dikenal dengan nama RāhulavadaRahulavada Sutta.<ref>[http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.061.than.html Ambalatthika-rahulovada Sutta]</ref> Buddha menempatkan kebenaran sebagai yang tertinggi di antara nilai-nilai kebajikan lainnya. Para pencari kebenaran, tidak seharusnya melanggar aturan moral (sila) Kebenaran.
 
RāhulaRahula kemudian menjadi salah satu arahat berkat petunjuk-petunjuk Buddha. RāhulaRahula meninggal sebelum Buddha, Sariputta dan Moggallana.
 
==Referensi==
Baris 28:
{{wikisource|Ekottara Āgama 17.1: Ānāpānasmṛti Sūtra}}
 
===Instruksi Buddha kepada RāhulaRahula===
* [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.061.than.html Ambalatthika-rahulovada Sutta - Instructions to RāhulaRahula at Mango Stone]
* [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.062.than.html Maha-Rahulovada Sutta - The Greater Exhortation to RāhulaRahula]
* [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.147.than.html Cula-Rahulovada Sutta - The Shorter Exposition to RāhulaRahula]
** [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.147.than.html#arahant Excerpt: RāhulaRahula Becomes an Arahant]
 
===Riwayat hidup===
* [http://www.budsas.org/ebud/rdbud/rdbud-01.htm Immediate family of the Buddha, 5. RāhulaRahula] by Radhika Abeysekera
 
===Theragatha===
* [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/thag/index.html Theragatha Verses of the Elder Monks]
* [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/thag/thag.04.08.than.html Thag 4.8 Verse of RāhulaRahula]
 
[[Kategori:Murid-Murid Buddha Gautama]]