Pengendalian banjir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Deny sudarsono (bicara | kontrib)
UlvaHatuina (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 34:
 
Selama masa hujan, sebagian air masih dipertahankan dalam kolam atau tanah, sebagian diserap oleh rumput dan vegetasi, beberapa menguap, dan sisanya dikirimkan melalui tanah sebagai limpasan permukaan . Banjir terjadi ketika kolam, danau , dasar sungai , tanah , dan vegetasi tidak dapat menyerap semua air . Air kemudian mengalir di atas tanah dalam jumlah yang tidak dapat dilakukan dalam saluran sungai atau dipertahankan di kolam alam , danau , dan waduk buatan. Sekitar 30 persen dari seluruh curah hujan menjadi limpasan dan jumlah itu mungkin meningkat oleh air dari salju yang mencair . Sungai banjir sering disebabkan oleh hujan deras , kadang-kadang meningkat salju yang mencair . Sebuah banjir yang meningkat dengan cepat , dengan sedikit atau tanpa peringatan terlebih dahulu , disebut banjir bandang . Banjir bandang biasanya terjadi akibat curah hujan yang intens di daerah yang relatif kecil , atau jika kawasan itu sudah jenuh dari curah hujan sebelumnya .
 
=== Methods of control (rani) ===
===Metode Pengontrolan===
==== Temporary Perimeter Barriers (ulfa) ====
Pengontrolan banjir dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
====Garis Penahan Sementara====
Pada tahun 1998, air digunakan sebagai salah satu metode pengontrolan banjir. Metode ini dicapai dengan mengisi 2 pipa paralel di dalam pipa ketiga terluar. Saat diisi, struktur ini membentuk dinding air yang tidak berputar yang dapat mengontrol 75 persen dari ketinggiannya terhadap kedalaman air di luarnya, dengan tanah kering di baliknya. Banjir Sungan Missouri yang terjadi sepanjang 2011 diatasi dengan menggunakan penahan berupa dinding berisi air setinggi 8 kaki yang mengelilingi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fort Calhoun. Pengendalian banjir menggunakan air ini lebih efektif dibanding menggunakan tumpukan kantung pasir.
==== Dams (kateb) ====
Banyak bendungan dan waduk-waduk yang terhubung didesain sepenuhnya atau sebagian sebagai pengendalian dan perlindungan kebanjiran. Banyak bendungan besar memiliki waduk pengendalian banjir yang mana ketinggian waduk harus dijaga agar selalu di bawah tingkat tertentu sebelum musim hujan dimulai agar dapat menyediakan ruang untuk nantinya diisi aliran banjir. Istilah bendungan kering ditujukan untuk bendungan yang memang dikhususkan untuk pengendalian banjir tanpa ruang untuk penyimpanan (mis. Bendungan Gunung Morris, Bendunagn Seven Oaks)