Suku Dayak Ngaju: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dekagerzon (bicara | kontrib)
k revisi
Dekagerzon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 50:
Tentang leluhur asal usul Dayak Ngaju dapat ditelusuri dari tulisan-tulisan sejarah tentang orang Dayak Ngaju. Dalam sejarahnya leluhur Dayak Ngaju diyakini berasal dari kerajaan yang terletak di lembah pegunungan Yunan bagian Selatan, tepatnya di Cina Barat Laut berbatasan dengan Vietnam sekarang. Mereka bermigrasi secara besar-besaran dari daratan Asia (Provinsi Yunan, Cina Selatan) sekitar 3000-1500 SM.
 
Menurut Tetek Tatum leluhur orang Dayak Ngaju merupakan ciptaan langsung Ranying Hatalla Langit yang sempurna, yang ditugaskan untuk menjaga bumi dan isinya agar tidak rusak. Dan Leluhur Dayak Ngaju diturunkan melaluidari Palangkalangit Bulauyang dalamke tigatujuh bentuk,ke yaitudunia Tantanini Purukdengan Pamatuan,Palangka TatanBulau Liang(Palangka Manganartinya Puruksuci, Kamintingbersih, danmerupakan Purukancak, Kambangsebagai Tanahtandu Siang.yang Pendapatsuci, laingandar menyatakanyang sebanyaksuci empatdari bentukemas diturunkan dari langit, yaitusering Dijuga Tantandisebutkan PurukAncak Pamatuan,atau huluKalangkang) sungaiditurunkan Kahayandari danlangit Barito,ke Didalam Tantandunia Liangini Mangandi Purukempat Kaminting,tempat Diberturut-turut Tatahmelalui TakasiangPalangka Bulau, huluyaitu:<ref>Nila RakauiRiwut. Malahui,2003 DiTjilik PuerukRiwut. Kambang,Manaser danPanatau TanahTatu SiangHiang.</ref>
* [[Di Tantan Puruk Pamatuan di Hulu Sungai Kahayan dan Barito]], Maka inilah seorang manusia yang pertama yang menjadi datuknya orang-orang dayak yang diturunkan di Tantan Puruk Pamatuan, yang diberi nama oleh Ranying : Antang Bajela Bulau atau Tunggul Garing Janjahunan Laut. Dari Antang Bajela Bulau maka terciptalah dua orang laki-laki yang gagah perkasa yang menteng ureh mamut bernama Lambung atau Maharaja Bunu dan Lanting atau Maharaja Sangen.
* [[Di Tantan Liang Mangan Puruk Kaminting (Bukit Kaminting)]], Oleh Ranying terciptalah seorang yang maha sakti, bernama Kerangkang Amban Penyang atau Maharaja Sangiang.
* [[Di Datah Takasiang, Hulu sungai Rakaui (Sungai Malahui Kalimantan Barat)]], Oleh Ranying terciptalah 4 orang manusia, satu laki-laki dan tiga perempuan, yang laki-laki bernama Litih atau Tiung Layang Raca Memegang Jalan Tarusan Bulan Raca Jagan Pukung Pahewan, yang seketika itu juga menjelma menjadi Jata dan tinggal di dalam tanah di negeri yang bernama Tumbang Danum Dohong. Ketiga puteri tadi bernama Kamulung Tenek Bulau, Kameloh Buwooy Bulau, Nyai Lentar Katinei Bulau.
* [[Di Puruk Kambang Tanah Siang (Hulu Barito)]], Oleh Ranying terciptalah seorang puteri bernama Sikan Atau Nyai Sikan di Tantan Puruk Kambang Tanah Siang Hulu Barito.
 
 
==Kepercayaan & Kebudayaan<ref><span class="reference-text"><span style="font-size:11.0pt;line-height: 115%;font-family:&quot;Calibri&quot;,&quot;sans-serif&quot;;mso-fareast-font-family:&quot;Times New Roman&quot;; mso-fareast-theme-font:minor-fareast;mso-ansi-language:#0021;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-language:AR-SA" lang="id">Nila Riwut. 2003 Tjilik Riwut. Manaser Panatau Tatu </span></span>Hiang.</ref>==