Søren Kierkegaard: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Xqbot (bicara | kontrib)
k Bot: da:Søren Kierkegaard adalah artikel bagus; kosmetik perubahan
Baris 22:
Søren Kierkegaard dilahirkan dalam sebuah keluarga kaya di [[Kopenhagen]], ibukota Denmark. Ayahnya, Michael Pedersen Kierkegaard, adalah seseorang yang sangat saleh. Ia yakin bahwa ia telah dikutuk Tuhan, dan karena itu ia percaya bahwa tak satupun dari anak-anaknya akan mencapai umumr melebihi usia Yesus Kristus, yaitu 33 tahun. Ia percaya bahwa [[dosa|dosa-dosa]] pribadinya, seperti misalnya mengutuki nama Allah pada masa mudanya dan kemungkinan juga menghamili ibu Kierkegaard di luar nikah, menyebabkan ia layak menerima hukuman ini. Meskipun banyak dari ketujuh anaknya meninggal dalam usia muda, ramalannya tidak terbukti ketika dua dari mereka melewati usia ini. Perkenalan dengan pemahaman tentang dosa pada masa mudanya, dan hubungannya dari ayah dan anak meletakkan dasar bagi banyak karya Kierkegaard (khususnya ''[[Takut dan Gentar]]''). Ibunda Kierkegaard, Anne Sørensdatter Lund Kierkegaard, tidak secara langsung dirujuk dalam buku-bukunya, meskipun ia pun mempengaruhi tulisan-tulisannya di kemudian hari. Meskipun sifat ayahnya kadang-kadang melankolis dari segi keagamaan, Kierkegaard mempunyai hubungan yang erat dengan ayahnya. Ia belajar untuk memanfaatkan ranah imajinasinya melalui serangkaian latihan dan permainan yang mereka mainkan bersama.
 
Ayah Kierkegaard meninggal dunia pada [[9 Agustus]] [[1838]] pada usia 82 tahun. Sebelum meninggal dunia, ia meminta Søren agar menjadi pendeta. Søren sangat terpengaruh oleh pengalaman keagamaan dan kehiudpan ayahnya dan merasa terbeban untuk memenuhi kehendaknya. Dua hari kemudian, pada [[11 Agustus]], Kierkegaard menulis: ''"Ayah meninggal dunia hari Rabu. Saya sungguh berharap bahwa ia dapat hidup beberapa tahun lebih lama lagi, dan saya menganggap kematiannya sebagai penghorbanan terakhir yang dibuatnya karena cinta kasihnya kepada saya; ... ia meninggal karena saya agar, bila mungkin, saya masih dapat menjadi sesuatu. Dari semua yang telah saya warisi daripadanya, kenangan akan dia, potretnya dalam keadaan yang sangat berbeda (''transfigured'') ... sungguh berharga bagi saya, dan saya akan berusaha untuk melestarikan (kenangannya) agar aman tersembunyi dari dunia."''<ref name="Dru">Dru, Alexander. ''The Journals of Søren Kierkegaard'', Oxford University Press, 1938.</ref>
 
Kierkegaard masuk ke Sekolah Kebajikan Warga, memperoleh nilai yang sangat baik dalam [[bahasa Latin]] dan [[sejarah]]. Ia melanjutkan pelajarannya dalam bidang [[teologi]] di [[Universitas Kopenhagen]], namun sementara di sana ia semakin tertarik akan [[filsafat]] dan [[literatur]]. Di universitas, Kierkegaard menulis disertasinya, ''[[Tentang Konsep Ironi dengan Rujukan Terus-Menerus kepada Socrates]]'', yang oleh panel universitas dianggap sebagai karya yang penting dan dipikirkan dengan baik, namun agak terlalu berbunga-bunga dan bersifat sastrawi untuk menjadi sebuah tesis filsafat.<ref name="irony">Kierkegaard, Søren. ''The Concept of Irony with Continual Reference to Socrates'', Princeton University Press 1989, ISBN 0-691-07354-6</ref> Kierkegaard lulus pada [[20 Oktober]] [[1841]] dengan gelar ''Magistri Artium'', yang kini setara dengan [[Doctor of Philosophy|Ph.D]]. Dengan warisan keluarganya, Kierkegaard dapat membiayai pendidikannya, ongkos hidupnya dan beberapa penerbitan karyanya.
Baris 40:
Kierkegaard juga sangat berpengaruh terhadap [[psikologi]] dan ia lebih kurang merupakan pendiri dari [[psikologi Kristen]]<ref>{{cite web | title=Society for Christian Psychology | work=Christian Psychology | url=http://www.christianpsych.org/ | accessdate=24 April|accessyear=2006}}</ref> dan [[psikologi eksistensial|psikologi]] dan [[terapi eksistensial]].<ref name="Ostenfeld">{{harvnb|Ostenfeld|McKinnon|1972}}</ref> Para psikolog dan terapis eksistensialis (seringkali disebut "humanistik") termasuk [[Ludwig Binswanger]], [[Victor Frankl]], [[Erich Fromm]], [[Carl Rogers]], dan [[Rollo May]]. May mendasarkan bukunya ''The Meaning of Anxiety'' (''Makna Kecemasan'') pada karya Kierkegaard ''Konsep tentang Kecemasan''. Karya [[sosiologi]]s Kierkegaard ''Dua Zaman: Zaman Revolusi dan Masa Kini'' memberikan kritik yang menarik terhadap [[modernitas]].<ref name="LitRev">{{harvnb|Kierkegaard|2001}}</ref> Kierkegaard juga dilihat sebagai pendahulu penting dari [[pasca-modern]]isme.<ref name="Postmod">{{harvnb|Matustik|Westphal|1995}}</ref>
 
Kierkegaard meramalkan bahwa setelah kematiannya ia akan terkenal, dan membayangkan bahwa karyanya akan dipelajari dan diteliti dengan intensif. Dalam jurnal-jurnalnya, ia menulis:
{{Quotation |Apa yang dibutuhkan zaman ini bukanlah seorang jenius - jenius sudah cukup banyak, tetapi martir, yang untuk mengajar manusia agar taat hingga mati ia sendiri akan taat hingga mati. Apa yang dibutuhkan zaman ini adalah kebangkitan. Dan karena itu suatu hari kelak, bukan hanya tulisan-tulisan saya tetapi juga seluruh hidup saya, seluruh misteri yang membangkitkan tanda tanya tentang mesin ini akan dipelajari dan dipelajari terus. Saya tidak akan pernah melupakan bagaimana Tuhan menolong saya dan karena itu adalah harapan saya terakhir bahwa segala sesuatunya adalah untuk kemuliaan-Nya|Søren Kierkegaard|Journals<ref name="Dru"/> ([[20 November]] [[1847]])}}
 
Baris 56:
* (1847) ''[[Karya Cinta Kasih]]'' (''Kjerlighedens Gjerninger'')
* (1848) ''[[Wacana Kristen]]'' (''Christelige Taler'')
* (1849) ''[[Nestapa Hingga Mati]]'' (''Sygdommen til Døden'')
* (1850) ''[[Praktik dalam Kekristenan]]'' (''Indøvelse i Christendom'')
 
Baris 67:
* [[Alastair Hannay|Hannay, Alastair]], 2003. ''Kierkegaard: A Biography'' (edisi baru). Cambridge University Press. ISBN 0-521-53181-0
* Hong, Howard V. dan Edna H., 2000. ''The Essential Kierkegaard''. Princeton University Press. ISBN 0-691-03309-9
* MacDonald, William. [[Stanford Encyclopedia of Philosophy]]: [http://plato.stanford.edu/entries/kierkegaard/ Søren Kierkegaard.]]
* Storm, D. Anthony. "[http://www.sorenkierkegaard.org Commentary on Kierkegaard.]"
 
Baris 121:
[[Kategori:Filsuf agama]]
 
{{Link FA|da}}
{{Link FA|el}}
{{Link FA|daml}}
{{Link GA|da}}
{{Link GA|no}}
{{Link GA|sv}}
{{Link FA|ml}}