Suku Dayak Ngaju: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dekagerzon (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Dekagerzon (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
115%;font-family:"Calibri","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;mso-ansi-language:#0021;mso-fareast-language:
IN;mso-bidi-language:AR-SA" lang="id">Riwut, Nila. 2003 Tjilik Riwut. Manaser Panatau Tatu Hiang.</span></ref> Suku Ngaju kebanyakan mendiami daerah aliran sungai Kapuas, Kahayan, Rungan Manuhing, Barito dan Katingan bahkan ada pula yang mendiami daerah Kalimantan Selatan.
 
Orang Dayak Ngaju yang kita kenal sekarang, dalam literatur-literatur pada masa-masa awal disebut dengan Biaju. Terminologi Biaju tidaklah berasal dari orang Dayak Ngaju tetapi berasal dari
bahasa orang Bakumpai yang secara ontologis merupakan bentuk kolokial dari '''bi''' dan '''aju''', yang artinya ”dari hulu” atau ”dari udik”. Karena itu, di wilayah aliran sungai Barito, dimana banyak orang Bakumpai, orang Dayak Ngaju disebut dengan Biaju, yang artinya orang yang berdiam di dan dari bagian hulu sungai.<ref>4. markomahin.blogspot.com/2013/03/biaju-ngaju-dan-dayak-ngaju-orang-dayak.html</ref>
 
==Lagu Daerah Dayak Ngaju==