Islam di Papua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- diantara + di antara )
Baris 2:
'''[[Islam]] di [[Papua]]''' adalah agama minoritas yang dipeluk oleh sekitar 16% penduduk provinsi ini,<ref name="BpsPapuaIslam">''[http://papua.bps.go.id/yii/9400/index.php/site/page?view=sp2010 Jumlah Penduduk yang beragama Islam menurut Klasifikasi Suku - Provinsi Papua]'', Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Diakses 13 November 2013.</ref> dari keseluruhan 2.833.381 jiwa penduduk berdasarkan sensus tahun 2010.<ref>''[http://papua.bps.go.id/yii/9400/index.php/site/page?view=sp2010 Jumlah Penduduk menurut Klasifikasi Suku - Provinsi Papua]'', Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Diakses 13 November 2013.</ref> Mayoritas umat Islam tersebut adalah dari non suku asli Papua (439.337 jiwa, atau 15.51%), sedangkan sisanya adalah dari [[suku Papua|suku asli Papua]] (10.759 jiwa, atau 0.38%).<ref name="BpsPapuaIslam"/>
 
* Baris isi
== Pendahuluan ==
Dari sumber-sumber Barat diperoleh catatan bahwa pada abad ke XVI sejumlah daerah di Papua bagian barat, yakni wilayah-wilayah Waigeo, Missool, Waigama, dan Salawati tunduk kepada kekuasaan [[Kesultanan Bacan|Sultan Bacan]] di Maluku. Berdasarkan cerita populer dari masyarakat Islam [[Kota Sorong|Sorong]] dan Fakfak, agama Islam masuk di Papua sekitar abad ke 15 yang dilalui oleh pedagang–pedagang muslim. Perdagangan antara lain dilakukan oleh para pedagang–pedagang [[suku Bugis]] melalui Banda (Maluku Tengah) dan oleh para pedagang Arab dari Ambon yang melalui Seram Timur.