Tarombo Batak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- asal-usul + asal usul )
Baris 88:
# Saragi Tua (Saing, Simalango, Simarmata, Nadeak, Sidabungke, Rumahorbo, Sitio, Napitu). Tiga marga dintaranya, yang konon turunan dari satu leluhur, yaitu '''R'''umah'''O'''rbo, '''NA'''pitu dan Si'''TIO''', akronim (RoNaTio ).
 
==== Nai Rasaon (Narasaon) ====
Nai Rasaon adalah kelompok marga-marga dari suku bangsa Batak Toba yang berasal dari daerah Sibisa. Marga-marga keturunan Nai Rasaon, adalah: Manurung, Sitorus (menurunkan Pane, Dori, Boltok), Sirait, Butarbutar. MANURUNG menurunkan HUTAGURGUR HUTAGAOL dan SIMANORONI.
 
Baris 163:
'''Raja Naipospos'''
Raja Naipospos mempunyai 5 (lima) orang putera yang secara berurutan, yaitu:
# Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga [[Sibagariang]]
# Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga [[Hutauruk]]
# Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga [[Simanungkalit]]
# Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga [[Situmeang]]
# Marbun, yang merupakan cikal-bakal marga [[Marbun]] Lumban Batu, Marbun Banjar Nahor, Marbun Lumban Gaol
 
= Padanan atau janji antar marga ( Janji Matogu ) =
Dalam suku bangsa Batak, selain marga yang satu nenek moyang (satu marga) ditabukan untuk saling kawin, dikenal juga padan (janji atau ikrar) antar marga yang berbeda untuk tidak saling kawin. Marga-marga tersebut sebenarnya bukanlah satu nenek moyang lagi dalam rumpun persatuan atau pun paradaton, tetapi marga-marga tersebut telah diikat padan (janji atau ikrar) agar keturunan mereka tidak saling kawin oleh para nenek moyang pada zaman dahulu. Antar marga yang diikat padan itu disebut dongan padan.
 
Marga-marga yang mempunyai padan khusus untuk tidak saling kawin, antara lain:
# Manurung dengan Simamora ( Debata raja )
# Sihotang dengan Naipospos (Marbun)
# Naibaho dengan Sihombing Lumban Toruan
# Nainggolan dengan Siregar
# Tampubolon dengan Silalahi
# dan lain sebagainya
 
== Sihotang dengan Naipospos (Marbun) ==
Seluruh keturunan Raja Naipospos diikat janji (padan) untuk tidak saling kawin dengan keturunan Raja Oloan yang bermarga Sihotang. Sehingga Sihotang disebut sebagai dongan padan.
Memang pada awalnya pembentuk janji ini adalah Marbun. Namun ditarik suatu kesepakatan bersama bahwa keturunan Raja Naipospos bersaudara (na marhahamaranggi) dengan keturunan Sihotang. Hal ini dapat dilihat bersama bahwa hingga saat ini seluruh marga '''NAIPOSPOS SILIMA SAAMA''' (Sibagariang-Hutauruk-Simanungkalit-Situmeang-Marbun) tidak ada yang kawin dengan marga '''Sihotang'''.
Pengalaman di lapangan bahwa memang ada-ada saja orang yang mempersoalkan padan ini. Mereka mengatakan bahwa hanya Marbun sajalah yang marpadan dengan Sihotang tanpa mengikutsertakan Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, dan Situmeang. Perlu diketahui bersama bahwa telah ada ikrar (padan) para nenek moyang (ompu) bahwa padan ni hahana, padan ni angina; jala padan ni angina, padan ni hahana (ikrar kakanda juga ikrar adinda dan ikrar adinda juga ikrar kakanda). Benar Marbunlah pembentuk padan pertama terhadap Sihotang. Tetapi oleh karena Marbun sebagai anggi doli Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, dan Situmeang, maka turut juga serta dalam padan dengan Sihotang.
Contoh lain dapat pula dilihat bersama bahwa sesungguhnya Sibagariang tidaklah ada ikrar (padan) sama sekali untuk tidak saling kawin (masiolian) dengan Marbun. Tetapi oleh karena Hutauruk, Simanungkalit, dan Situmeang marpadan dengan Marbun untuk tidak saling kawin maka Sibagariang pun turut serta dengan sendirinya oleh karena ikrar (padan) para nenek moyang (ompu) yang telah disebutkan di atas. Sehingga suatu padan yang umum bahwa keturunan Raja Naipospos dari isteri I (Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, dan Situmeang) tidak boleh saling kawin dengan keturunan Raja Naipospos dari isteri II (Marbun).
 
Demikian pula halnya seluruh marga-marga keturunan [[Raja Naipospos]] (Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang, Marbun Lumban Batu, Marbun Banjar Nahor, dan Marbun Lumban Gaol) tidak boleh saling kawin dengan keturunan [[Sihotang]].
 
= Sumber dan rujukan =
 
* '''Haran Sibagariang''' (Gelar: Ompu Basar Solonggaron), mantan Kepala Negeri Huta Raja sebagai sumber tertulis dalam buku sederhana susunannya sendiri tentang Raja Naipospos dan Keturunannya.
* '''Laris Kaladius Sibagariang''', seorang yang dituakan dan kepala adat di Huta Raja, Sipoholon sebagai sumber lisan.
* '''W. M. Hutagalung''', sebagai sumber pembanding dalam bukunya yang bejudul '''PUSTAHA BATAK Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak'''
* '''D. J. Gultom Raja Marpodang''', sebagai sumber pembanding dalam bukunya yang berjudul '''Dalihan Natolu Nilai Budaya Suku Batak''' tentang marga keturunan Raja Batak
 
[[Kategori:Batak]]
[[Kategori:Batak Toba]]
[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
 
{{Portal|Suku Batak Toba}}
 
{{Suku Batak Toba}}