Imam Ath-Thahawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibensis (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- diantara + di antara )
Baris 21:
# Banyak [[syeikh]] yang mengambil pendapat dari madzhab Abi Hanifah, baik dari Mesir maupun Syam dalam rangka menunaikan tugasnya sebagai qadli, seperti al-Qadli Bakar bin Qutaibah dan Ibnu Abi Imran serta Abi Khazim.
 
Akan tetapi perlu diketahui bahwa perpindahan madzhabnya itu tidaklah bertujuan untuk mengasingkan diri dan mengingkari madzhab yang ia tinggalkan, karena hal ini banyak terjadi di kalangan ahli ilmu ketika itu yang berpindah dari satu madzhab ke madzhab lainnya tanpa meningkari madzhab sebelumnya. Bahkan pengikut Syafi’i yang paling terkenal sebelumnya adalah seorang yang bermadzhab Maliki, dan diantaradi antara mereka ada yang menjadi syeikhnya (gurunya) ath-Thahawi. Tidak ada tujuan untuk menyeru pada ‘[[ashabiyah]] (fanatisme) atau taklid, tetapi yang dicari adalah dalil, kemantapan, dan hujjah yang lebih mendekati kebenaran.
Diantara guru-guru beliau selain pamannya, Al-Muzanni, juga Al-Qadhi Abu Ja'far Ahmad bin Imran Al-Baghdadi, Al-Qadhi Abu Khazim Abdul Hamid bin Abdul 'Aziz al-Baghdadi, Yunus bin Abdul 'Ala Al-Mishri dan lain-lain.