Lebak lebung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Baris 21:
== Perubahan Iklim, Ancaman Baru Bagi Petani ==
 
Posisi petani kini makin terjepit oleh dampak perubahan iklim atau [[pemanasan global]]. Sekitar sepuluh tahun belakangan ini petani merasakan perubahan pola cuaca di kawasan Lebak Lebung. Antara lain, curah hujan berlebihan dipada tahun tertentu dan tahun berikutnya curah hujan sangat kurang. Tidak ada batasan jelas antara musim hujan dan kemarau. Dalam periode musim hujan antara September—April, kadang-kadang tidak turun hujan berminggu-minggu. Sedangkan pada musim kemarau selama April—September, malah sering terjadi hujan berlebihan. Perubahan pola cuaca ini sangat berdampak pada usaha tani padi sawah di kawasan lebak. Terutama pada lebak pematang karena zona ini membutuhkan hujan untuk memenuhi kecukupan air saat padi akan berbunga. Apalagi muka air tanah sudah menurun karena kerusakan lingkungan akibat pembangunan kanal perkebunan sawit dan HTI. Selain
itu, penggunaan benih padi hibrida yang diikuti dengan penggunaan pupuk kimia mempertinggi kerusakan, karena rentan kekeringan. Pada periode kekeringan ini, petani miskin mengalami
gagal panen karena mereka tidak punya modal untuk mengatasinya. Sementara petani kaya dapat membeli pompa air untuk mengairi lahan yang kekeringan, dengan menyedot air dari sungai yang tidak begitu jauh dari lahan. Kegagalan usaha tani lebak juga sangat berdampak pada