Kapal tempur pra-dreadnought: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 16 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1051067
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Baris 3:
== Perkembangan Kapal Perang ==
 
Hadirnya kapal perang sebelum HMS Dreadnought atau yang dikenal sebagai generasi pra Dreadnought tidak terlepas dari perkembangan kapal itu sendiri. Ketika memasuki masa [[Revolusi Industri]] yang diawali dengan penemuan [[Mesin Uap]] oleh [[James Watt]], yang juga disusul dengan penemuan metode baru dalam pengolahan [[besi]]-[[baja]] oleh [[Henry Bassemer]] dan [[Siemens]]. Pada masa itu perkembangan teknologi [[kapal layar]] maupun [[kapal perang layar]] khususnya di abad ke-19 sudah mencapai titik jenuh, salah satunya adalah hadirnya kapal layar jenis [[clipper]] yang memiliki kecepatan diatas kecepatan kapal layar dimasa itu. Selain itu, kapal-kapal membutuhkan lapisan yang lebih kuat untuk mengimbangi kekuatan tembakan [[meriam]], sekaligus mengimbangi perkembangan teknologi meriam dan peluru meriam khususnya ketika ditemukan metode waktu tunda (time-delay mechanisme) oleh [[Henry-Joseph Paixhans]], dimana peluru ini ditembakkan secara horizontal dengan kecepatan lebih tinggi dan menembus dinding kapal kemudian meledak dan mengakibatkan kebakaran besar di dalam kapal. Teknik yang diperkenalkan tahun 1840 ini kemudian diperagakan secara gemilang ketika Angkatan Laut [[Rusia]] mengalahkan Angkatan Laut [[Kekaisaran Utsmaniyah]] pada [[Battle of Sinop]] dipada tahun 1853. Peluru meriam Paixhans ini kemudian dikembangkan oleh [[John A Dahlgreen]] dari Amerika Serikat pada 1854 dan digunakan pada [[Perang Saudara Amerika]] tahun 1861-1865. Hingga pertempuran laut Tsushima, penembakan meriam belumlah dilakukan secara salvo otomatis yang dikendalikan dalam satu kontrol kendali, melainkan dengan membidik dan menembak secara tersendiri yang dilakukan pada awak meriam, yang merupakan peninggalan dari penembakan meriam pada masa kapal menggunakan konstruksi [[kayu]]. Hal ini memerlukan keahlian tersendiri bagi para awak meriam untuk membidik dan menembak di dalam kapal yang berbeda dibandingkan di darat.
 
Penggunaan peluru jenis baru ini menggiring para perancang kapal untuk mengganti lambung kayu dengan lambung yang terbuat dari besi. Mulai tahun 1859 muncullah kapal perang berjenis Ironclad, yang menggunakan lambung dari besi dan menjadi awal dibuatnya kapal perang jenis armored frigate atau [[fregat]] bersenjata. Kapal ini menggunakan single gun deck atau dek tunggal dan digunakan secara khusus sebagai battleship.