|}
Nama-nama bulan tersebut adalah sebagai berikut :
12.# WujalaWarana • BesarSura, artinya kosongrijal▼
1.# WaranaWadana • SuraSapar, artinya rijalwiwit
2.# WadanaWijangga • SaparMulud, artinya wiwitkanda
3.# WijanggaWiyana • Bakda Mulud, artinya kandaambuka
4.# WiyanaWidada ••Jumadi Bakda MuludAwal, artinya ambukawiwara
5.# WidadaWidarpa •Jumadi• AwalJumadi Akhir, artinya wiwararahsa
6.# WidarpaWilapa • Jumadi AkhirRejep, artinyaartiya rahsapurwa
7.# WilapaWahana • RejepRuwah, artiyaartinya purwadumadi
8.# WahanaWanana • RuwahPasa, artinya dumadimadya
9.# WananaWurana • PasaSawal, artinya madyawujud
10.# WuranaWujana • SawalSela, artinya wujudwusana
11.# WujanaWujala • SelaBesar, artinya wusanakosong
▲12. Wujala • Besar, artinya kosong
=== Keterangan ===
* Nama alternatif bulan Dulkangidah adalah Sela atau Apit. Nama-nama ini merupakan peninggalan nama-nama Jawa Kuno untuk nama musim ke-11 yang disebut sebagai ''Hapit Lemah''. Sela berarti [[batu]] yang berhubungan dengan lemah yang artinya adalah “tanah”. Lihat juga di bawah ini.
Nama-nama tahun tersebut adalah sebagai berikut :
# Purwana • Alip, artinya ada-ada (mulai berniat)
1.# PurwanaKaryana • AlipEhe, artinya ada-adatumandang (mulai berniatmelakukan)
2.# KaryanaAnama • EheJemawal, artinya tumandanggawe (melakukanpekerjaan)
3.# AnamaLalana • JemawalJe, artinya gawelelakon (pekerjaanproses, nasib)
4.# LalanaNgawana • JeDal, artinya lelakonurip (proses, nasibhidup)
5.# NgawanaPawaka • DalBe, artinya uripbola-bali (hidupselalu kembali)
6.# PawakaWasana • BeWawu, artinya bola-balimarang (selalu kembalikearah)
7.# WasanaSwasana • WawuJimakir, artinya marangsuwung (kearahkosong)
8. Swasana • Jimakir, artinya suwung (kosong)
== Pembagian pekan ==
[[Berkas:Javanese week.jpg|thumb|right|Simbol siklus pasaran dalam kalender jawa]]
Orang Jawa pada masa pra Islam mengenal pekan yang lamanya tidak hanya tujuh hari saja, namun dari 2 sampai 10 hari. Pekan-pekan ini disebut dengan nama-nama [[dwiwara]], [[triwara]], [[caturwara]], pañcawara ([[pancawara]]), [[sadwara]], [[saptawara]], [[astawara]] dan [[sangawara]]. Zaman sekarang hanya pekan yang terdiri atas lima hari dan tujuh hari saja yang dipakai, namun di pulau [[Bali]] dan di [[Tengger]], pekan-pekan yang lain ini masih dipakai.
Pekan yang terdiri atas tujuh hari dihubungkan dengan sistem bulan-bumi. Gerakan (solah) dari bulan terhadap bumi berikut adalah nama dari ke tujuh nama hari tersebut :
1.# Radite • Minggu, melambangkan meneng (diam)
2.# Soma • Senen, melambangkan maju
3.# Hanggara • Selasa, melambangkan mundur
4.# Budha • Rabu, melambangkan mangiwa (bergerak ke kiri)
5.# Respati • Kamis, melambangkan manengen (bergerak ke kanan)
6.# Sukra • Jumat, melambangkan munggah (naik ke atas)
7.# Tumpak • Sabtu, melambangkan temurun (bergerak turun)
Pekan yang terdiri atas lima hari ini disebut sebagai ''pasar'' oleh orang Jawa dan terdiri dari hari-hari:
# [[Legi]]
Hari-hari pasaran merupakan posisi sikap (patrap) dari bulan sebagai berikut :
1.# Kliwon • Asih, melambangkan jumeneng (berdiri)
2.# Legi • Manis, melambangkan mungkur (berbalik arah kebelakang)
3.# Pahing • Pahit, melambangkan madep (menghadap)
4.# Pon • Petak, melambangkan sare (tidur)
5.# Wage • Cemeng, melambangkan lenggah (duduk)
Kemudian sebuah [[pekan]] yang terdiri atas tujuh hari ini, yaitu yang juga dikenal di budaya-budaya lainnya, memiliki sebuah siklus yang terdiri atas 30 pekan. Setiap pekan disebut satu [[wuku]] dan setelah 30 wuku maka muncul siklus baru lagi. Siklus ini yang secara total berjumlah 210 hari adalah semua kemungkinannya hari dari pekan yang terdiri atas 7, 6 dan 5 hari berpapasan.
Penampakan bulan dalam penanggalan jawa :
1.# Tanggal 1 bulan Jawa, bulan kelihatan sangat kecil-hanya seperti garis, ini dimaknakan dengan seorang bayi yang baru lahir, yang lama-kelamaan menjadi lebih besar dan lebih terang. ▼
# Tanggal 14 bulan Jawa dinamakan purnama sidhi, bulan penuh melambangkan dewasa yang telah bersuami istri.
▲1. Tanggal 1 bulan Jawa, bulan kelihatan sangat kecil-hanya seperti garis, ini dimaknakan dengan seorang bayi yang baru lahir, yang lama-kelamaan menjadi lebih besar dan lebih terang.
2.# Tanggal 1415 bulan Jawa dinamakan purnama sidhi, bulan masih penuh melambangkantapi sudah ada tanda dewasaukuran yangdan telahcahayanya bersuamisedikit istriberkurang.
3.# Tanggal 1520 bulan Jawa dinamakan purnamapanglong, bulan masih penuh tapiorang sudah ada tanda ukuran danmulai cahayanyakehilangan sedikitdaya berkurangingatannya.
4.# Tanggal 2025 bulan Jawa dinamakan panglongsumurup, orang sudah mulai kehilangandiurus dayahidupnya ingatannyaoleh orang lain kembali seperti bayi layaknya.
5.# Tanggal 2526 bulan Jawa dinamakan sumurupmanjing, orangdimana sudahhidup mulaimanusia diuruskembali hidupnyaketempat oleh orang lain kembaliasalnya sepertimenjadi bayirijal layaknyalagi.
7.# Sisa hari sebanyak empat atau lima hari melambangkan saat dimana rijal akan mulai dilahirkan kembali kekehidupan dunia yang baru. ▼
6. Tanggal 26 bulan Jawa dinamakan manjing, dimana hidup manusia kembali ketempat asalnya menjadi rijal lagi.
▲7. Sisa hari sebanyak empat atau lima hari melambangkan saat dimana rijal akan mulai dilahirkan kembali kekehidupan dunia yang baru.
== Referensi ==
* Pigeaud, Th., [[1938]], ''Javaans-Nederlands Woordenboek''. [[Groningen]]-[[Batavia]]: J.B. Wolters
|