Ragusa Es Italia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Ragusa Es Italia Jalan Veteran.JPG|thumb|Toko Ragusa Es Italia di Jalan Veteran I.]]
'''Ragusa Es Italia''' adalah toko es krim yang berdiri sejak tahun 1932 di Batavia.<ref name="jktp">{{en}}[http://www.thejakartaglobe.com/archive/my-jakarta-sias-mawarni-owner-of-legendary-ragusa-ice-cream-shop/ My Jakarta: Sias Mawarni, Owner of Legendary Ragusa Ice Cream Shop], The Jakarta Globe. Nariswari Dita Yudianti. October 31, 2011.</ref> Produk es Italia yang dijual ditoko ini menggunakan bahan dasar susu sapi segar sehingga menghasilkan es krim dengan tekstur yang lembut dan tidak menggunakan bahan pengawet.<ref name="kbr">[http://kabarinews.com/ragusa-rahasia-cita-rasa-dan-rahasia-sejarah/31850 Ragusa, Rahasia Cita Rasa Dan Rahasia Sejarah.] Kabarinews.com: Jembatan Informasi Indonesia - Amerika. Yayat Suratmo. September 16, 2008.</ref>
 
==Sejarah==
Ragusa didirikan oleh dua orang berkebangsaan Italia yang bernama Luigie Ragusa dan Vincenzo Ragusa. Mereka datang ke Batavia pada tahun 1930-an untuk belajar menjahit di daerah Jakarta Pusat. Setelah lulus, kedua bersaudara tersebut pergi ke Bandung dan bertemu dengan seorang wanita Eropa yang memiliki peternakan sapi dan memberikan banyak susu sapi kepada mereka. Susu sapi tersebut dimanfaatkan Luigie dan Vincenzo sebagai bahan untuk membuat es krim Italia yang ternyata banyak disukai.<ref name="jktp"/> Dengan dibantu oleh tiga orang saudara laki-laki lainnya membangun toko es krim Ragusa pertama di Jalan Pos (sekarang Jalan Naripan), Bandung.<ref name="te">[http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/9.%20CHAPTER%203-Problem%20Analysis.pdf ThesisAlternative design for Ragusa Esice Italiacream identity], BinusRizka Ramadhani. Perpustakaan Digital Universitas Bina Nusantara. Skripsi S-1. 2012. Diakses pada 25 Desember 2013. [Complete Link: http://library.binus.ac.id./Collections/ethesis_detail/BI-AD-2012-0183]</ref> Dalam menjalankan usahanya, Ragusa dibantu oleh Jo Giok Siaw, seorang di sekolah menjahit.<ref name="kbr"/><ref name="jktp"/>
 
Luigie dan Vincenzo mulai menjual es krim mereka di Pasar Gambir (Jakarta Fair) sejak tahun 1932. Namun karena tempat tersebut hanya ramai setahu sekali, mereka membuka kafe di Citadelweg (sekarang Jalan Veteran I no. 10), Jakarta Pusat pada tahun 1947.<ref name="jktp"/> Di tahun 1945-1972, penjualan es krim ini sempat menurun karena banyaknya pelanggan warga negara asing yang pulang ke negaranya. Setelah periode tersebut, penjualan es krim baru mulai meningkat dan stabil kembali.<ref name="kbr"/>