Perbandingan antara Buddhisme dan Kekristenan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q5155693
→‎Perbandingan antara Buddha dan Yesus: persamaan banyak yang tidak benar
Baris 106:
| Bayi Buddha (Juru Selamat){{cn}} dimandikan dan tersebutlah bahwa Roh Tuhan hadir dalam air mandi suci itu{{cn}}. Artinya, tidak hanya tuhan yang mahatinggi saja ada di situ, tetapi Roh Suci pun ada sertanya, yaitu Roh yang menyanyi sebab Buddha menjelma pada tubuh anak dara Maya{{cn}}.||[[Pembaptisan Yesus|Yesus dibaptiskan]] (dimasukkan ke dalam air) pada usia sekitar 30 tahun oleh [[Yohanes Pembaptis]] dalam [[sungai Yordan]]. Pada saat ke luar dari air [[Roh Allah]] turun ke atas Yesus dalam rupa burung merpati dan terdengar suara dari surga yang mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.<ref>[[Matius 3]]</ref>
|-
| Pada suatu ketika, kira-kira dekat pada akhir hidupnya di dunia, tiba-tiba Buddha Gautama berubah rupa mukanya{{cn}}. Sementara ia di atas gunung di negeri Silon, datanglah terang jatuh kepadanya dan bernyala mengelilingi kepalanya{{cn}}. Rupanya seperti bulatan dari pada terang{{cn}}. Gunung itu disebut Pendawa, artinya ‘yang berupa putih-kuing’. Maka tersebutlah bahwa kemuliaan diri Gautama nampak dua kali ganda kuatnya dan dirinya terlihat sebagai arca keemasan yang gilang gemilang rupanya, sebagai terang matahari dan bulan. Pada waktu itu segala orang yang hadir berkata, bahwa Gautama itu bukan seorang manusia biasa atau seorang manusia belaka{{cn}}. Dan pada ketika itu diri Buddha terbagi menjadi tiga bagian, pada masing-masing bagian bernyala terang yang bercahaya{{cn}}.||Pada suatu ketika, [[Transfigurasi Kristus|Yesus berubah rupa muka dan pakaiannya]]: ‘Maka oleh Yesus dibawanya sertanya akan Petrus dan Yohanes dan Yakobus lalu naik ke atas sebuah gunung. Maka sementara ia meminta doa berubahlah rupa mukanya dan pakaiannya putihlah gilang-gemilang."<ref>[[Matius 17|Injil Matius 17:1-12]], atau di [[Markus 9|Injil Markus 9: 2-13]] atau di [[Lukas 9|Injil Lukas 9: 28-36]].</ref>
|-
| Buddha memperbuat beberapa mukjizat yang besar-besar untuk kebaikan manusia. Dongeng-dongeng yang berhubungan dengan kehidupannya penuh dengan mukjizat yang luar biasa dan mengherankan itu{{cn}}.||Yesus membuat [[Mukjizat Yesus|banyak mukjizat]] yang luarbiasa untuk kebaikan manusia (menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, memberi makan ribuan orang dan sebagainya). Catatan kehidupannya ([[Injil]]) berisi berbagai mukjizat yang luar biasa dan mengherankan itu.
|-
| Buddha berkata: Biarlah dosa dunia ini semua tertimpa atas diriku{{cn}}, supaya dunia dapat tertolong{{cn}}.|| Yesus adalah menjadi Juru selamat bagi manusia sedunia; segala dosa dunia biarlah tertimpa kiranya atas dirinya, supaya dunia mendapat keselamatan.
|-
| Buddha dibayangkan sebagai sebuah badan dari pada terang{{cn}}, yang dimusuhi oleh Mara artau Naga{{cn}}, yaitu suatu kekuatan gelap{{cn}} atau ‘Ular yang berdosa’{{cn}}.||Yesus menyatakan diri "bintang fajar" yang mengalahkan ‘Ular tua’, yakni setan-setan atau musuh dan lawan.<ref>{{Alkitab|Wahyu 22}}</ref>
|-
| Buddha datang tidak hendak merombak syariat{{cn}}, melainkan hendak menggenapinya{{cn}}. Ia suka mengumpamakan dirinya sendiri sebagai suatu mata rantai dalam suatu ikatan rantai panjang antara guru-guru yang mendapat ilham{{cn}}.||Yesus datang tidak hendak merombak syariat, melainkan hendak menggenapinya: ‘Aku datang tidak hendak merombak torat, melainkan akan menggenapinya', bahkan mati menanggung dosa manusia yang melanggar hukum Torat itu, dan merupakan penggenapan nubuat nabi-nabi.
|-
| Pada suatu hari berjumpalah Ananda, sahabat Buddha{{cn}} dengan Matangi, seorang perempuan yang berderajat rendah bangsa Candala pada sebuah telaga. Sementara itu iapun meminta sedikit air kepada perempuan itu. Maka perempuan itu menyatakan kepadanya bahwa ia dalah seorang perempuan dari derajat rendah, maka ia tidak boleh dekat-dekat dengan Ananda.||Pada suatu hari, setelah Yesus melakukan perjalanan jauh, datanglah Ia ke daerah Samaria. Maka karena Ia letih berjalan, duduklah ia di dekat sebuah sumur. Datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air, lalu Yesus berkata kepadanya: ‘Berilah aku minum’. Maka sahut perempuan Samaria itu kepadanya: ‘Bagaimana hal ini, tuan seorang Yahudi minta minum kepada saya seorang perempuan Samaria, karena orang Yahudi tidak beramah tamah dengan orang Samaria’.<ref>[[Yohanes 4]]</ref>
|-
| Buddha berkata: Maka maksud segala perbuatanku adalah hendak melakukan belas kasihan kepada sesama manusia{{cn}}.||Yesus berkata: ‘Kasihlah akan seterumu dan mintakanlah berkat atas segala orang yang mengutuki kamu dan buatlah baik kepada segala orang yang benci kepadamu’.
|-
| Pada ketika Buddha mula-mula menjadi Guru, pergilah ia kenegeri Benares dan diucapkannya suatu kotbah. Oleh karena kotbahnya itu, datanglah Kedanaya dan empat orang yang lain yang kemudian diajaknya menjadi sahabat{{cn}}. Maka sejak itu banyaklah orang mengikut dia dan dimana saja Buddha membuka pengajaran{{cn}}.||Pada ketika Yesus mula-mula menjadi Guru, pergilah ia ke Kapernaum dan diucapkannya di sana suatu kotbah. Pada saat itu sejumlah nelayan diajaknya masuk menjadi pengikut-pengikut-Nya. Maka sejak itu, di tempat mana Yesus mengajar orang banyak datang percaya kepada-Nya.
|-
| Barang siapa menjadi sahabat Buddha wajiblah ia meninggalkan cara hidup duniawinya, kekayaannya, dan berjanji senantiasa hidup dalam kemiskinan{{cn}}.|| Barang siapa menjadi sahabat Yesus, wajiblah ia meninggalkan cara hidup duniawinya, kekayaannya, dan berjanji senantiasa hidup mengikut ajaran Yesus untuk menolong orang lain.
|-
| Tertulis dalam ‘Kitab Suci Buddha’, bahwa orang banyak meminta tanda kepada Buddha supaya mereka percaya kepadanya{{cn}}.||Tertulis dalam [[Perjanjian Baru]], bahwa orang banyak meminta tanda kepada Yesus supaya mereka dapat percaya kepadanya.
|-
| Apabila Buddha sudah hampir mangkat, maka dikatakannyalah suatu nubuat tentang sesuatu yang hendak datang kelak, katanya: Hai Ananda, jika kelak aku sudah pergi, janganlah kamu menduga bahwa Buddha sudah tidak ada lagi; segala perkataan yang sudah kuajarkan dan segala perintahkuy hendaknya menjadi suatu pusaka bagimu dan kamu pandang akan dia sebagai Buddha{{cn}}.||Apabila Yesus sudah hampir kepada mangkat, maka dikatakannya suatu nubuat tentang masa yang akan datang, katanya: "Baptiskanlah mereka itu demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus dan ajarkan kepada mereka itu menurut segala sesuatu yang telah kupesan kepadamu. Bahwa sesungguhnya adalah Aku serta dengan kamu pada sedia kala hingga kepada kesudahan alam ini.
|-
| Di dalam kitab Sumadewa tersebut seperti berikut: ‘membuangkan saegala kekayaan kita adalah suatu kebajikan yang amat sukar dijalankan dalam dunia ini. Barang siapa membuangkan kekayaannya, maka adalah ia seperti membuangkan jiwanya, sebab jiwa kita seakan-akan terikat pada kekayaan itu. Akan tetapi apabila hati Buddha datang pada belas kasihan, maka iapun membuangkan jiwanya seperti dibuangkannya rumput dari padanya. Apakah perlunya kita memikir-mikirkan kekayaan yang tak berguna itu! Oleh karena kebajikan yang mulia itu, ketika diri Buddha telah terlepas dari segala nafsu keduniaan dan oleh karenanya ia memperoleh ilmu keTuhanan, maka sejak itu mencapai derajat Buddha. Oleh karena itu patutlah orang yang berbudi apabila ia dapat melepaskan diri dari segala nafsu kenduniaan maka ia lalu berbuat kebaikan bagi segala mahluk sekalipun misalnya perlu ia mengurbankan jiwanya supaya ia dapat memperoleh ilmu yang nyata{{cn}}.||Maka datanglah seorang kepadanya seraya berkata: Ya rabi yang baik, apakah yang patut hyamba perbuat, supaya hamba merwarisi hidup yang kekal? Yesus berkata kepadanya: Jika kamu ingin menjadi sempurna, juallah segala milikmu, bagi-bagikanlah kepada orang miskin; nmaka kamu akan beroleh suatu mata benda dalam surga, lalu mari, ikutlah aku, karena lebih mudah seekor unta masuk lobang jarum dari pada seorang berharta atau beruang masuk surga. Maka janganlah kamu kumpulkan harta benda akan dirimu di atas bumi, yaitu di tempat ngengat dan karat membinasakan dia dan pencuri menetas atau mencuri. Melainkan himpunkanlah harta benda akan dirimu dalam surga, yaitu di tempat yang tidak ada ngengat dan karat membinasakan dia dan tidak juga pencuri menetas atau mencuri.
|-
| Maksud Buddha ialah akan mendirikan ‘Kerajaan Agama’, yakni kerajaan surga{{cn}}.||Maka sejak itu Yesus mulai mengajarkan agama dan berkata: ‘Tobatlah kamu, karena kerajaan surga telah hampirlah’.
|-
| Buddha berkata: bahwa aku sekarang hendak memutar roda hukum yang mulia. Untuk maksud ini pergilah aku kenegeri Benares, akan memberi terang kepada mereka yang diliputi oleh awan kegelapan dan akan membuka pintu hidup yang kekal bagi segala manusia{{cn}}.|| Sejak Yesus telah dicobai oleh setan, maka mulailah ia mendirikan kerajaan agama dan pergilah ia dengan maksud itu kesebuah negeri Kapernaum. ‘Adapun orang-orang yang duduk dalam gelap itu melihat suatu terang besar, dan akan segala orang yang duduk di tanah bayang-bayang terang atasnya’.
|-
| Buddha berkata: ‘Meskipun kiranya langit jatuh ketanah, dan dunia ditenggelamkan dan binasa, dan gunung-gunung berbelah-belah, dan air laut menjadi kering, tetapi yakinlah engkau, hai Ananda, bahwa sabda Buddha itulah nyata adanya{{cn}}.|| ’Meski Taurat itu diberikan oleh Musa, tetapi karunia dan kebenaran ada pada Yesus. ‘Sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa langit dan bumi akan lalu kelak, tetapi perkataanku ini tidak akan lalu’.
|-
| Buddha berkata: ‘Tidak ada barang suatu keinginan yang terhebat dari pada berzina. Untunglah tidak ada dua macam keinginan yang sehebat itu. Jika sekiranya ada dua, niscaya tiada seorangpun dalam segenap alam inii dapat menurut kepada kebenaran. Jagalah jangan kiranya penglihatan matamu jatuh kepada perempuan. Jika kamu beserta dengan perempuan ingatlah olehmu seakan-akan kamu tidak hadir ditempat itu. Jika kamu bercakap-cakap dengan perempuan jagalah baik-baik akan hatimu{{cn}}.||Yesus berkata: ‘Maka telah kamu dengan perkataan orang dahulu kala, yaitu jangan kamu berbuat zina; tetapi aku berkata kepadamu barang siapa yang memandang seorang perempuan serta ingin akan dia, yaitu sudah berbuat zina dengan dia dalam hatinya, maka barang siapa yang tangannya membuat ia cenderung kepada zina potonglah tangannya sebelah mana membuat ia cenderung kepada zina, demikian pula dengan anggota tubuh yang lainnya’.
|-
| Buddha berkata: Orang berbudi patutlah meyingkirkan dirinya daripada bersuami-istri seakan-akan dipandangnya perkawinan itu sebagai sumur api yang menyala-nyala, jangan kiranya sampai dirinya terjun ke dalamnya{{cn}}.||Yesus berkata: Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti. (Matius 19:12).
|-
| Ilmu Buddhisme menetapkan suatu hukum, barang siapa mengetam (menderita) kesusahan, kekecewaan dan kesengsaraan dan sebagainya, nyatalah bahwa ia sendiri dahulu menanam (berbuat) kesalahan atau dosa. Jika sekalian dosa itu tidak dibuatnya dalam dunia ini, tentu dibuatnya dalam dunia yang telah lalu{{cn}}.||Sementara Yesus berjalan lalu dilihatnya seorang buta dari pada mula jadinya. Maka bertanyalah murid-muridnya, katanya: ‘Ya Guru, siapakan gerangan berbuat dosa, orang inikah, atau iobu bapaknyakah, maka ia jadi dengan buta?’.
|-
| Buddha dapat mengetahui pikiran orang lain. Oleh sebab ia mengetahui pikiran orang lain itu, maka ia adalah megentahui segala sesuatu{{cn}}.||Yesus dapat mengetahui pikiran orang lain. Oleh sebab itu ia mengatahui pikiran orang lain itu, maka ia adalah mengetahui pikiran segala sesuatu.
|-
| Dalam kitab Somadewa tersebut suatu hikayat yang diterangkan padanya seorang beragama Buddha bertapa. Orang itu dicongkelnyalah matanya dan dibuangkan dari padanya.{{cn}}||Maka adalah tersebut dalam Perjanjian Baru bahwa Yesus pernah berkata demikian: ‘Jikalau mata kananmu mendatangkan salah kepadamu, congkelah dia, buangkan dari padamu’.
|-
| Ketika Buddha hampir jadi orang bertapa, tatkala ia pergi dengan berkendaraan Kantako, yaitu seekor kuda, maka adalah diturunkan hujan bunga-bungaan dari atas oleh Dewa{{cn}}.||Ketika [[Yesus dielu-elukan di Yerusalem|Yesus masuk dalam kota Yerusalem]], dengan menunggang keledai, banyak orang menghamparkan daun palma di tengah jalan yang dilaluinya dan berteriak "Hosana".
|-
| Orang-orang pengikut Buddha yang melakukan sembahyang dengan atas nama Buddha, mereka mengharapkan pembalasan surga dari padanya{{cn}}.|| Orang-orang pengikut Yesus yang bersembahyang dengan atas nama Yesus, Tuhannya, mereka mengharapkan berkat dari sorga dari pada-Nya, sesuai perintah Yesus sendiri.<ref>[[Yohanes 15]]</ref>
|-
| Apabila Buddha sudah mati dan dikuburkan, maka kain pafan pembungkus tubuhnya terpisah dan terasing dari padanya. Dan pintu peti mayat itupun terbukalah oleh suatu kekuasaan yang gaib{{cn}}.||Apabila Yesus sudah mati dan dikuburkan, maka kain kafan pembungkus tubuhnya terpisah dan terasing daripadanya dan kuburnyapun terbuka oleh suatu kekuasaan yang gaib, serta [[Kebangkitan Yesus|Yesus bangkit dari kematian]]. Kuburnya tertinggal kosong. (dari keempat Injil)
|-
|Buddha wafat pada usia 80 tahun karena usia tua di Kushinagar, Uttar Pradesh, India, kemudian mayatnya dikremasi (dibakar sampai jadi abu).||Yesus wafat pada usia 33 tahun digantung di kayu salib di Yerusalem, dikuburkan di dalam sebuah kubur batu dan pada hari ketiga bangkit dari kematian, meninggalkan kubur itu kosong. Ia menampakkan diri setelah bangkit dari mati-Nya kepada para murid-Nya (lebih dari 500 orang) dan kemudian disaksikan murid-murid-Nya naik ke langit.<ref>Dari keempat [[Kitab Injil]] dan [[Kisah Para Rasul]]</ref>
|-
| Apabila pekerjaan Buddha dipermukaan bumi ini sudah selesai, maka iapun naik kelangit serta dengan badan jasmaninya{{cn}}.|| Ketika pekerjaan Yesus di muka bumi ini sudah selesai, yaitu 40 hari setelah Ia bangkit dari kematian, maka [[Kenaikan Yesus|Yesus naik ke langit]] dengan badan jasmaninya.<ref>[[Lukas 24]], [[Kisah Para Rasul 1]]</ref>
|-
| Buddha hendak datang lagi di muka bumi pada hari kesudahan, yang keperluannya untuk mengembalikan dunia kepada kebahagiaan dan keteraturannya{{cn}}.||Yesus akan datang di muka bumi pada hari kesudahan, untuk menjemput pengikut-pengikut-Nya dan membawa mereka kepada kebahagiaan dan keteraturan, sementara dunia yang lama akan dihancurkan.<ref>Ramalan Yesus dari Matius 24-25 dan juga ucapan Yesus sendiri di Kitab Wahyu</ref>
|-
| Buddha akan menjadi hakim kelak bagi segala orang mati{{cn}}.||Yesus akan menjadi hakim kelak bagi segala orang mati.<ref>[[Wahyu 20]]</ref>
|-
| Buddha tanpa awal dan tanpa akhir, ia yang maha tinggi dan kekal selama-lamanya{{cn}}.||Yesus tanpa awal dan tanpa akhir, Ia yang maha tinggi dan kekal selama-lamanya.<ref>{{Alkitab|Wahyu 1}}</ref>
|}
 
== Referensi ==
{{reflist|3}}
 
[[Kategori:Buddha dan agama lain]]
[[Kategori:Kristen dan agama lain]]
[[Kategori:Buddha Gautama]]
[[Kategori:Yesus]]