Bajak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
Bajak singkal berkembang terutama di daerah yang tidak mendapatkan banjir tahunan dalam mengembalikan kesuburan tanah; biasanya di daerah yang jauh dari sungai. Pada wilayah dengan tipe seperti ini, tanah harus dibalik secara berkala agar kesuburan dari tanah bagian dalam naik ke atas sehingga bisa dimanfaatkan oleh tumbuhan. Desain bajak singkal memungkinkan penetrasi yang lebih dalam sambil mengangkat tanah dari bagian dalam agar menuju ke permukaan dan tanah di bagian permukaan menjadi turun dengan cara membaliknya.
 
Desain bajak singkal yang terbuat dari kayu cenderung rapuh dan mudah rusak jika bekerja di tanah yang berat. Selain itu, untuk penetrasi yang lebih dalam pada tanah yang berat, bajak singkal dari kayu tidak bisa digunakan. Sebelum [[Dinasti Han]], bajak di China dibuat terutama dari kayu kecuali bagian mata bajaknya yang terbuat dari logam. Inilah era pertama mulai diketahui penggunaan logam ([[besi]]) pada bajak untuk menambah berat bajak dan meningkatkan kekuatannya terhadap tanah.<ref name="greenberger 2006 11-12">Robert Greenberger, ''The Technology of Ancient China'' (New York: Rosen Publishing Group, Inc., 2006), pp. 11–12.</ref><ref>[[Wang Zhongshu]], trans. by K.C. Chang and Collaborators, ''Han Civilization'' (New Haven and London: Yale University Press, 1982).</ref> Peradaban Romawi mulai mengembangkan bajak serupa dengan ditambahkan roda, pada abad ke-3 dan ke-4 masehi.<ref>Margaritis, Evi; Jones, Martin K.: "Greek and Roman Agriculture", in: [[John Peter Oleson|Oleson, John Peter]] (ed.): ''The Oxford Handbook of Engineering and Technology in the Classical World'', Oxford University Press, 2008, ISBN 978-0-19-518731-1, pp. 158–174 (166, 170)</ref>
 
== Referensi ==