Ratu Hemas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ygyid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 74:
 
===Pertemuan dengan Sri Sultan Hamengkubuono X===
Sejak kecil setiap tahun keluarganya di Jakarta berlibur ke rumah kakeknya, bekas abdi dalem Kraton di Yogyakarta, di Soronatan.<ref name="viva"/> Pada tahun 1970-an di Yogyakarta, Tatiek (GKR Hemas) bertemu Herjuno Darpito, putera tertua Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang saat itu berkuasa, yang kemudian dinobatkan menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono X di gang.<ref name="viva"/> Pada umur 19 tahun Tatiek menikah dengan Herjuno Darpito (6 tahun lebih tua) dan meninggalkan kuliahnya. <ref name="viva"/> Namanya diganti untuk pertama kalinya menjadi Mangkubumi, dan berganti tiga kali hingga yang terakhir Gusti Kanjeng Ratu Hemas saat Herjuno Darpito naik takhta menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono X.<ref name="viva"/> Pernikahannya dikaruniai lima puteri; GKR Pembayun, GKR Candrakirana, GKR Maduretno, [[GKR Hayu]], dan GKR Bendara.<ref name="Tribun"/>
 
==Kegiatan sosial, kiprah dan karir politik==