Keasinan tanah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{under construction}}
[[File:Salinity.jpg|thumb|250px|Tanah yang mengalami salinisasi parah di Colorado. [[Garam]] terlarut yang berada di dalam tanah terakumulasi ke permukaan karena kekeringan]]
 
Baris 20 ⟶ 19:
 
Sepanjang waktu, mineral tanah tercuci dan melepaskan garam. Garam-garaman ini lalu terbilas dan terdrainase keluar dari wilayah dengan tingkat [[presipitasi]] yang tinggi. Namun di daerah kering, garam-garaman dapat terakumulasi karena ketiadaan air yang membilas garam-garaman ini. Sehingga terbentuk tanah yang asin.
 
==Salinitas akibat irigasi==
[[Image:Salinity from irrigation.png|thumb|400px|Air hujan maupun air irigasi yang masuk ke dalam tanah membawa garam-garaman yang lalu menumpuk di permukaan tanah akibat aksi kapilaritas ketika suplai air terhenti dan evaporasi tinggi terjadi]]
{{Main|Dampak lingkungan dari irigasi}}
 
Peningkatan kadar garam tanah akibat [[irigasi]] dapat terjadi sepanjang waktu, karena semua air (alami maupun buatan) mengandung garam meski dalam jumlah sedikit.<ref>{{Citation | author = ILRI | title = Effectiveness and Social/Environmental Impacts of Irrigation Projects: a Review | series = In: Annual Report 1988 of the International Institute for Land Reclamation and Improvement (ILRI) | year = 1989 | pages = 18–34 | location = Wageningen, The Netherlands | url = http://www.waterlog.info/pdf/irreff.pdf }}</ref> Ketika tanaman menyerap air, garam-garaman tertinggal di dalam tanah dan mulai terakumulasi. Garam yang terakumulasi ini harus dibasuh dengan air untuk mencegah penumpukan garam di zona perakaran, sehingga air yang diberikan harus lebih banyak dari nilai [[evapotranspirasi]]. Garam dapat terakumulasi lebih cepat jika air irigasi yang digunakan adalah air yang mengandung banyak garam.
 
==Konsekuensi salinisasi tanah==
Konsekuensi tingginya kadar garam pada tanah yaitu:
* efek yang merusak bagi pertumbuhan tanaman
* kerusakan infrastruktur yang berada di atas (jalan, bangunan) dan bawah tanah (korosi perpipaan)
* penurunan kualitas air tanah dan permukaan
* [[erosi tanah]]
 
Salinisasi adalah masalah [[degradasi lahan]] yang utama. Salinisasi tanah dapat dikurangi dengan melakukan [[pencucian (pertanian)|pencucian]] garam terlarut yang berada di dalam tanah dengan pemberian air irigasi yang lebih banyak. [[Pengendalian salinitas tanah]] melibatkan [[pengendalian tinggi muka air]] dan dikombinasikan dengan [[drainase]] yang memadai.<ref>{{Citation | title = Drainage Manual: A Guide to Integrating Plant, Soil, and Water Relationships for Drainage of Irrigated Lands | year = 1993 | publisher = Interior Dept., Bureau of Reclamation | isbn = 0-16-061623-9}}</ref><ref name="Waterlog">{{cite web |url=http://www.waterlog.info |title=Free articles and software on drainage of waterlogged land and soil salinity control |accessdate=2010-07-28 }}</ref><ref>Salt-Affected Soils and their Management, FAO Soils Bulletin 39 (http://www.fao.org/docrep/x5871e/x5871e00.htm)</ref>
 
Salinitas tanah tidak menjadi masalah pada tanaman yang toleran pada kadar garam tinggi, seperti [[kelapa]]. Tanaman yang sensitif dapat kehilangan rigiditas sel bahkan pada kadar garam yang rendah.
 
==Referensi==
Baris 29 ⟶ 45:
*[http://www.prairiepublic.org/television/prairie-public-on-demand/salt-of-the-earth Salt of the Earth]
 
=== Data tanaman yang toleran pada kadar garam tinggi ===
{{lingkungan-stub}}
*Alan D. Blaylock, 1994, [http://ces.uwyo.edu/pubs/Wy988.pdf ''Soil Salinity and Salt tolerance of Horticultural and Landscape Plants. University of Wyoming]
*Government of Alberta, [http://www1.agric.gov.ab.ca/$department/deptdocs.nsf/all/agdex3303 ''Salt tolerance of Plants'']
 
 
[[Kategori:Ilmu tanah]]