Dewaraja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Tujuan
Baris 5:
== Istilah ==
Dalam [[bahasa Sanskerta]] istilah ''[[dewa]]-[[raja]]'' dapat bermakna "raja para dewa" atau "raja yang juga (titisan) dewa". Dalam masyarakat dewa Hindu, jabatan dewa tertinggi biasanya disandang oleh [[Siwa]], terkadang [[Wisnu]], atau sebelumnya [[Indra]]. Kerajaan langit tempat para dewa bersemayam di [[swargaloka]] merupakan bayangan kerajaan fana di atas bumi, konsep ini memandang raja sebagai dewa yang hidup di muka bumi.
 
== Tujuan ==
Konsep dewaraja dibentuk melalui ritual dan dilembagakan dalam pranata kerajaan bercorak Hindu-Buddha Asia Tenggara. Hal ini memungkinkan raja untuk mengklaim wewenang ilahiah yang bisa digunakan untuk memastikan legitimasi politik, mengelola tatanan sosial, aspek ekonomi dan agama. Dalam aspek politik, memperkuat pembenaran raja dan wangsa yang berkuasa sebagai penguasa negeri yang sah. Hal ini juga digunakan untuk menjaga ketertiban sosial, memuliakan raja sebagai dewa hidup pasti menuntut pelayanan maksimal dan pengabdian umatnya. Memperkenalkan sistem [[kasta]] India juga mendefinisikan kelas sosial, pekerjaan, serta cara hidup rakyat mereka.
 
Kepercayaan dewaraja juga memungkinkan raja untuk menggelar pekerjaan umum berskala besar dan proyek-proyek raksasa, dengan memobilisasi rakyat mereka untuk menciptakan dan memelihara sistem pengairan [[hidrolik]] yang rumit untuk mendukung pertanian padi dalam skala besar, atau untuk membangun monumen agung, membangun [[candi|candi-candi]] untuk menghormati raja yang telah wafat. Contoh dari proyek-proyek pembangunan besar misalnya pembangunan candi [[Borobudur]], [[Prambanan]], juga kompleks percandian dan [[baray]] di [[Angkor]].
 
== Jawa ==