Agnostisisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
hapus mesin penerjemah
Baris 1:
'''Agnostisisme''' (atau '''Agnostikisme''') adalah suatu pandangan filosofis bahwa suatu nilai kebenaran dari suatu klaim tertentu yang umumnya berkaitan dengan [[teologi]], metafisika, keberadaan Tuhan, dewa, dan lainnya yang tidak dapat diketahui dengan akal pikiran manusia yang terbatas. Seorang '''agnostik''' mengatakan bahwa adalah tidak mungkin untuk dapat mengetahui secara definitif pengetahuan tentang "Yang-Mutlak"; atau , dapat dikatakan juga, bahwa walaupun perasaan secara subyektif dimungkinkan, namun secara obyektif pada dasarnya mereka tidak memiliki informasi dasar yang dapat diverifikasi secara rasional. Filsuf William L. Rowe menyatakan bahwa dalam arti sempit, bagaimanapun agnostisisme adalah pandangan bahwa manusia saat ini tidak memiliki pengetahuan yang diperlukan dan / atau alasan untuk memberikan landasan secara rasional yang cukup untuk membenarkan keyakinan bahwa dewa/tuhan baik melakukan atau tidak ada.<ref name=RoweRoutledge>{{cite encyclopedia
| url=http://books.google.ca/books?id=VQ-GhVWTH84C&pg=PA122&dq=agnosticism+routledge&hl=en&ei=huJITffyII6CsQOZ2eCkCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCgQ6AEwAA
| title=Agnosticism
| first=William L. | last=Rowe | authorlink=William L. Rowe
| encyclopedia=[[Routledge Encyclopedia of Philosophy]] | isbn=978-0-415-07310-3 | publisher=Taylor & Francis | year=1998
| editor=Edward Craig
| quote=In the popular sense, an agnostic is someone who neither believes nor disbelieves in God, whereas an [[atheist]] disbelieves in God. In the strict sense, however, agnosticism is the view that human reason is incapable of providing sufficient rational grounds to justify either the belief that God exists or the belief that God does not exist. In so far as one holds that our beliefs are rational only if they are sufficiently supported by human reason, the person who accepts the philosophical position of agnosticism will hold that neither the belief that God exists nor the belief that God does not exist is rational.}}</ref> Dalam kedua hal ini maka agnostikisme mengandung unsur skeptisisme.{{br}}
 
Dalam kedua hal ini maka agnostikisme mengandung unsur skeptisisme.{{br}}
== Etimologi ==
Agnostisisme berasal dari perkataan Yunani ''gnostein'' (tahu) dan ''a'' (tidak).
Arti [[harafiah|harfiahnya]] "seseorang yang tidak mengetahui".{{br}}
Agnostisisme tidak [[sinonim]] dengan [[ateisme]].
 
[[Thomas Henry Huxley]], seorang ahli biologi Inggris, mencetuskan kata agnostik pada tahun 1869. <ref>{{Cite book| last = Dixon| first = Thomas| title = Science and Religion: A Very Short Introduction| publisher = Oxford University Press| year = 2008| location = Oxford| page = 63| isbn = 978-0-19-929551-7}}</ref> Namun, pemikir sebelumnya dan karya tulisnya telah mempromosikan poin pandangan agnostik. Mereka yang lainnya termasuk [[Sanjaya Belatthaputta]], abad-5 SM filsuf India yang menyatakan agnostisisme tentang akhirat apapun, <ref>{{cite web |url=http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/dn/dn.02.0.than.html |title=Samaññaphala Sutta: The Fruits of the Contemplative Life | others=a part of the Digha Nikaya translated in 1997 by Thanissaro Bhikkhu |quote=If you ask me if there exists another world (after death), ... I don't think so. I don't think in that way. I don't think otherwise. I don't think not. I don't think not not.}}
</ref> Protagoras, abad-5 SM filsuf Yunani yang agnostik tentang dewa/Tuhan,<ref>{{cite web |url=http://www.iep.utm.edu/p/protagor.htm |title=The Internet Encyclopedia of Philosophy - Protagoras (c. 490 - c. 420 BCE) |accessdate=2013-07-22 |quote=While the pious might wish to look to the gods to provide absolute moral guidance in the relativistic universe of the Sophistic Enlightenment, that certainty also was cast into doubt by philosophic and sophistic thinkers, who pointed out the absurdity and immorality of the conventional epic accounts of the gods. Protagoras' prose treatise about the gods began 'Concerning the gods, I have no means of knowing whether they exist or not or of what sort they may be. Many things prevent knowledge including the obscurity of the subject and the brevity of human life.' }}
</ref> dan Nasadiya Sukta dalam Rig Veda yang agnostic tentang asal usul alam semesta.<ref name="patri">Patri, Umesh and Prativa Devi. "[http://www.positiveatheism.org/india/s1990a22.htm Progress of Atheism in India: A Historical Perspective]". Atheist Centre 1940-1990 Golden Jubilee. Vijayawada, February 1990. Retrieved 2007-04-02.</ref>
 
Sejak Huxley menciptakan istilah ini, banyak pemikir lain telah menulis tentang agnostisisme.
 
==Definisi Agnostitisme==
Menurut filsuf William L. Rowe, dalam arti populer agnostik adalah seseorang yang tidak percaya atau mendustakan keberadaan dewa atau dewa, sedangkan teis dan ateis adalah orang percaya dan tidak percaya, tetapi bahwa dalam agnostisisme arti sempit adalah pandangan bahwa akal manusia tidak mampu secara rasional membenarkan keyakinan tentang apa yang dewa lakukan, atau tidak, ada atau tidak.<ref name=RoweRoutledge/>
 
Thomas Henry Huxley mengatakan:
{{quote|Agnostisisme, pada kenyataannya, tidak kredo, tapi metode, esensi yang terletak pada aplikasi ketat satu prinsip ... Positif prinsip dapat dinyatakan: Dalam hal kecerdasan, ikuti alasan Anda sejauh akan membawa Anda, tanpa memperhatikan pertimbangan lain. Dan negatif: Dalam hal intelek tidak berpura-pura bahwa kesimpulan yang tertentu yang tidak menunjukkan atau dibuktikan.<ref>{{cite journal|last=Huxley|first=Thomas Henry|date=April 1889|title=Agnosticism|journal=[[Popular Science|The Popular Science Monthly]]|publisher=[[D. Appleton & Company]]|location=New York|volume=34|issue=46|page=768}} Wikisource has the full text of the article [[:Wikisource: Essays upon some Controverted Questions/IX|here.]]</ref>}}
 
=== Perkembangan istilah ===
Agnostik (dari Yunani Kuno ἀ-(a-), yang berarti "tanpa", dan γνῶσις (gnosis), berarti "pengetahuan") digunakan oleh Thomas Henry Huxley dalam pidatonya pada pertemuan Metafisika Masyarakat pada tahun 1869 <ref name=EB-Agnosticism>{{cite web|last=Antony|first=Flew|title=Agnosticism|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/9356/agnosticism|work=Encyclopaedia Britannica online|accessdate=2011-12-15}}
</ref> untuk menggambarkan filosofi yang menolak semua klaim pengetahuan spiritual atau mistis. Para pemimpin gereja Kristen awal menggunakan kata Yunani gnosis (pengetahuan) untuk menggambarkan "pengetahuan spiritual". Agnostisisme tidak menjadi bingung dengan pandangan keagamaan menentang gerakan keagamaan kuno Gnostisisme pada khususnya,. Huxley menggunakan istilah dalam lebih luas, pengertian yang lebih abstrak <ref name = "nknxjx">''American Heritage Dictionary, 2000'', under ''agnostic''
</ref>
Huxley diidentifikasi agnostisisme bukan sebagai kredo melainkan sebagai metode skeptis, bukti Permintaan berbasis. <ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=97DaE6BzKTsC&pg=PA41 |title=Aphorisms and Reflections |first=Henrietta A. last=Huxley|publisher=Kessinger Publishing |date=2004 (reprint) |pages=41–42|isbn=978-1-4191-0730-6}}</ref>
 
Dalam beberapa tahun terakhir, literatur ilmiah yang berhubungan dengan ilmu saraf dan psikologi telah menggunakan kata itu sebagai "tidak diketahui". <ref>Oxford English Dictionary, Additions Series, 1993</ref> Dalam literatur teknis dan pemasaran, "agnostik" sering memiliki arti dekat dengan "independen", misalnya, "platform agnostic "atau" agnostik hardware ".<ref>[http://english.stackexchange.com/questions/12871/odd-use-of-agnostic English Language and Usage - Odd use of agnostic]</ref>
 
===Kualifikasi agnostisisme===
Filsuf zaman Pencerahan asal Skotlandia, David Hume berpendapat bahwa pernyataan yang berarti tentang alam semesta selalu memenuhi syarat oleh suatu derajad keraguan. [14] Ia menegaskan bahwa kekeliruan manusia berarti bahwa mereka tidak dapat memperoleh kepastian yang mutlak kecuali dalam kasus sepele mana pernyataan benar menurut definisi (yaitu tautologi seperti "semua bujangan belum menikah" atau "semua segitiga memiliki tiga sudut"). Semua pernyataan rasional yang menegaskan klaim faktual tentang alam semesta yang dimulai "Saya percaya bahwa ...." hanya singkatan untuk, "Berdasarkan pengetahuan saya, pemahaman, dan interpretasi dari bukti yang berlaku, saya ragu-ragu percaya bahwa ...." Misalnya, ketika seseorang mengatakan, "Saya percaya bahwa Lee Harvey Oswald menembak [[John F. Kennedy]]", seseorang tidak menyatakan suatu kebenaran mutlak tetapi keyakinan tentatif berdasarkan interpretasi dari bukti dirakit. Meskipun seseorang dapat mengatur jam alarm sebelum hari berikutnya, percaya bahwa terbangun akan mungkin, keyakinan yang tentatif, marah oleh tingkat kecil tetapi terbatas keraguan (jam atau mekanisme alarm yang mungkin istirahat, atau satu mungkin mati sebelum alarm berbunyi).
 
===Jenis agnostisisme===
Agnostisisme dapat dibagi menjadi beberapa kategori, beberapa di antaranya dapat diperdebatkan. Variasi termasuk:
 
;Agnostic ateisme:Pandangan mereka yang tidak percaya pada keberadaan dewa/Tuhan apapun, tetapi tidak mengklaim tahu apakah dewa ada atau tidak ada. <ref name=Smith1979>{{Cite book |url=http://books.google.com/books?ei=0Xt_T5mMH8KUiQLrlq3HAw&id=FI7ZAAAAMAAJ&dq=atheism+the+case+against+god&q=agnostic+theist#search_anchor |title=Atheism: The Case Against God |first=George H |last=Smith |authorlink=George H. Smith |pages=10–11 |quote=
Properly considered, agnosticism is not a third alternative to theism and atheism because it is concerned with a different aspect of religious belief. Theism and atheism refer to the presence or absence of belief in a god; agnosticism refers to the impossibility of knowledge with regard to a god or supernatural being. The term ''agnostic'' does not, in itself, indicate whether or not one believes in a god. Agnosticism can be either theistic or atheistic. |year=1979 }}
</ref>
;Agnostic teisme:Pandangan mereka yang tidak mengaku tahu konsep keberadaan dewa/Tuhan apapun, tapi masih percaya pada keberadaan tersebut. <ref name=Smith1979>{{Cite book |url=http://books.google.com/books?ei=0Xt_T5mMH8KUiQLrlq3HAw&id=FI7ZAAAAMAAJ&dq=atheism+the+case+against+god&q=agnostic+theist#search_anchor |title=Atheism: The Case Against God |first=George H |last=Smith |authorlink=George H. Smith |pages=10–11 |quote=
Properly considered, agnosticism is not a third alternative to theism and atheism because it is concerned with a different aspect of religious belief. Theism and atheism refer to the presence or absence of belief in a god; agnosticism refers to the impossibility of knowledge with regard to a god or supernatural being. The term ''agnostic'' does not, in itself, indicate whether or not one believes in a god. Agnosticism can be either theistic or atheistic. |year=1979 }}
</ref>
;Apatis atau pragmatis agnostisisme:Pandangan bahwa tidak ada bukti baik ada atau tidaknya dewa/Tuhan apapun, tapi karena setiap dewa yang mungkin ada muncul dan tidak peduli untuk alam semesta atau kesejahteraan penghuninya, pertanyaannya adalah sebagian besar akademis. <ref>{{cite web|url=http://www.religioustolerance.org/apatheism.htm|title=Ontario Consultants on Religious Tolerance: Apatheism: "Does God exist? I don't know & I don't really care"|accessdate=2010-10-01|author=B.A. Loftus}}
</ref>
;Agnostisisme yang kuat (juga disebut "keras", "closed", "ketat", atau "agnostisisme permanen"):Pandangan bahwa pertanyaan tentang ada atau tidak adanya dewa/Tuhan, dan sifat realitas tidak dapat diketahui dengan alasan ketidakmampuan alam kita untuk memverifikasi pengalaman dengan apa-apa tapi pengalaman subyektif lain. Sebuah agnostik yang kuat akan mengatakan, "Saya tidak bisa tahu apakah dewa itu ada atau tidak, begitu juga kamu."
;Agnostisisme lemah (juga disebut "lunak", "terbuka", "empiris", atau "agnostisisme duniawi"):Pandangan bahwa ada atau tidaknya setiap dewa saat ini tidak diketahui, tetapi belum tentu untuk kemudian hari, sehingga orang akan menahan penilaian sampai bukti menurutnya bisa menjadi alasan untuk percaya. Sebuah agnostik yang lemah akan berkata, "Saya tidak tahu apakah ada dewa ada atau tidak, tapi mungkin suatu hari, jika ada bukti, kita dapat menemukan sesuatu."
 
== Lihat pula ==