Bandar Udara Abdulrachman Saleh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dell gazza (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dell gazza (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
{{landaspacu|sudut=17L/35R|panjang_f=4.921|panjang_m=1.500|permukaan=aspal}}}}
 
'''Bandara Abdul Rachman Saleh''' adalah [[bandar udara]] yang terletak di [[Pakis, Malang|Pakis]], [[Kabupaten Malang]], [[Jawa Timur]], atau 17 km sebelah arah timur dari pusat [[Kota Malang]]. [[Kode bandar udara ICAO|Kode ICAOnya]] '''WARA''' (dahulu '''WIAS''') dan [[Kode bandar udara IATA|kode IATA]] '''MLG'''. . Bandara Abdul Rachman Saleh merupakan tempat pesawat [[Hercules C-130]] dan [[EMB-314|Super Tucano]] sebagai pengganti [[OV-10 Bronco]] yang telah di musiumkan. Selain itu Wing 2 [[Korps Pasukan Khas]] juga bermarkas di sini.
 
Bandara Abdul Rachman Saleh memiliki dua [[landasan pacu]] yang pertama untuk pesawat-pesawat kecil seperti [[Hercules C-130]] dengan panjang 1.500 m, dan yang kedua untuk jenis pesawat besar seperti [[Boeing 737]] dengan panjang 2.250 m. Pemprov Jatim melalui Dishub dan LLAJ akan mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan agar menambah panjang landasan pacu 720 meter lagi. “Dengan penambahan itu nantinya panjang landasan pacu di Bandara Abd. Saleh Malang menjadi 3.000 meter dan juga dobel landasan pacunya.” Dengan demikian, Bandara Abd. Saleh sangat berpotensi menjadi Bandara Internasional, sehingga pihak Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Pemprov Jatim mengusulkan Kemenhub agar menambah panjang landasan pacu.<ref>{{cite web
Baris 55:
}}</ref> Nama bandara ini diambil dari salah satu pahlawan nasional Indonesia: [[Abdul Rahman Saleh]], dan sebelum bernama Bandara Abdul Rachman Saleh, bandara ini bernama Lapangan Terbang Bugis.
== Sejarah ==
Pangkalan udara (Lanud) Bugis yang kini dikenal dengan nama Lanud Abdulrachman Saleh dibangun oleh pemerintahan [[Belanda]] pada era 1937-1940 bersamaan dengan pembangunan pangkalan-pangkalan udara lain seperti Lanud Maospati (kini [[Pangkalan Udara Iswahyudi]]) di [[Madiun]], Lanud Panasan ([[Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo]]) di [[Solo]], dan Lanud Maguwo ([[Bandar Udara Internasional Adisutjipto]]) di [[Jogjakarta]]. Lanud Abdulrachman Saleh berada di lembah Bromo dan dikelilingi oleh beberapa gunung yaitu [[Gunung Semeru]] (3.676m) di sebelah timur, [[Gunung Arjuno]] (3.339m) di sebelah utara, dan [[Gunung Kawi]] (2.551m) dan [[Gunung Panderman]] (2.000m) di sebelah barat. Pangkalan Udara Abdulrachman saleh terletak di [[Pakis, Malang|Kecamatan Pakis]] [[Kabupaten Malang]], atau 17 kilometer sebelah timur dari pusat [[Kota Malang]], secara letak [[astronomis]] berada pada posisi 07.55 LS dan 112.45 BT.
 
Posisi Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh begitu aman karena dikelilingi oleh benteng alam dan berada di kaki gunung, ini menyebabkan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh tidak tampak begitu jelas di udara sehingga jika ada pesawat musuh melewati jalur udara di atasnya Pangkalan Udara ini akan tertutup oleh kabut. Ini merupakan posisi yang sangat strategis untuk pertahanan militer tersebut yang juga dijadikan alasan [[Belanda]] memilih [[Pakis, Malang|Kecamatan Pakis]], [[Kabupaten Malang]] untuk menjadi salah satu daerah pertahanan udaranya. Pemerintah Belanda pada waktu itu sengaja membuat landasan pacu cukup panjang, sehingga dapat dipergunakan untuk landing dan take off pesawat–pesawat berjenis lebar seperti pesawat [[Bomber]], [[Glynmartin]], [[Fokker]], dan [[Jagers]].