Serat Kalatidha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 3:
== Latar belakang ==
''Kalatidha'' bukanlah karya Rangga Warsita yang terpanjang. Syair ini hanya terdiri dari 12 bait dalam metrum [[Sinom]]. ''Kala tidha'' secara harafiah artinya adalah "zaman gila" atau ''jaman édan'' seperti ditulis oleh Rangga Warsita sendiri. Konon Rangga Warsita menulis syair ini ketika pangkatnya tidak dinaikkan seperti diharapkan. Lalu ia menggeneralisir keadaan ini dan ia anggap secara umum bahwa zaman di mana ia hidup merupakan zaman gila di mana terjadi krisis. Saat itu Rangga Warsita merupakan pujangga kerajaan di Keraton Kasunanan Surakarta. Ia adalah ''pujangga panutup'' atau "pujangga terakhir". Sebab setelah itu tidak ada "pujangga kerajaan" lagi.
 
== Arti singkat ==
Syair ''Kalatidha'' bisa dibagi menjadi tiga bagian: bagian pertama ialah bait 1 sampai 6, bagian kedua ialah bait 7 dan bagian kedua ialah bait 8 sampai 12. Bagian pertama ialah tentang keadaan masa Rangga Warsita yang menurut ialah tanpa prinsip. Bagian kedua isinya ialah ketekadan dan sebuah introspeksi diri. Sedangkan bagian ketiga isinya ialah sikap seseorang yang taat dengan agama di dalam masyarakat.
 
== Petikan ==