Penyergapan kafilah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 3 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q3079899
merapikan using AWB
Baris 7:
[[Berkas:Hejaz622.jpg|200px|left|thumb|Jalur [[Hijrah]] dan migrasi Muslim lainnya.]]
<!--{{Pertempuran Muhammad}}-->
Para pengikut [[Nabi Islam|Nabi]] [[Muhammad]] mulai mengalami kemiskinan setelah melarikan diri dari penganiayaan di Mekkah dan berhijrah ke [[Madinah]]. Kaum Muslim meninggalkan Mekkah dengan meninggalkan harta benda dan kekayaan mereka di sana, dan setelah mereka pergi, harta benda kaum Muslim dirampas oleh orang-orang Mekkah. Sejak bulan Januari tahun [[623]], beberapa orang Muslim berusaha menyerang kafilah Mekkah yang melakukan perjalanan sepanjang pantai timur [[Laut Merah]] dari Mekkah ke [[Suriah]].
 
Kehidupan berkelompok sangat penting untuk kelangsungan hidup di daerah gurun, karena orang-orang saling membutuhkan satu sama lain dalam mempertahankan hidup dari lingkungan dan kondisi yang keras. Dengan demikian, pengelompokan dalam suku didorong oleh kebutuhan untuk bertindak sebagai sebuah kesatuan. Persatuan itu didasarkan pada kekerabatan hubungan darah.<ref>Watt (1953), hlm. 16-18</ref> Orang-orang Arab hidup [[nomaden]] atau menetap.<!--Yang pertama-->Hidup berpindah dari satu tempat ke tempat lain guna mencari air dan [[padang rumput]] untuk hewan ternak mereka, sementara yang menetap hidup dengan melakukan [[perdagangan]] dan [[pertanian]]. Keberlangsungan kehidupan nomaden (atau [[badui]]) sebagian penduduk juga tergantung pada perampasan kafilah-kafilah dan [[oasis]], sehingga mereka tidak melihat ini sebagai sebuah kejahatan.<ref name="Rue">Loyal Rue, ''Religion Is Not about God: How Spiritual Traditions Nurture Our Biological'', 2005, hlm.224</ref><ref name="Esposito4">John Esposito, ''Islam'', Expanded edition, Oxford University Press, hlm.4-5</ref>
Baris 13:
== Penyerangan ==
=== Serangan Pertama ===
Berdasarkan ''[[Ar-Rahiq Al-Makhtum]]'' ("khamar yang dilak"), sebuah [[hagiografi]] Muhammad yang ditulis oleh penulis Muslim asal [[India]], [[Saif ur-Rahman Mubarakpuri]], Muhammad memerintahkan penyerbuan kafilah pertama yang dipimpin oleh [[Hamzah bin Abdul-Muththalib]], salah seorang paman Muhammad, antara tujuh sampai sembilan bulan setelah Hijrah. Sekitar tiga puluh sampai empat puluh orang berkumpul di daerah pesisir dekat al-Is, antara Mekkah dan Madinah, di sana [[Amr bin Hisyam|Abu Jahal]] (Amr bin Hisyam), pemimpin kafilah itu berkemah dengan tiga ratus penunggang unta dan kuda Mekkah.<ref name="Mubarakpuri, The Sealed Nectar p. 127">Mubarakpuri, ''The Sealed Nectar'', hlm. 127.</ref><ref name="Mubarakpuri p. 147">Mubarakpuri, ''When the Moon Split'', hlm. 147.</ref><ref name="Haykal 1976"/><ref name=hawarey>{{cite book|last=Hawarey|first=[http://mosab.hawarey.org/ Dr. Mosab]|url=http://www.islamic-book.net/ar/Rihlat-Alnobowwah.htm|title=The Journey of Prophecy; Days of Peace and War (Arabic)|publisher=Islamic Book Trust |year=2010}}</ref><ref>[http://www.webcitation.org/5zLhjeYyz here]</ref>
 
[[Hamzah bin Abdul-Muththalib|Hamzah]] bertemu [[Amr bin Hisyam|Abu Jahal]] di sana, dengan maksud untuk menyerang kafilah itu, tapi [[Majdi bin Amr al-Juhani]], seorang Quraisy yang bersahabat dengan kedua belah pihak, ikut campur tangan di antara mereka, sehingga kedua belah pihak berpisah tanpa melakukan pertempuran. Hamzah kembali ke [[Madinah]] dan Abu Jahal melanjutkan perjalanan ke [[Mekkah]]. Muhmmad juga mempercayakan bendera pertama Islam kepada [[Kinaz bin Husain an Ghanawi]].<ref name="Mubarakpuri, The Sealed Nectar p. 127"/><ref name="Mubarakpuri p. 147"/><ref name="Haykal 1976"/><ref name="autogenerated1">{{cite book|last=Hawarey|first=[http://mosab.hawarey.org/ Dr. Mosab]|url=The|title=Journey of Prophecy; Days of Peace and War (Arab)|publisher=Islamic Book Trust |year=2010}}Catatan: Buku mengandung daftar pertempuran Muhammad dalam bahasa Arab, terjemahan dalam bahasa Inggris juga tersedia [http://www.webcitation.org/5zLhjeYyz di sini]</ref><ref name="Wahhāb p. 345">Muḥammad Ibn ʻAbd al-Wahhāb, Mukhtaṣar zād al-maʻād, p. 345.</ref><ref name=pre-badr>[http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/SM_tsn/ch4s4.html Witness Pioneer "Pre-Badr Missions and Invasions"]</ref><ref>[http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/SM_tsn/ch4s4.html Witness Pioneer, "Pre-Badr Missions and Invasions"]</ref>
Baris 32:
|casualties2=Tidak diketahui (1 panah ditembakkan)
}}
[[Ubaidah bin Harits]] memimpin serangan kedua. Serangan ini dilakukan sembilan bulan setelah hijrah, beberapa minggu setelah serangan yang pertama di [[al-Is]].<ref name="Mubarakpuri, The Sealed Nectar p. 127"/><ref name=hawarey/><ref name="Mubarakpuri p. 147"/><ref name="Haykal 1976"/><ref name=hawarey/>
 
Sekitar satu bulan setelah kegagalan penjarahan pertama yang dilakukan oleh Hamzah, Muhammad mempercayakan enam puluh [[Muhajirin]] yang dipimpin oleh [[Ubaidah bin Harits|Ubaidah]] untuk melakukan serangan lain terhadap kafilah Quraisy yang baru kembali dari Suriah. Kafilah itu dilindungi oleh dua ratus orang bersenjata. Pemimpin kafilah ini adalah [[Abu Sufyan|Abu Sufyan bin Harb]].
 
Para Muslim bergerak menuju [[Thanyatul-Murra]], sebuah tempat minum di [[Hijaz]]. Tidak ada pertempuran yang terjadi, karena kaum Quraisy berada cukup jauh dari tempat para penyerang berada, sehingga tidak memungkinkan melakukan penyergapan. Namun [[Sa'ad bin Abi Waqqas]] sempat menembakkan panah ke arah kaum Quraisy. Panah ini kemudian dikenal sebagai panah Islam pertama.<ref>{{Hadith-usc|Bukhari|usc=yes|5|57|74}}</ref> Meskipun demikian, tidak ada pertempuran yang terjadi, dan orang-orang Muslim kembali dengan tangan kosong. Diyakini bahwa Ubaidah adalah orang pertama yang membawa panji Islam, yang lainnya mengatakan Hamzah sebagai yang pertama.<ref name="pre-badr">[http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/SM_tsn/ch4s4.html Witness Pioneer "Pre-Badr Missions and Invasions"]</ref>
 
Kejadian ini sebagian disebutkan dalam kumpulan hadits [[Shahih Bukhari]]:<ref name="Wahhāb p. 345"/>
Baris 51:
Meski gagal menyerang kafilah Quraisy, namun kaum Muslim berhasil mencegat kafilah-kafilah milik [[Bani Dzamrah]].<ref name=sn244/> Kedua belah pihak melakukan negosiasi dan akhirnya kedua pemimpin menandatangani perjanjian untuk tidak saling menyerang. Bani Dzamrah berjanji untuk tidak menyerang para Muslim atau bersekutu dengan kaum Quraisy, dan [[Muhammad]] berjanji untuk tidak menyerang kafilah-kafilah Bani Dzamrah atau merampas barang-barang mereka.<ref name="Mubarakpuri, The Sealed Nectar p. 127"/>
 
Menurut sejarawan Muslim [[al-Zurqani]], isi dari pakta atau perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:<ref>[http://books.google.co.uk/books?id=r_80rJHIaOMC&pg=PA244#v=onepage&q&f=false Al Mawahibul Ladunniyah 1/75, and its commentary by Az-Zurqani, as referenced in the "Sealed Nectar"]</ref></blockquote><ref name=sn244/><ref name="Wahhāb p. 345"/><ref name=pre-badr/><ref>[http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/SM_tsn/ch4s4.html Witness Pioneer name="Prepre-Badr Missions and Invasionsbadr"]/><ref name=sn244/ref>
{{cquote|bgcolor=#F0FFF0|Surat ini adalah dari Muhammad, Rasullulah, mengenai Bani Dzamrah. Yang mana ia [Muhammad] menjaga keselamatan dan keamanan nyawa dan harta mereka. Mereka dapat meminta bantuan dari pihak Muslim, kecuali bila mereka menentang agama Allah. Mereka juga diharapkan untuk memberikan tanggapan positif jika sang nabi meminta bantuan mereka}}
 
=== Pencegatan di Buwat ===
{{Main|Invasi Buwat}}
Pada serangan yang kelima, Muhammad kembali menjadi komandannya.<ref name="Haykal 1976">{{citation|title=The Life of Muhammad|url=http://books.google.co.uk/books?id=fOyO-TSo5nEC&pg=PA218&dq=raid+on+quraysh+caravan#v=snippet&q=first%20raids&f=false | first=Husayn |last=Haykal|year=1976|publisher=Islamic Book Trust |isbn=9789839154177|pages=217–218}}</ref> Sebulan setelah serangan di al-Abwa, ia secara langsung memimpin dua ratus orang Muhajirin dan [[Anshar]] menuju Buwat, sebuah jalur yang dilewati oleh pedagang-pedagang Quraisy. Ini adalah serangan yang diikuti oleh beberapa orang Ansar ambil bagian untuk pertama kalinya.<ref name=hawarey/><ref name=pre-badr/><ref name="pre-badr"/><ref name="Wahhāb p. 346">Muḥammad Ibn ʻAbd al-Wahhāb, Mukhtaṣar zād al-maʻād, p. 346.</ref><ref>[http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/SM_tsn/ch4s4.html Witness Pioneer "Pre-Badr Missions and Invasions"]</ref> Sebuah kawanan yang terdiri dari seribu lima ratus unta melewati rute ini,<ref name="Mubarakpuri, The Sealed Nectar p. 128">Mubarakpuri, ''The Sealed Nectar'', hlm. 128</ref> disertai oleh ratusan pengawal di bawah pimpinan [[Umayyah bin Khalaf]], seorang Quraisy. Tujuan dari serangan ini adalah untuk merampok kafilah Quraisy yang kaya ini dan merampas harta hasil perdagangannya. Namun pada akhirnya, tidak ada pertempuran yang terjadi dan tidak ada harta rampasan yang didapatkan. Hal ini disebabkan karena kafilah Quraisy itu mengambil rute yang tidak diketahui oleh kaum Muslim. Muhammad lalu pergi ke Dhat al-Saq, di padang pasir al-Khabar. Dia berdoa di sana dan sebuah masjid dibangun di tempat tersebut.
 
[[Berkas:Fm nasa yanbu saudi arabia - rotated.jpg|200px|left|thumb|Citra satelit Yanbu masa kini.]]
Baris 65:
Mereka memiliki tiga puluh unta yang mereka kendarai secara bergantian. Ketika mereka tiba di al-Usharayh, mereka bersiap untuk menyerang kafilah Mekkah yang kaya raya yang sedang menuju ke Suriah dipimpin oleh Abu Sufyan. Muhammad memiliki informasi mengenai keberangkatan kafilah-kafilah dari Mekkah dan menunggu sekitar sebulan untuk menyergap kafilah ini. Tapi ternyata kafilah Mekkah sudah lewat sebelumnya.
 
Dalam operasi ini, Muhammad mengadakan aliansi dengan Banu Madlaj, suatu suku yang tinggal di sekitar al-Ushayra. Ia juga mengakhiri perjanjian lain yang disepakati dengan Banu Dzamrah sebelumnya.<ref name="Mubarakpuri p. 148"/> Semua perjanjian itu memberikan keunggulan dalam hubungan politis baginya.<ref>[http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/SM_tsn/ch4s4.html Witness Pioneer name="Prepre-Badr Missions and Invasionsbadr"]</ref>
 
=== Serangan Nakhla ===
Baris 98:
Abdullah bin Jahsy adalah sepupu Muhammad dari pihak ibu. Dia berangkat bersama Abu Haudhayfa, Ukkash bin Mihsan, Utba bin Ghazwan, Sa'ad bin Abi Waqqas, Amir bin Rabia, Abdullah bin Waqid dan Khalid bin al-Bukayr.
 
Salah satu anak buah Abdullah bin Jahsy, yaitu Ukas bin Mihsan, mencukur kepalanya untuk menyembunyikan tujuan sebenarnya dari perjalanan mereka dan untuk menipu Quraisy dengan memberi kesan bahwa mereka akan melaksanakan [[Haji]] kecil ([[Umrah]]), karena saat itu merupakan bulan Rajab, ketika peperangan dilarang.
 
Ketika orang Quraisy melihat kepala gundul Ukas, mereka berpikir bahwa kelompok tersebut sedang dalam perjalanan untuk haji dan mereka merasa lega dan mulai mendirikan kemah. Karena saat itu sedang bulan Rajab, baik pada awal Rajab, atau pada akhir (pendapat para ahli sejarah berbeda-beda), yang merupakan satu dari empat bulan suci adanya larangan total bagi peperangan dan pertumpahan darah di Semenanjung Arab, Abdullah bin Jahsy pada awalnya ragu untuk menyerang kafilah Mekkah itu. Namun, setelah berunding dan memikirkan banyak pertimbangan, para Muslim tidak ingin kafilah itu melarikan diri. Jadi mereka memutuskan untuk melakukan perampasan demi harta jarahan yang banyak.
 
Sementara kaum Quraisy sedang sibuk menyiapkan makanan, para Muslim menyerang mereka. Kaum Quraisy kemudian melawan. Dalam pertempuran singkat yang terjadi, Waqid bin Abdullah membunuh Amr bin Hadrami, pemimpin kafilah Quraisy, dengan panah. Naufal bin Abdullah melarikan diri. Para Muslim menangkap Usman bin Abdullah dan al-Hakam bin Kaysan sebagai tawanan. Abdullah bin Jahsy kembali ke Medina dengan jarahan dan dengan dua orang tawanan Quraisy. Para Muslim berencana untuk memberikan seperlima dari harta rampasan kepada Nabi Muhamamd.
Baris 126:
Sekelompok orang Quraisy yang dipimpin oleh Safwan bin Umayyah mengambil resiko dengan mengirim kafilah melalui sebuah jalur di timur jauh Madinah, dengan menggunakan pemandu yang terpercaya. Akan tetapi, Muhammad memperoleh informasi mengenai hal ini, dan dia pun mengirim Zaid bin Haritsah beserta 100 orang.<ref name="Oxford University Press">{{cite book|authors=[[Montgomery Watt|Watt, W. Montgomery]]|title=[[Muhammad at Medina (book)|Muhammad at Medina]]|publisher=Oxford University Press|year=1956|isbn=978-0195773071|page=20}} ([http://www.archive.org/details/muhammadatmedina029655mbp online])</ref>
 
Setelah memperoleh informasi dan diberi perintah oleh Muhammad, [[Zaid bin Haritsah]] pergi mendatangi kafilah orang Quraisy itu. Mereka berhasil menyergapnya dan memperoleh rampasan uang senilai 100.000 dirham. Sementara Safan, pemimpin kafilah tersebut, dan para penjaganya melarikan diri. Akibatnya, kaum Muslim berhasil menggagalkan usaha orang Quraisy untuk menemukan jalur perdagangan lainnya.<ref name=hawarey/><ref>Mubarakpuri, ''The Sealed Nectar'', hlm. 153</ref><ref name=hawarey/>
 
=== Ekspedisi Zaid bin Haritsah di Al-Is ===
Baris 143:
Penyergapan yang kesembilan, yaitu '''Ekspedisi Zaid bin Haritsah di Al-Is''', berlangsung pada bulan September tahun 627 M, atau bulan kelima tahun 6 H dalam kalender Islam.<ref name=hawarey/>
 
Zaid bin Haritsah, memimpin 170 penunggang kuda, berangkat ke sebuah tempat yang disebut Al-is. Dia mencegat kafilah orang Quraisy yang dipimpin oleh Abu al-As, kerabat Muhammad (suami Zainab) dan mengambil unta-unta mereka sebagai harta rampasan.<ref name= zaid/><ref name="Mubarakpuri, The Sealed Nectar p. 205"/>
 
Abu al-As dibebaskan atas desakan dari putri Muhammad, Zainab.<ref name= zaid/><ref name="Mubarakpuri, The Sealed Nectar p. 205"/> Seluruh kafilah itu, termasuk sejumlah besar perak, dirampas dan beberapa penjaganya ditawan.<ref>Muir, The life of Mahomet and history of Islam to the era of the Hegira, Volume 4, hlm. 6.</ref>