Margono Djojohadikoesoemo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.79.3.3 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Erwin Mulialim
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
Sehari setelah pelantikan [[Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta|Hatta]] menjadi Presiden dan Wapres, dibentuk [[Kabinet Presidensial|Kabinet Presidentil]] dan [[Dewan Pertimbangan Agung|Dewan Pertimbangan Agung Sementara]] ([[Dewan Pertimbangan Agung|DPAS]]). Sebagai [[Ketua DPA|Ketua DPAS]] yang pertama ditunjuklah R.M. Margono Djojohadikusomo<ref>[http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/324/jbptunikompp-gdl-rhadityaai-16198-3-bab2-0001.pdf "''Proses Akuntansi Pada Sistem Boss On-Line di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.''", bab II – halaman 6.]</ref>.
 
== [[Bank Negara IndonesiaBNI]] ==
Sebagai [[Ketua DPA|Ketua DPAS]], Margono mengusulkan supaya dibentuk sebuah [[Bank sentral|Bank Sentral]] atau [[Bank Sirkulasi]] seperti yang dimaksud dalam [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD '45]]. [[Soekarno]] dan -[[Mohammad Hatta|Hatta]] kemudian memberikan mandat kepada Margono untuk membuat dan mengerjakan persiapan pembentukan [[Bank sentral|Bank Sentral]] ([[Bank Sirkulasi]]) Negara Indonesia pada tanggal [[16 September]] [[1945]].
 
Pada tanggal [[19 September]] [[1945]], sidang Dewan Menteri Republik Indonesia memutuskan untuk membentuk sebuah bank milik negara yang berfungsi sebagai "''Bank Sirkulasi''".
 
Akhirnya Pada [[15 Juli]] [[1946]], terbitlan [[Peraturan pemerintah pengganti undang-undang|Perpu]] nomor 2 tahun [[1946]] tentang pendirian [[Bank Negara Indonesia]], dan penunjukan R.M. Margono Djojohadikusomo sebagai Direktur Utama [[Bank Negara Indonesia]] ([[Bank Negara Indonesia|BNI]])<ref>[http://www.investasi-emas.info/new/education/Makalah-Widigdo.pdf Posisi dan Peranan Bank Negara Indonesia.]</ref>.
 
Selama ia menjadi dirut Bank BNI, pada [[1970]], status hukum [[Bank BNI]] dinaikkan menjadi persero.
 
== Hak angket ==